Hari ini, lagi-lagi Kakek Kim mengundang keluarganya itu untuk makan malam.
Dan lagi-lagi juga omongan menyakitkan Ningning bersuara, mungkin menyebabkan luka kembali di hati Yeona.
Kini mereka tengah duduk di ruang tengah milik Mansion Kim, pastinya kali ini dengan raut wajah yang tidak menyenangkan dari Min Jennie.
"Lihat Yeona, bagus bukan perhiasan-perhiasan ini?"-Nenek Kim menunjukkan beberapa paket perhiasan yang baru ia beli
"Iya, ibu. Ini sangat indah"
"Ya, memang sangat indah, apalagi kalau yang memakai cucu Perempuanku"
Jennie yang mendengar sedikit senang, karena Neneknya itu masih baik kepadanya dan mau memberikannya perhiasan.
"Ningning kemari"-Nenek Kim menyuruh Ningning untuk mendekat ke arahnya
"Iya Grandmom?"
"Ambil semua perhiasan ini, letakkan di kamarmu. Ah iya di lemari khusus yang Nenek belikan untukmu itu ya"
"Semuanya?"
"Iya semuanya, kau kan cucu Perempuanku satu-satunya"
"Biarkan Soohyung yang meletakkannya, aku tidak ingin mereka berbuat macam-macam di rumahku"-tunjuk Ningning kepada Mama dan kedua kakak lainnya
"Em- Nenek? Aku juga tidak mendapatkan perhiasan itu?"-Tanya Jennie yang melihat perhiasan-perhiasan tadi di bawa pergi oleh Soohyung dan beberapa Maid lain
"Kau siapa? Memang kau cucuku?"
Ya, lima kata yang sangat menyakitkan itu keluar dari mulut Nenek Kim.
Jennie, Yeona, dan Yoongi yang mendengarnya tertegun sejenak dan kemudian mengalihkan pembicaraan kembali.'sudah cukup muak aku denganmu,Ningning' -Batin Jennie setelah mendengar ucapan Neneknya itu
Ningning yang menyadari raut wajah Jennie yang seperti memendam sesuatu itu pun, menarik ujung bibir kanannya.
"Ehemm, sendirinya mau dianggap. Tapi dulu nggak pernah menganggap aku ada, sudah tau bukan rasanya"-ucap Ningning yang terus menerus mengucapkan kalimat-kalimat pedasnya
"Apa maksudmu!"-Jennie yang tau maksud Ningning itupun mulai tersulut emosi
"Kenyataannya memang demikian"
"Hei, kau! Jangan mengusik Ningning lagi, atau kau akan kuusir dari sini!"-tegas Seokjin yang berada di sebelah Ningning
"Kak Seokjin, kau memang tidak pernah berubah. Kau tidak sadar dengan perasaanku yang selama ini ingin diperlakukan seperti Ningning!"-Jennie mulai menangis tersedu-sedu
"Kau sendiri yang membuat diriku enggan mengasihinimu, kau yang membuang Ningning bukan? Ya itulah yang akan kulakukan kepadamu, sama dan imbang"
"Makanya jadi orang itu perbanyaklah mengucap syukur, kau kan bisanya mengeluh dan menghasut saja"-kali ini Ningning benar-benar tidak bisa mengontrol mulutnya, dia juga menekankan kata menghasut yang sudah dipastikan itu tertuju pada Yoongi
"Apa maksudmu!?"-Dia Yoongi
"Ups! Kau merasa ya? Ah, syukurlah"
"Aku harap kau juga akan menarik hasutanmu itu pada sahabatku"
"Tidak perlu kusebutkan bukan? Apa dan siapa yang kau hasut itu?"
"Cepat katakan kepada mereka, sebelum aku mengeluarkan sisi lain dari diriku"
Berbagai macam perkataan Ningning berhasil membungkam mulut Yoongi, Yoongi hanya terdiam dan terdiam saja.
'aku tidak menyangka kau akan seberani ini, aku jadi merasa bersalah karena telah mengabaikan dulu. Secepatnya aku akan mengubah sikapku untukmu, secepatnya'-batin Yoongi
Jennie yang melihat raut wajah penyesalan di muka Yoongi pun menarik tangan Yoongi dan memeluknya erat, sedangkan Yoongi hanya bisa pasrah.
Yoongi sepertinya telah dibutakan oleh pikirannya sendiri, Jennie serta ikut membutakan pikirannya.
Tunggu dia berubah. Secepatnya!!!
Tbc.
Beberapa part menuju End..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Autism Sister [END]
Historia CortaThe Autism Sister [BTSxJenNing] "Hei, cacat! Lo sengaja ya numpahin susu di baju gua, ha?!"-hina Yoongi "Yoongi! Stop bilang adikmu cacat, ini bukan kesalahannya!"-bentak Yeseo "Dia bukan adikku! Adikku hanya Jennie"-balas Yoongi . . . Update setia...