Sepulang sekolah, Ningning langsung pergi ke Kamarnya karena ia kelelahan dan mengantuk. Dia tidur selama tiga jam, dan setelah itu ia bangun dengan masih memakai seragam.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan kasar, dan menunjukkan Yoongi dan para kakaknya yang lain. Yoongi datang dengan wajah yang menahan amarahnya, Yeona menangis dan berlari menghampiri anak perempuannya yang paling bungsu itu.
"Ya! Cacat katakan, kau kan yang membuat Jennie dipermalukan teman-teman bodohmu itu?"-Yoongi mencengkeram erat rahang Ningning
"Lepaskan tangan kotormu dari adikku, Min Yoongi!"-teriak Seokjin yang juga dilanda amarah
"Katakan, Bodoh!"-teriak Yoongi yang tak menghiraukan teriakan Seokjin
Sementara Ningning, ketakutan dan menangis serta menahan sakit yang ada di rahangnya.
Bughh
Tinjuan Seokjin tepat mengenai rahang Yoongi, dan Yoongi mendorong tubuh Seokjin hingga terbentur ke tembok. Seokjin pun menahan sakit di punggungnya, dan lemas tak berdaya akibat dorongan keras Yoongi.
"Cukup Yoon!"-bentak Yeona
"Mah! Dia itu seharusnya tidak lahir di dunia ini, sudah mempermalukan keluarga kita. Menyusahkan lagi!"-Yoongi semakin tersulut emosi
Plakk..
Satu tamparan tepat mengenai pipi putih Yoongi, Yeona yang sudah kehabisan kesabarannya akhirnya menampar pipi anaknya itu.
"Jaga ucapanmu Yoongi, kau hanya bisa mencari kesalahan orang. Kau tahu seberapa sayang dan pedulinya Ningning kepadamu, Kau tahu!?"-teriak Yeona
Yoongi diam mendengar ucapan Yeona, dia sedang memikirkan apa yang barusan terjadi padanya. Ia berfikir bagaimana sakitnya ditampar oleh orang yang ia sayangi, sekarang hatinya terasa sakit dan dendam semakin menyelimuti hatinya.
"Cukup!! Yoongi sampai kapanpun tak akan menganggap dirinya sebagai adikku, aku malu mempunyai adik seperti dia!"-Yoongi mendorong tubuh Ningning yang ada di depannya hingga Ningning terjatuh.
"Iya, Aku juga tidak mau mempunyai adik seperti dia"-ucap Jennie
"Jika kalian tak menganggap adikku ini ada, maka jangan harap juga aku akan menganggap kalian ada disini!!"-Seokjin yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara, dan menggendong Ningning untuk pergi keluar dari Rumah ini.
Ningning yang terus menangis akhirnya tenang ketika Seokjin mengiming-imingi nya coklat.
"Sudah, adik kakak tidak boleh menangis terus. Nanti kakak belikan coklat mau?"-tanya Seokjin ketika mendudukkan adiknya di kursi sebelah tempat kemudi
"Coklat mau!"-Ningning kembali tersenyum
Seokjin yang melihatnya, ikut tersenyum. Bukan senyum bahagia, tetapi senyum miris. Ia berfikir bagaimana perasaan Ningning yang tak pernah mendapatkan kasih sayang kakak-kakaknya itu, tidak-tidak lebih tepatnya para kakaknya kecuali dia. Berbeda dengan Jennie, yang sekali meminta langsung dituruti.
"Ningning mau sembuh?"-tanya Seokjin
"Memang, Ning syakit?"-tanya Ningning dengan memiringkan kepalanya
"Bukan sakit, tapi Ningning mau kan di sayang oleh Yoongi?"-tanya Seokjin
Ningning mengangguk, ia tak mengerti apa yang diucapkan kakaknya. Dan apa yang sebenarnya terjadi dengannya, dia terlalu polos untuk anak seusianya.
Sesampainya di tempat penjual Coklat, Ningning dan Seokjin masuk untuk membeli beberapa coklat kesukaan Ningning.
"Hai, Ningning!"-sapa pemilik toko coklat itu
"Ai! Coklat Buyat!"-ucap Ningning memesan coklat kesukaannya
"Oke!"-Pemilik toko itu pun mengambil coklat yang di pesan oleh Ningning dan berjalan mendekati tempat duduk Ningning dan Seokjin
Pemilik toko yang dikenal dengan nama Seohoon itupun memberikan coklatnya, dan ikut duduk bersama Ningning dan Seokjin.
"Apa yang terjadi dengan mu, kak?"-tanya Seohoon kepada Seokjin
Seokjin hanya menghembuskan nafasnya kasar, ia sudah terbiasa mencurahkan isi hatinya kepada Seohoon.
"Aku pusing, Hoon. Kenapa adik-adikku tetap saja tak menyayangi dia"-Seokjin melihat Ningning yang sedang memakan coklatnya
"Sudahlah, kak. Kau harus sabar, aku tahu adik Perempuanku ini akan segera sembuh"-Seohoon memeluk Ningning
"Aku harus segera menyembuhkan penyakit adikku, apapun akan aku lakukan. Berapa pun uangnya aku akan keluarkan demi kesembuhan adikku"-ucap Seokjin dengan tersenyum hambar
"Kak, tenanglah. Semua kesembuhan penyakit itu dari Tuhan, kita sebagai makhluk nya hanya bisa berusaha. Oh ya, kalau dokter menganjurkan untuk dia selalu bahagia aku siap untuk mengajak nya bahagia"-Seohoon tersenyum
"Terima kasih, Seohoon"-Seokjin membalas senyuman Seohoon
Tanpa disadari, Ningning telah menghabiskan semua coklatnya dan belepotan dengan coklat yang ia makan tadi.
"Astaga! Seohoon, kau mengapa tak membungkusnya. Lihat seragam adikku menjadi kotor!"-Seokjin marah melihat coklat itu mengenai baju seragam adiknya itu
"Ehehe, habisnya kau tak bilang jika mau di take off. Yasudah lah biarkan saja, yakan Ningning"-Seohoon mengajak Ningning bertos ria
"Yey!"-Ningning membalas tos dari Seohoon
Seokjin hanya menggeleng melihat kelakuan satu remaja dan satu anak kecil di depannya ini, disisi lain Seokjin juga bahagia melihat adiknya kembali tersenyum.
Tbc.
Aku benci sama Yoongi disini😥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Autism Sister [END]
Short StoryThe Autism Sister [BTSxJenNing] "Hei, cacat! Lo sengaja ya numpahin susu di baju gua, ha?!"-hina Yoongi "Yoongi! Stop bilang adikmu cacat, ini bukan kesalahannya!"-bentak Yeseo "Dia bukan adikku! Adikku hanya Jennie"-balas Yoongi . . . Update setia...