Sekelompok Tukang Gibah

683 56 1
                                    

Jeno terbangun dalam keadaan masih memeluk jaemin yang tertidur di atas dadanya, seharian kemarin keduanya sangat kelelahan akibat perjalanan pulang dari villa hingga kembali ke dorm, tapi Setidaknya kini jeno bisa memulai harinya dengan senyuman. Semua masalah antara mereka berdua kini sudah selesai dan kini keduanya sudah mendapatkan bekal baru dari haechul dan kibum.
"Tumben belum bangun..." jeno mencium pucuk kepala jaemin.
"Emmh.." jaemin melenguh pelan. Kedua tangannya malah semakin erat memeluk tubuh jeno. "Aku lagi ngumpulin tenaga, nanti sore harus sepedaan..."
"Dih seharian kemarin kita abis jalan jauh, istirahat dulu yang bener, sepedaan bisa besok.."
"Gak bisa aku udah janji sama sungchan mau sepedaan hari ini..." mendengar jawaban jaemin membuat jeno berjengat, kenapa pacarnya harus pergi bersepeda dengan si anak baru itu.
"Kok sama sungchan?" Jeno sampai mencari tatapan jaemin.
"Ya kan dia ngajakin.."
"Enggak ah.." jeno menolak seakan dialah yang berhak memberikan ijin bersepeda ke semua orang yang ada di gedung ini.
"Lah aku kan gak minta ijin kamu juga, ngapain ngelarang..."
"Aku aja masih heran loh kenapa waktu itu dia yang nemenin kamu volunteer ke gereja" jeno semakin memeluk erat jaemin ke dalam pelukannya.
"Kamu cemburu?" Jaemin berhasil meloloskan diri dan menggoda jeno. Yang langsung saja jeno menariknya lagi ke dalam pelukannya. Namun jaemin menghindar lagi.
"Loh wajar dong aku cemburu, aku pacar kamu, lagian ngapain coba dari semua orang, dari semua member yang ada di dorm ini kenapa harus sama sungchan kamu sepedaan? Terus kemarin kenapa malah sengaja nuker slot relay cam kalian?"
"Oh anda merasa butuh penjelasan?" Jaemin bangkit dan hendak pergi ke toilet.
Jeno sadar posisinya yang sebenarnya baru saja dimaafkan, tapi tetap saja ia tak bisa mengelak dari api cemburu yang memang masih berkobar di dalam dadanya. "Aku ganti ya pasword pintu kamar kamu, dan gak akan aku kasih tau jadi kamu cuma boleh keluar atas seijin aku doang..."
"Dih, males gue baikan" jaemin hendak melangkah ke dalam kamar mandi.
"Yank.." jeno memelas.
"Dengerin ya sungchan itu member kita, walaupun beda unit kita tetap ada di tim yang sama, ngapain juga harus kamu ribetin? Lagian beda umur kita juga kan jauh..."
"Enggak! Kalian cuma beda tiga tahun, buat dia kamu itu hyung yang lucu, baik, gemesin yang harus direbut dari pacarnya! Dari aku!"
Jaemin menatap jeno tak habis pikir, ia bahkan merasa gak berhutang penjelasan sama sekali kenapa harus pergi bersepeda dengan sungchan.
"Ya udah deh gini aja, kamu ikut kita sepedaan, lagian awalnya aku sepedaan juga karena ikutan kamu yang mulai sepedaan duluan..."
jeno menatap jaemin beberapa saat memikirkan apakah memang harus ia mengawal pacarnya ini untuk pergi bersepeda sore ini.
"Tapi di luar dingin loh, tadi malem aja salju masih turun..."
"Aku mau sepedaan paling keliling taman doang, bukan ke busan.." jaemin makin malas meladeni sifat posesif jeno yang mendadak kambuh. Ia pergi meninggalkannya ke kamar mandi.
Jeno tak kehabisan ide, diambilnya ponselnya lalu dia membuat sebuah pengumuman di grup NCT Dream.

Jaemin membiarkan jeno memasangkan helm sepedanya sementara ia sendiri sibuk memakai sarung tangan, tak jauh dari mereka ada juga sungchan yang sedang bersiap-siap, mereka bertiga menggunakan rompi penghangat untuk mencegah mereka dari kedinginan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin membiarkan jeno memasangkan helm sepedanya sementara ia sendiri sibuk memakai sarung tangan, tak jauh dari mereka ada juga sungchan yang sedang bersiap-siap, mereka bertiga menggunakan rompi penghangat untuk mencegah mereka dari kedinginan akibat hari yang masih mendung.
"Air, kamera, snack, handsfree.." jaemin mengabsen semua perintilan yang selalu ia bawa pada saat bersepeda. "Chan.. kamu ada sarung tangan? Jangan sampai kedinginan loh!"
"Ada hyung..."
Tak terima pacarnya memberikan perhatian pada orang lain, jeno menarik kepalanya dan memasang helmnya menjadi agak kencang.
"Aww sakit bodoh..."
"Yooooo wasap...." tiba tiba segerombolan badut sirkus keluar dari pintu dorm, mark memegang kamera merekam haechan, renjun, jisung dan chenle yang menggiring sepeda mereka masing-masing "kita mau sepedaan nih, sepedaan di tengah musim dingin, sama haechan.." ia menyuruh semua orang bergantian melambaikan tangan ke arah kamera "renjun, chenle, jisung, jeno, jaemin dan sungchan!!"
Mereka berlima berteriak sambil bertepuk tangan, sementara jeno ikut tertawa senang penuh kemenangan.
"Dasar psikopat.." bisik jaemin sebelum berbalik dan menemani mark berbicara di depan kamera. Mereka semua sudah siap dan mark siap memimpin pasukan ini bersepeda mengelilingi dorm.
"Iam watching you..." jeno menggerakan kedua jarinya dari matanya ke mata sungchan dengan tatapan mengancam dan sebagai penanda daerah kekuasaannya.

Day Dream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang