Keadaan istana sudah mulai terkendali lagi, kasus tentang percobaan pembunuhan terhadap putra mahkota dengan terpaksa harus ditutup karena tidak cukup adanya bukti yang kuat.
Meski begitu, tidak membuat penjagaan terhadap sang pewaris tahta melemah.
Hinata sudah menempati kediaman milik bangsawan Senju selama satu minggu, gadis itu dijaga layaknya seorang putri. Dengan segala kebutuhannya yang tepenuhi.
Sebelumnya, gadis itu sama sekali tidak pernah membayangkan akan menjalani kehidupan yang sangat layak seperti ini, ini awal baginya.
Tobirama kembali ke Istana, bagaimanapun posisinya sebagai panglima besar kerajaan tidak bisa membuatnya meninggalkan pekerjaan itu.
Kembalinya pria Senju itu terdengar sampai ke telinga sang Selir Agung kerajaan. Dengan semangat yang menggebu-gebu, Ino segera mempersiapkan dirinya berpenampilan secantik mungkin untuk menemui sang tambatan hati.
Jadwal Tobirama hari ini adalah membantu Naruto dalam menyeleksi beberapa prajurit tingkat kedua untuk pemilihan kapten pengawal istana.
Karena beberapa kapten terdahulu seperti Kiba, Shino, telah bergabung ke dalam pasukan khusus untuk perlindungan putra mahkota.
Tobirama dan Naruto memperhatikan dengan seksama, para prajurit yang sedang melakukan duel dengan satu sama lain.
"Panglima, apa luka di punggungmu sudah membaik? Aku sangat mengkhawatirkanmu, apalagi selama satu minggu ini kau tidak terlihat di sekitaran Istana." Naruto bertanya tentang keadaan Tobirama di sela-sela pengamatannya.
Matanya masih fokus terhadap para prajurit yang tengah bertarung.
"Aku baik-baik saja." Tobirama menjawab datar.
Naruto tersenyum mendengar ktu,"Syukurlah, aku ikut senang mendengarnya."
"Bagaimana keadaan istana selama aku absen?"
"Setelah kekacauan perihal kasus kemarin, istana sudah mulai kondusif kembali. Kasusnya terpaksa ditutup, karena gadis pelayan yang menjadi saksinya telah meninggal."
Tobirama termenung sesaat mendengar penuturan dari Naruto.
'Jadi, mereka beranggapan bahwa Hinata tiada?'
Pria itu tersenyum tipis tanpa disadari oleh Naruto. Jika rumor kematian Hinata telah beredar, maka ia akan semakin mudah menyembunyikan keberadaan gadis itu sekaligus dapat mengecoh pihak fraksi selatan.
Tobirama memutuskan untuk kembali ke ruangannya, mempercayakan tugas dalam pemilihan prajurit kepada Naruto seorang.
Pria itu membuka pintu kamarnya yang nampak sepi seperti biasa, namun ketika ia meletakan jubah miliknya, dirinya di kagetkan oleh sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya.
Dengan gerakan yang cepat ia segera mencengkeram hingga menarik lengan asing itu.
Mata merahnya menatap nyalang pada sosok wanita cantik berambut pirang yang kini tengah memamerkan senyum menggodanya.
"Baraninya kau masuk ke ruanganku tanpa izin!" Desisnya pada wanita itu.
Ino tertawa menanggapi perkataan Tobirama. Selir cantik itu sama sekali tidak merasa takut terhadap pria yang dikenal dingin dan kejam itu.
Tobirama menghempaskan tangan Ino yang semula berada dalam cengkeramannya, membuat wanita itu sedikit meringis menahan perih.
"Aku datang kesini untuk menagih janjimu padaku, Panglima Senju." ucapnya dengan senyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir : The Forbidden Love (Hinata Centric)
Fanfiction( TAMAT ) Fanfiksi Hinata - Itachi - Tobirama Lika-liku kehidupan Hinata yang menjadikannya seorang Selir dalam ketidakinginan. Raganya hanyalah milik sang Raja, tetapi hatinya tetap milik Pria lain. Seseorang yang telah memberinya arti hidup dan...