29. Home

834 79 1
                                    

The Second Togetherness

Kemanapun aku melangkah, takdir akan selalu membawaku padamu.

•••

Katakan pada semesta yang begitu kejam dengan kita, takdir seperti apa ini awal yang penuh dengan luka lalu bagaimana bisa skenario ini tutup dengan luka yang lebih besar.

•••

Tidak ada yang tahu takdir apa yang akan terjadi pada manusia esok hari, atau mungkin seteleh ini. Dari arah jauh Lalisa memperhatikan Jungkook yang diam berdiri di depan makam ayahnya, pria itu memang tidak menangis, namun sangat dapat dilihat dengan jelas dari raut wajahnya Jeon Jungkook tengah terpukul dengan kepergian ayahnya. Semuanya  berjalan dengan cepat dan berlalu begitu saja.

Jeon Somi menangis sejak tadi, tentu ia tidak bisa menyembunyikan kesedihahannya. Walaupun Park Jimin selalu menyakiti ibunya memaksakan kehendaknya, bagaimana juga pria tua itu adalah ayahnya.

"Lalisa, semuanya sudah selesai. Istirahat lah di sana dengan tenang. Aku yang akan menjaga putrimu di sini," kata Kim Jisoo dengan membentuk senyum kecil pada sudut bibirnya. Lalu wanita itu memakai kerudungnya dan kaca mata hitam itu, melangkah bersama suaminya Kim Taehyung berjalan meninggalkan pemakaman.

"Lalisa, ayo pulang," teriak Jisoo pada gadis bermarga Shin itu.

"Aku ingin menunggunya di sini," jawab  Lalisa dengan lembut.

Jisoo mengangguk paham, mendekat pada gadis itu dan memeluk dengan lembut. "Hiburlah dia, seteleh itu datang lah ke rumah Bibi. Kita makan malam bersama."

Senyum ramah membentuk pada sudut bibir Lalisa, seteleh itu dilepasnya pelukan Kim Jisoo.

Semua orang satu persatu meninggalkan pemakaman, sekitar satu jam Lalisa berdiri menunggu pria itu untuk beranjak, hingga pada akhirnya Jungkook kini berjalan menuju ke arahnya.

"Jangan menyalahkan atas hidupmu, semua yang terjadi saat ini adalah skenario semesta."

Jungkook mengangkat pandangannya menatap gadisnya dengan sendu, kedua matanya berkaca-kaca hingga pada akhirnya cairan bening berhasil lolos dari kedua matanya. Lalisa mendekat pada Jungkook untuk di peluknya.

"Menangis saja, tidak perlu berpura-pura baik-baik saja itu hanya akan menyakitimu."

Tangan Lalisa menepuk-nepuk pundak Jungkook yang tangisnya semakin lepas, untuk pertama kali gadis itu melihat Jungkook menangis seperti ini. Seteleh merasa sedikit lega, Jungkook melepas pelukan sang kekasih dan dilihatnya Lalisa yang kini membentuk senyum kecil.

"Lukamu belum begitu sembuh, ayo pulang."

"Lalisa, Jungkook."

Langkah kedua orang itu berhenti saat Jung Chaeyeon memanggil mereka. Senyum gadis itu memudar, kedua ekor matanya langsung menunduk ke bawah, penuh dengan penyesalan.

"Aku mengakui semua kesalahanku, aku minta maaf atas semua hal buruk yang aku lalukan pada kalian."

"Aku terlalu buta dengan cinta hingga aku seperti setan yang penuh dengan dendam."

The Second Togetherness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang