Apa bagian terbaik dari lautan? Mungkin ketiadaan batas dan kedalamannya yang tak pernah bisa dijangkau oleh manusia. Itulah yang berhasil membuat jaemin senang menatapnya lama-lama dan membiarkan angin laut menampar nampar wajahnya.
Jaemin dan jeno sedang ada di atas sebuah mobil yang membawanya ke sebuah penangkaran penyu di selatan pulau bali, semua kegiatan bersama unicef sudah selesai, berkunjung ke penangkaran benar benar hal yang baru direncanakan jaemin dua hari yang lalu ketika tahu siwon dan donghae akan menghadiri penanaman pohon mangroves di sumbawa.
Manajer park sudah mewanti wanti agar jeno dan jaemin sampai besok pagi di seoul, jadwal comeback mereka sudah semakin dekat dan jaemin belum sekalipun berlatih untuk menyelaraskan gerakannya dengan unitnya.
"Aku pikir punya rumah di pinggir pantai menyenangkan juga.." kata jaemin sambil melihat pohon pohon berdaun rendah yang menepak nepak atap mobil melindungi mereka dari sengatan matahari.
"Di busan? Jeju?" Jeno ternyata langsung menanggapi padahal jaemin kira pacarnya itu masih tertidur.
Jaemin menatap orang di sebelahnya dan ia hanya membalasnya dengan sebuah senyuman, bagaimana mungkin ketika menyebutkan sebuah tempat jeno selalu saja langsung menyebutkan salah satu kota secara spesifik.
"Tapi tidak, terlalu banyak matahari nanti rumah kita akan terlalu kering dan lembab oleh udara dari laut, kamu selalu rewel soal tempat tidur yang tidak terasa dingin dan..."
"Dan tidak ada kamunya.." jeno memotong perkataan jaemin.
"Hahaha.." jaemin tertawa mendengar pacarnya itu sedang menggombalinya. Padahal biasanya di depan kamera justru ia yang selalu lebih luwes melancarkan kata kata manis untuknya. "Habis comeback dan promosi, kita bukankah selalu punya waktu libur? Bagaimana kalau kita berkunjung ke rumah siwon dan donghae hyung di Raleigh, aku ingin melihat museum di sana.."
"Apakah kau tidak ingin kita menghabiskan waktu hanya berdua saja?"
"Kita sedang melakukannya sekarang.." jaemin mengalihkan pandangannya ke pemandangan di luar jendela mobil, ia membiarkan jeno yang mengambil tangannya dan memasukkannya ke saku jaketnya. Dalam waktu lima belas menit lagi mereka harusnya sudah sampai ke penangkaran penyu yang sejak dari thailand sudah coba jaemin cari tau. Tiba-tiba matanya menabrak sebuah pemandangan di halaman sebuah villa yang mereka lewati, sedang ada pesta pernikahan di mana semua orang tampak bahagia.
"Rasanya menyenangkan ya melihat orang lain bahagia.." gumam jaemin lebih ke dirinya sendiri.
"Hm?" Jeno yang hanya mendengar sekilas sampai memutar kepala dan melihat ke arahnya.
"Itu.." jaemin menunjuk pesta pernikahan yang sedang mereka lewati. "Perasaan bahagia itu menular, lihat saja senyum di wajah mereka, sesuatu yang juga sangat melegakan kita, bukan?"
Jeno mengikuti arah telunjuk jaemin dan ia tak memberikan reaksi apapun "alasan bahagiaku cuma kamu.."
"Haih..." jaemin menepis tangan jeno dan manyun karena sebal. "Lu dari tadi udah kaya om om yang godain anak sekolahan deh ah.."
"Astaga sayang.." jeno tak habis pikir dengan apa yang dikatakan jaemin meskipun itu juga berhasil membuatnya tertawa. "Aku cuma.."
"Kamu cuma melakukan sesuatu yang tak pernah bisa kamu lakukan di depan kamera!"
"Oh kamu menginginkannya?" Pertanyaan balik dari jeno menusuk ulu hati jaemin telak, karena setiap kali ia memutar semua video video konten mereka dari agency ia selalu dibuat tersipu dengan cara jeno menatapnya, sebuah tatapan yang tak pernah bisa ia tolak dan ia tahu kalau sepasang mata jeno tidak pernah bisa berdusta. "Kamu tahu hal terbaik apa yang pernah kamu lakukan untukku di depan kamera?"
"Apa?" Jaemin menatap curiga.
"Ketika kamu menciumku di pipi.." tiba tiba saja jeno mencoba berdiri di atas mobil yang tengah melaju, kedua kakinya ia buka lebar di atas tubuh jaemin.
"Jangan gila, apa yang kamu lakukan?" Jaemin kaget jeno tiba tiba seperti itu.
"Aku ingin membalas perbuatan kamu waktu itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Day Dream [SELESAI]
FanfictionJeno dan Jaemin adalah idola muda dari sebuah agency besar di industri hiburan korea, keduanya sedang ada di dalam sebuah taksi menuju sebuah pesta perjamuan akhir tahun yang diselenggarakan agencynya. Jeno dan Jaemin adalah dua orang insan yang ta...