Ningning Sakit

257 23 0
                                    

Keesokan harinya, Seoul pagi-pagi sekali sudah di timpa hujan saja. Dan karena hari ini Ningning sudah tidak ke sekolah lagi, jadi dia hanya memandang ribuan tetes hujan lewat balkon kamarnya.

"aku ingin berhujan-hujanan"-mata Ningning menatap lurus ke arah butir-butir hujan yang jatuh.

Ceklekk..

Pintu kamar Ningning terbuka, menampilkan Jungkook dengan baju santainya. Jungkook yang melihat Ningning sedang melamun di balkon pun, memutuskan untuk menghampirinya.

"Ningning? kenapa kau disini? ayo masuk, kau bisa kedinginan bila disini"-Jungkook mencoba membujuk Ningning

Ningning menggeleng, dan menengok ke arah Jungkook yang sedang menarik tangannya.

"kenapa tidak mau?"

"Aku ingin berhujan-hujanan"

"Jangan, nanti kau sakit. Dan kalau ketahuan oleh Kak Seokjin, kau bisa dimarahi"

Ningning pun menyebikkan bibirnya dan bersiap untuk menangis, Jungkook yang melihatnya pun menghela nafas.

"Baiklah ayo, tapi jangan lama-lama"

Jungkook dan Ningning pun turun dari lantai atas, dan menuju ke taman belakang di Mansion ini.

"hitungan ketiga, kita langsung ke tengah ya"-Jungkook mengisyaratkan kepsda Ningning

Ningning pun menggangguk menuruti ucapan Jungkook "Satu, Dua, Tiga" Jungkook pun memberi aba-aba, dan seketika mereka sudah basah kuyup dengan air hujan yang turun.

"kau senang?"-Tanya Jungkook yang melihat ekspresi bahagia Ningning

"Ya!"

Mereka berdua pun berlarian menikmati hujan, bermain dengan genangan dan berguling-guling di atas rumput yang basah.

"Hei, kalian!"-suara seorang lelaki menghentikan kegiatan mereka

Mereka berdua pun menoleh, dan mendapati Seokjin bersama Jimin, Taehyung, dan Minho yang tengah memasang muka garangnya.

"Kalian kemari!"-suara Seokjin menggema dan memantul di tembok taman belakang Mansion itu

Jungkook dan Ningning pun mendekat, dengan takut-takut mereka mendatangi tempat Seokjin berada.

"Siapa suruh kalian hujan-hujanan?"-Seokjin mengintrogasi sepasang adiknya ini

"aku ingin berhujan-hujanan, Kak Jung gak salah"-Ningning menunduk tak berani melihat ke arah Seokjin

"maafkan kami, Kak. Aku yang salah, telah menuruti kemauan Ningning"-Jungkook pun ikut menunduk

Seokjin pun menghela nafas, dan memerintahkan maidnya untuk menyiapkan air hangat.

"kalian sekarang pergi mandi sana, ingat jangan diulang lagi"-Seokjin memperingatkan

Jungkook dan Ningning pun pergi ke kamar mereka masing-masing, dan membersihkan diri mereka masing-masing.

Sesudahnya, Jungkook berjalan menuju ruang makan yang dimana para kakaknya dan juga Minho berada di sana.

"Dimana Ningning?"-Seokjin menanyakan kepada Jungkook

"Aku tidak tahu, ketika aku menuju ke sini pintu kamar nya dikunci"-ucap Jungkook jujur

"Yasudah, kalian makan duluan. Biar aku menemuinya"-Seokjin pun beranjak pergi menuju kamar tidur Ningning

Tokk.. Tokk

Pintu kamar Ningning di ketuk oleh Seokjin, tapi tidak ada sahutan dari Ningning. Seokjin pun semakin khawatir, dan terus mencoba mengetuk pintu kamar Ningning.

"Ningning, kau di dalam kan? Ayo kita makan"-Seokjin mencoba membuka suaranya

Tidak ada sahutan dari Ningning, Seokjin pun terus mencoba mengetuk pintu itu. Suaranya yang terdengar nyaring itupun, mendatangkan para adik-adiknya yang telah selesai makan siang.

"Bagaimana, kak?"-tanya Jimin mewakili para adiknya

"Dia tidak membuka pintu"-ucap Seokjin jujur

"Kau punya kunci cadangan, kan?"-kali ini Taehyung yang berbicara

" Sebenarnya kunci cadangan itu yang ini, kunci utamanya sudah rusak"-Seokjin memasang wajah khawatir nya

"Kita dobrak saja"-ungkap Minho yang langsung mendapat jempol dari Jungkook

"Dan karena disini yang paling berotot adalah Jungkook jadi Jungkook yang harus mendobraknya, betul kan kelinci berotot ku?"-Jimin merangkul Jungkook dari samping

Sedangkan yang dirangkul, memasang wajah mematikan.

"Kenapa tidak kau saja"-ucap Jungkook seraya mengerucutkan bibirnya

"Ya! Jungkook kau lupa? Jimin sangatlah kecil, mana bisa dia mendobrak pintu ini"-ejek Taehyung yang mendapat tatapan tajam dari Jimin

"Sudah-sudah, mari kita lakukan bersama saja. Hitungan ketiga kita dobrak, satu! Dua! Tiga!"-Seokjin memberi aba-aba

Brakk..

Dengan sekali dorongan dari lima lelaki ini, pintu kamar Ningning pun terbuka. Menampilkan Ningning yang pingsan di sebelah lemari pakaian, dengan masih memakai kimono mandinya.

"Cepat bawa dia ke tempat tidur, dan Minho cepat telepon Dokter Hwang"-perintah Seokjin yang langsung dilaksanakan para adiknya

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit, Dokter Hwang pun telah sampai. Ia pun dengan teliti memeriksa kondisi Ningning, kegiatannya pun tak luput dari mata khawatir Seokjin.

"Adikmu hanya kelelahan, dan dia mengalami demam akibat dari mandi hujan tadi. Oh ya, Minggu besok adalah hari terakhir Ningning menjalani terapi. Dan dengan kepesatan perkembangan kesehatannya, dia jadi sembuh tepat waktu"-Dokter Hwang menjelaskan dan pergi setelah memberikan resep obat untuk Ningning

Penjelasan Dokter Hwang pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Seokjin dan para adiknya, mereka benar-benar bahagia untuk saat ini.

"Jimin, suruh Maid menyiapkan bubur untuk Ningning"-perintah Seokjin yang langsung dilaksanakan oleh Jimin

Setelah itu Jimin kembali, dan terlihat Ningning sudah bangun dan tengah tersenyum manis ketika Jimin memasuki kamarnya.

"Cepat sembuh, adikku!"-ucap Jimin setelah menyerahkan mangkuk berisi buburnya kepada Seokjin

Tbc.

Senin kemarin nggak up..

The Autism Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang