Setelah ucapan Ningning yang menyakitkan itu, keesokan harinya Ningning mendapatkan panggilan dari Sekolah Senior High School terbesar di Korea Selatan.
Ia mendapatkan surat untuk dirinya bersekolah di sana, walaupun sebenarnya Ningning belum siap. Bagaimanapun juga dia harus menyelesaikan sekolahnya.
Pagi ini ia diantar oleh Namjoon dengan mengendarai mobilnya, canda tawa seperti ini yang Ningning inginkan sejak lama.
"Kau mau ku temani, hm?"-tanya Namjoon setelah membukakan pintu mobil untuk Ningning keluar
"Tidak perlu, kakak tunggu saja disini"-Ningning pun melenggang pergi
Sekarang Ningning berjalan dengan sedikit tergesa, karena ia sangat risih ditatap seperti itu oleh orang di sana.
Brukk
"Awh!"-teriak Ningning yang terjatuh setelah tertabrak seseorang
"Maaf, kubantu berdiri. Ayo"- lelaki itu mengulurkan tangannya untuk membantu Ningning berdiri
"Maaf ya, perkenalkan aku Hwang Hyunjin"
"Hm, ya. Aku Min Ningning, ah tidak-tidak Kim Ningning"
"Sepertinya aku mengenalmu"-Hyunjin menatap lamat-lamat wajah Ningning
"Ah, kau pasien ayahku kan? Dokter Hwang"
"Oh, iya aku ingat. Kau yang selalu ikut ayahmu ke Rumah Sakit setiap aku terapi kan?"
"Mm..iya, kau bersekolah disini? Kelas berapa?"-tanya Hyunjin penuh selidik
"Kelas dua belas"
"Bukannya kau dan aku berbeda dua tahun? Tapi kenapa kau sama denganku, kelas dua belas?"
"Hm, ya. Aku ikut program Sekolah cepat, dan langsung naik ke kelas dua belas"
"Wah, bisakah kita berteman. Aku juga ingin berteman dengan seseorang yang sangat pintar"
"Iya boleh"
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke ruang kepala sekolah untuk menemui kepala sekolahnya itu, ah tidak lebih tepatnya Ningning yang bertemu dengan kepala sekolah itu.
Setelah menemui kepala sekolah, Ningning pun memutuskan untuk kembali mobil. Dan pastinya dengan diantar oleh Hyunjin.
"Sudah Ningning?"-tanya Namjoon yang mengalihkan pandangannya dari handphonenya ke Ningning
"Hm, sudah"
Namjoon melihat lelaki yang berdiri di sebelah Ningning, memperhatikannya dari atas sampai bawah.
"Siapa kau?"-tanya Namjoon akhirnya
"Aku Hwang Hyunjin, kak"
"Kalian berteman lama?"-tanya Namjoon penuh selidik
"Tidak, dia adalah anak dari Dokter Hwang"-Ningning pun menjelaskan
Namjoon pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dan kembali memandang Hyunjin dari atas sampai bawah.
"Bukannya sekarang siswa libur? Kenapa kau disini?"-lagi, Namjoon menanyakan hal yang seharusnya tidak dipertanyakan karena tidak penting
"Ada urusan dengan guru mapel, kak"
"Sudah selesai?"
"Iya, sudah"
"Kau mau ikut makan siang bersama ku dan juga Ningning?"
"Tidak usah kak, aku masih kenyang"
"Tidak apa, aku tahu kok kau sangat lapar. Ikut saja, tidak baik menolak rezeki"-Ningning pun menarik tangan Hyunjin untuk masuk ke dalam mobil Namjoon
"Motorku?"
"Nanti kita kesini lagi"
Mereka pun pergi ke Restoran favorit Ningning, dan mengisi perut mereka dengan menu-menu yang mereka pesan.
"Terima kasih traktiran nya kak, aku sangat kenyang"-ucap Hyunjin mengimutkan wajahnya
"Haha, iya sama-sama. Kau ini sangat lucu"
"Lucu apanya, mual aku melihatnya"-ejek Ningning dengan jujur
"Haha, Hyunjin jangan dengarkan dia ya. Semenjak sembuh dia jadi menunjukkan sifat yang sebenarnya dari dirinya"-Namjoon memberitahu Hyunjin dengan masih tersisa air mata bekas tertawa tadi
"Tidak apa-apa, aku suka. Bolehkan aku menjadi sahabatmu?"
"Terserah kau!"-Ningning
Tbc.
Terlanjur pendek..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Autism Sister [END]
Short StoryThe Autism Sister [BTSxJenNing] "Hei, cacat! Lo sengaja ya numpahin susu di baju gua, ha?!"-hina Yoongi "Yoongi! Stop bilang adikmu cacat, ini bukan kesalahannya!"-bentak Yeseo "Dia bukan adikku! Adikku hanya Jennie"-balas Yoongi . . . Update setia...