14. Mom's

799 101 5
                                    

The Second Togetherness

Kalau dia memang tulus maka dia tidak akan menjadikanmu perempuan kedua.

•••

Pelakor atau perempuan kedua sepertinya memang pantas untuk Lalisa, apa salahnya? Lalisa juga tidak mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta pada seseorang yang sudah bertunangan. Percayalah ini di luar kendalinya. Sejak awal ia tidak tahu jika pria itu sudah bertunangan, jika dari awal ia tahu maka ia tidak akan membiarkan perasaan ini tumbuh hingga seperti ini. Lalisa juga berhak untuk dicintai, bukan? Lalu apa salahnya jika ia mencintai pasangan orang lain? Toh nyatanya cintanya bukan sebelah pihak.

Gadis itu tersenyum kecil, lalu mengambil tasnya dan berjalan meninggalkan keempat sahabatnya.
Melihat Lalisa yang sepertinya sangat tersinggung dengan ucapan Daniel tentu saja Winwin langsung mengejar sahabatnya itu.

"Lalisa, berhenti!"

"Cinta memang seperti itu, bukan salahmu jika kau menyukai seseorang yang sudah bertunangan. Bukankah memang rasa suka datang tanpa permisi."

"Mereka bilang jatuh cinta itu menyenangkan? Lalu kenapa aku harus merasakan sakit teramat untuk mencintai seseorang?"

Rasa sesak pada hatinya terasa begitu nyeri, Lalisa ingin sekali berteriak dan menuntut keadilan atas skenario yang menyakitkan ini. Gadis itu mengatur napasnya yang tersenggal-senggal, tersenyum kecil bukan tertawa yang membuat Winwin semakin takut akan keadaan sahabatnya ini.

"Kami saling mencintai, lalu kenapa mereka bilang cinta kami salah? Lalu kenapa aku tidak bisa memiliki dia seutuhnya."

Huang Winwin mengangguk paham, mendekat pada Lalisa dan menarik ke dalam dada bidangnya. "Kadang untuk mencintai seseorang memang harus terluka seperti itu. Bukan salah kalian jika tidak bisa saling memiliki, skenario saat ini sedang menguji kalian. Percayalah padaku akan selalu ada cahaya di setiap lorong kegelapan."

Gadis itu mendongakkan kepalanya menatap Winwin. "Lalu bagaimana jika cahaya itu adalah jurang?"

"Maka akan ada tangan terulur."

Di belakang mereka tampak ketiga teman Lalisa yang lain tengah melihat Winwin menenangkan gadis itu. Wonwoo mendekat pada kedua sahabatnya, tersenyum sangat manis pada Lalisa yang masih berkaca-kaca.

"Jangan pedulikan omangan orang tentang dirimu, kadang ucapan mereka seperti racun."

"Jika mereka tidak menyukaimu ya sudah biarkan. Fokuslah pada mereka yang menyukaimu," lanjut Yohan berjalan dengan kedua tangannya pada saku celananya.

Lalu keempat orang itu menatap Daniel yang masih enggan untuk bergabung dengan mereka. Sebuah senyum terukir kecil pada sudut bibir pria bermarga Kang itu, kemudian berjalan mendekat pada keempat sahabatnya.

"Maafkan aku Lalisa."

Gadis itu mengangguk, menarik tangan Daniel agar lebih dekat dengannya. "Kalian tahu? Aku tidak akan sekuat ini tanpa kalian berempat."

Dari kejauhan tampak Jungkook yang memperhatikan persahabatan Lalisa dan teman-temannya, begitupun dengan Kim Dooyoung. Sangat manis dan hangat.

The Second Togetherness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang