"Yang Mulia Selir datang untuk berkunjung."
Suara keras seorang pengawal di depan pintu kamar milik Sasuke menggema.
Di dalam sana sudah ada Yugao dan Sumire yang sejak kedatangan Sasuke dalam keadaan terluka, mereka berdua tidak meninggalkan Sasuke sama sekali.
"Biarkan ia masuk!"
Sahutan balasan dari Yugao terdengar, terbukalah pintu ruangan tersebut menampilkan Ino dan Sai yang berdiri di ambang pintu.
Sasuke melirik sekilas kedatangan mereka, ia sangat tidak menyukai sosok selir cantik yang selalu menampilkan senyum palsunya itu.
"Saya datang untuk menjenguk putra mahkota, Yang Mulia Ratu."
Ino menunduk dengan hormat, senyumannya tidak pernah luntur sedari tadi dari wajahnya.
Ia dan Sai kemudian duduk di sebelah kanan Sasuke.
"Terima kasih atas perhatian anda."
Jawab Yugao dengan penuh kelembutan.Ino tersenyum begitu manis, hingga rasanya membuat Sasuke muak melihatnya."Bagaimana keadaan putra mahkota?" tanya wanita cantik itu.
"Kau bisa melihatnya sendiri kalau aku baik-baik saja." jawab Sasuke ketus.
"Ah~ saya ikut senang mendengarnya." Balas Ino masih dengan mempertahankan senyumannya.
Sasuke mendengkus, matanya menatap sinis wanita itu, "Sayang sekali ya keadaanku tidak sesuai seperti apa yang kau harapkan." ucap Sasuke dengan seringai khas miliknya.
Ino mengumpat dalam hati, ia bersumpah akan menghabisi bocah culas ini. "Anda terlalu berlebihan, Yang Mulia." balas ino dengan tenang.
Yugao yang melihat Sasuke akan segera membalas perkataan dari Ino pun berusaha untuk menahannya.
Ia hanya tidak ingin terjadi keributan antara putra mahkota dan sang selir.Ino juga terlihat mati-matian menahan untuk tidak mengeluarkan amarahnya karena sedari tadi pemuda itu terlihat seperti memancing dirinya untuk berkata kasar. Pemuda culas itu memang sangat berbahaya apalagi mulutnya yang selalu saja bisa membuat orang naik darah.
..
Itachi menatap serius orang yang sedang berada di hadapannya ini. Shikamaru, Kakashi dan dirinya tengah membahas perihal percobaan untuk melenyapkan putra mahkota di ruangannya.
Shikamaru mengeluarkan anak panah yang ia dapat dari Naruto. "Seperti yang anda lihat, ukiran di anak panah ini hanya di khususkan untuk orang l-orang dari keluarga bangsawan." Shikamaru menunjukan detail pahatan yang terdapat di anak panah tersebut.
"Hamba sudah mencari orang yang membuatnya, ia adalah pengrajin dari gunung kelelawar." ucap Shikamaru.
Itachi menatap serius ke arah Shikamaru dan mendengarkan penjelasan lelaki itu dengan seksama.
"Lalu bagaimana?" tanya itachi
Pria yang rambutnya dikuncir itu menghela nafas,"Ketika saya dan Naruto ke tempatnya, orang itu telah tewas." ucapnya sambil menunduk.
Itachi memijit pelipisnya pelan, sudah jelas sekali bahwa kematian orang itu disengaja.
"Bagaimana menurutmu?" Matanya bergulir menatap Kakashi yang sedari tadi tengah berpikir keras.
"Kemungkinan pelakunya adalah orang dalam istana ini, Yang Mulia."
ucap Kakashi, ia merubah posisi duduknya dan meletakkan tangannya di atas meja."Orang itu jelas tahu bahwa pangeran Sasuke akan berburu malam tadi." jelasnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir : The Forbidden Love (Hinata Centric)
Fanfiction( TAMAT ) Fanfiksi Hinata - Itachi - Tobirama Lika-liku kehidupan Hinata yang menjadikannya seorang Selir dalam ketidakinginan. Raganya hanyalah milik sang Raja, tetapi hatinya tetap milik Pria lain. Seseorang yang telah memberinya arti hidup dan...