el abridor

650 92 3
                                    

Tulisan bergaris bawah menandakan percakapan dalam bahasa Spanyol. Dikarenakan alasan kenyamanan. Selamat membaca

_______

Juan Adelio Garcia Martinez seharusnya dipanggil dengan nama Juan lahir di keluarga  yang cukup mapan bahkan sangat harmonis. Tuan Garcia dan nyonya Martinez yang sekarang menjadi nyonya Garcia tentunya membesarkan Adelio dengan penuh kasih sayang dan cinta.

Adelio berpamitan kepada orang tuanya sebelum pergi untuk menemui sahabatnya Chanyeol itu.

"Kapan kau akan mengajaknya kesini lagi? Ibu sangat suka dengan wajah tampannya"

Adelio tertawa mendengar penuturan ibunya itu. Tapi perkataan Chanyeol waktu lampau membuatnya memudar kan senyumannya.

"Ia memang bukan perempuan"

Adelio mulai menimbang apakah benar Chanyeol adalah salah satu kaum menyimpang. Dari sejak awal ia berteman dengan Chanyeol, tak pernah ada sedikitpun tanda tanda ia menyukai sesama jenis. Adelio menggelengkan kepalanya berusaha melupakan hal hal seperti itu.

"Aku akan membawanya kesini saat aku tau apa yang dimaksud oleh Chanyeol "

Nyonya Garcia mengeryitkan dahinya menanggapi ucapan anak tertuanya itu.
"Apa maksudmu Adelio?"

"Ah tidak, hanya saja Chanyeol sedang menyukai seseorang dan tidak memberi tahuku"

Tuan dan Nyonya Garcia tertawa mendengarkan penuturan anaknya itu. Memang mereka sudah kenal dengan sahabat yang paling dekat dengan Adelio saat masa kuliah.  Hanya saja sekarang mungkin mereka sedang bertengkar karena Chanyeol tak memberi tahu Adelio tentang siapa yang disukai nya. Hal itu membuat mereka teringat dengan masa muda.

Tiba tiba saja seorang gadis remaja datang dengan seragam junior school lengkap dengan wajah datarnya.
"Kapan kita akan berangkat?"

"Tentu saja sekarang"

Nyonya Garcia memberikan gadis itu bekal dengan roti isi untuk sarapan.
"Bawalah, kau belum sarapan bukan?"

Gadis itu hanya menatap bekal itu dengan tatapan datar. Tanpa berniat mengambilnya. Kemudian ia menatap Adelio kembali.
"Ku tunggu di dalam mobil"

Semua mata menatap gadis itu yang berjalan keluar dari ruangan itu. Nyonya Garcia menunduk sambil bergetar memegang bekal yang tidak diambil anak perempuan nya itu.

Adelio menatap ibunya dengan tatapan sendu.
"Apa Paloma masih dingin dengan ibu?"

-

Chanyeol melihat ke sekelilingnya berharap bertemu dengan Baekhyun lagi. Ia tersenyum membayangkan percakapan singkat kemarin. Memang bukan apa apa namun untuk Chanyeol itu merupakan suatu anugrah bisa berbicara dengan 'target nya.

Tapi senyumnya luntur karena tidak ada Baekhyun disana. Di bus yang ia naiki sekarang. Ia memeriksa ponselnya sebentar mengamati nomor dengan nama Baekhyun di sana. Sangat menghangatkan hati bahwa faktanya mereka sudah saling bertukar nomor telepon. Ah bukan agaknya, lebih tepatnya hanya Chanyeol yang mempunyai nomor Baekhyun, tidak sebaliknya.

Beberapa kali ia mengetikkan suatu pesan namun dihapus kembali karena sesuatu keraguan. Ia menimbang nimbang apakah mereka perlu pendekatan lebih? Contohnya dengan mengajaknya menonton bioskop atau berjalan jalan di taman? Membayangkan saya Chanyeol susah sangat senang. Sangat sangat sangat senang sampai sampai Ia tak menyadari bahwa orang orang di sekitarnya memperhatikannya yang tersenyum seperti orang gila.

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang