empezado

1.3K 155 6
                                    

Hari hari Chanyeol seperti biasanya. Tidak ada yang spesial. Belajar di negeri asing sendirian tanpa adanya keluarga atau apapun menuntutnya untuk lebih mandiri. Ia baru saja menghubungi keluarganya untuk mengirimkannya kamera miliknya yang ada di Korea. Terdengar manja memang, namun untuk ukuran keluarga Chanyeol itu sama sekali tak masalah. Ya, Chanyeol terlahir di dalam keluarga yang kaya raya.

"Ya noona. Aku tidak kekurangan uang. Hanya saja tolong kirimkan aku kamera milikku"

"Tapi ibu sangat khawatir padamu. Lagipula kapan kuliahmu disana akan selesai? Dan apa apaan ini? kau menghubungiku hanya untuk meminta kamera?

Chanyeol terkekeh dengan penuturan kakaknya itu. Memang mereka sering bertengkar, namun sesekali ia merasa merindukan kakaknya itu.

"Mungkin seminggu lagi akan sampai, lagipulakenapa kau tak membeli saja? dari Korea ke Spanyol kan jauh. tinggal ayah mentransfer uang dan kau beli yang baru. Apa susahnya?"

"Aku lebih suka kameraku yang itu. Jangan protes dan turuti saja. Lagipula aku yakin ayah tidak akan menolak"

Chanyeol menutup telepon itu dan melanjutkan acara melihat pemandangan di sore hari. Sesekali Chanyeol menyeruput kopi instan yang sudah dibuatnya tadi. Ia menghela nafasnya pelan dan memejamkan matanya menikmati suara burung yang berlalu lalang.

Namun seketika acaranya terhenti ketika i mendapatkan panggilan dari ponsel pintarnya. Tertera nama temannya disitu, Adelio. Tentu saja Chnayeol langsung menjawab telepon itu karena Adelio pasti akan mengajaknya ke sebuah pameran seni. Dan Chanyeol memang menyukai seni.

"Hmm?"

"no finjas que no lo sabes. por supuesto que te llevaré a la exposición de arte detrás de De Carlos"
(Jangan pura pura tak tau. Tentu saja aku akan mengajakmu ke pameran seni di belakang De Carlos)

"Cuando?"
(Kapan)

"mañana. nos encontramos en la puerta de De Carlos"
(Besok. Kutemui kau di depan gerbang De Carlos"

-

Chanyeol bersiap siap untuk pergi ke pameran bersama Adelio. Sudah lama memang ia tak pergi bersama temannya itu. Melihat beberapa maha karya dari berbagai daerah. Ingin sekali Chanyeol memajang salah satu karyanya disana, namun ya ia tidak pernah mendapatkan kesempatan itu.

Ia memakai mantel panjangnya. Mengabaikan gaya orang orang spanyol dan tetap memakai pakaian sesuai seleranya. Chanyeol keluar dari apartemennya kemudian menunggu bus di halte dekat dengan apartemennya itu.

Tak lama kemudian bus itu datang dan Chanyeol pun segera memasukinya. Hati ini mungkin banyak orang yang ingin pergi dan pantas saja bus ini terasa agak sesak. Untung saja Chanyeol mendapatkan tempat duduk di bagian agak belakang.

Bus itu melaju dengan tenang. Sampai sampai berhenti di halte selanjutnya. Chanyeol berpikir apakah masih ada yang naik? Karena memang bus sudah penuh dan tidak ada sisa tempat duduk lagi. Namun perkiraannya salah besar. Ada satu ibu hamil yang masuk. Oh dia terlihat sangat kelelahan dengan seluruh keringat yang jatuh dari dahinya. Chanyeol berniat berdiri dan mempersilahkan tempat duduknya untuk ibu hamil itu. Namun seketika terdapat seorang laki laki yang berdiri dan mengajukan tempat duduknya.

"debe haber problemas. por favor siéntate en mi casa"
(Pasti anda kelelahan,silahkan duduk di tempatku)

"Gracias"
(Terima kasih)

Chanyeol yang melihat itu entah kenapa sudut bibirnya terangkat dan ia pun duduk kembali di tempat duduknya sambil melihat ke arah laki laki itu yang sedang berdiri.

"Menarik"

-

"Lo senti, Adelio"
(Maaf Adelio)

Chanyeol meminta maaf kepada Adelio karena keterlambatannya. Ini sungguh memalukan namun karena rasa kagumnya dengan laki laki yang ada di bus tadi, ia sampai lupa untuk berhenti di halte ke 3. Sehingga Chanyeol perlu memutar arah lagi. Nafas Chanyeol masih terengah engah namun ia paksakan untuk bisa berbicara.

"Está bien si solo llegas unos minutos tarde"
(Tidak apa, kau hanya telat beberapa menit)

Mereka berdua pun melanjutkan rencana awal mereka, yaitu melihat pameran di belakang universitas mereka, De Carlos.

Tidak ada hal apapun yang tidak menyenangkan jika terkait dengan seni menurut Chanyeol. Ia sangat menikmatinya sampai ia lupa dengan kejadian yang membuatnya kagum tadi di bus.

-

Laki laki itu bernama Baekhyun sedang melanjutkan goresan tangannya di atas kanvas. Baekhyun berkonsentrasi sampai ia lupa dengan waktu. Sudah sore dan ia masih melukis di ruangan seni universitas nya.

Sesekali Baekhyun melihat ke arah objek di depannya berupa patung salah satu dewa yunani kuno Zeus. Kemudian dengan lahai nya ia menggoreskan pensil nya itu. Beberapa kali ia tersenyum melihat hasil sketsanya yang sangat bagus di matanya. Sampai..

Brak

Baekhyun terlonjak kaget. Ia menoleh ke belakang dan tidak menemukan apapun. Baekhyun berusaha untuk mengabaikan itu dan melanjutkan lukisannya. Sampai...

Cekrek

Jelas jelas Baekhyun mendengar suara kamera barusan. Dan ia merasakan kamera itu memotret dirinya. Tangan Baekhyun terasa sedikit bergetar. Dengan usaha sekuat tenaga untuk menenangkan diri,akhirnya ia kembali melanjutkan kegiatan melukisnya.

Namun tak berselang lama, suara kamera itu terdengar lagi dan itu semakin membuat Baekhyun bergetar hebat membayangkan akan ada seorang penjahat yang menyerangnya nanti. Atau seorang stalker? Baekhyun sangat membenci itu. Ia menutup matanya perlahan kemudian menghembuskan nafasnya perlahan dan membuka matanya kembali.

"Siapa disana?!"

_______

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang