Hasutan Yoongi

205 29 0
                                    

Beberapa hari kemudian, tepatnya hari ini Ningning menjalani terapi terakhir nya. Dan pastinya Ningning diantar oleh para kakaknya, dan juga sahabat-sahabatnya.

Mereka yang mengantar Ningning hanya diperbolehkan sampai di depan Ruangan saja, Karina yang merasa lapar pun mengajak Giselle dan Winter untuk ke kantin Rumah Sakit.

Di kantin nampak sangat ramai, dengan terpaksa mereka pun menerobos masuk dan segera memesan makanan.

"Duduk di bangku itu yuk"-Winter menunjuk bangku kosong di depannya

Mereka bertiga pun memulai makan mereka, dan tiba-tiba saja seorang lelaki berkulit putih dan terlihat sangat kejam itupun mendekati bangku Karina dan kawan-kawannya.

"Kalian sahabat Ningning, kan?"-Lelaki itu langsung to the point

"K-kak Yoongi!?"-Giselle sedikit berteriak

"Aku kesini hanya ingin menyampaikan, jangan terlalu percaya dengan Ningning dan para kakaknya itu"

"Kenapa?"-tanya Karina yang masih tidak mengerti

"Mereka telah membunuh ayahku, dan mungkin juga mereka akan mencelakai keluarga kalian. Sebenarnya mereka itu jahat, dan aku mendengar mereka akan meminta semua uang yang mereka berikan kepada kalian akan diminta kembali. Dan jika kalian tidak bisa membayarnya, maka nyawa kalian dan orang tua kalian akan jadi taruhannya"-ucap Yoongi yang didengar serius oleh sahabat-sahabat Ningning

"Aku tidak percaya"-ucap Karina dengan yakin

"Lihat saja nanti, Yasudah aku pamit"

Setelah itu, Yoongi pergi dengan smirk yang terlihat.

"Masa sih Ningning begitu, jadi ragu"-Karina mendengus kesal

"Ya aku percaya, dan kata ayahku Seokjin kemarin membunuh ayahnya sendiri. Dan aku jadi takut, jika selanjutnya yang akan direnggut adalah nyawa ku"-Winter menutup mata dan membayangkan sesuatu.

"Kita jaga jarak dengan mereka mulai sekarang, sudahlah ayo kita pulang"-Giselle kali ini memimpin

Mereka pun pulang tanpa berpamitan kepada kakak-kakak Ningning, dan begitu juga sebaliknya Seokjin dan para adiknya tidak mencari kemana mereka bertiga pergi.

Dokter Hwang pun keluar, dan memberitahukan keadaan Ningning saat ini.

"Terapi terakhir berjalan dengan lancar, dan Ningning sudah terbebas dari penyakitnya itu. Butuh waktu satu bulan lebih untuk pemulihan pasca terapi"-ucap Dokter Hwang yang langsung dibalas senyuman oleh Seokjin.

"Kalian dengar itu? Adikku sudah sembuh"-ucap Seokjin yang diangguki adik-adiknya

"Oh, ya. Kemana Tiga Aespa tuh?"-Jimin pun menyadari sesuatu yang hilang sedari tadi.

"Biar ku telpon"-Minho pun mengetikkan nomernya dan langsung menelepon nya.

"Karina? Kau dimana?"-tanya Minho

"Rumah"

"Kok nggak pamitan sama kita?"

"Aku disuruh pulang, begitu juga dengan yang lain"

Telepon pun dimatikan Minho, dan begitu -kesalnya dia terhadap perubahan sifat sahabat-sahabat Ningning itu.

"Mereka sudah kurang ajar, pulang bukannya datang kesini terlebih dahulu dan berpamitan. Malah langsung pergi saja"-Taehyung terheran-heran

"Sudahlah, biarkan saja. Mungkin mereka benar-benar sibuk"-ucap Jimin menenangkan

Setelah itu pintu ruangan terbuka, dan menampilkan Ningning yang sedang tersenyum manis.

"Bagaimana? Kau sudah selesai?"-tanya Seokjin kepada Ningning dan mendapatkan anggukan kecil dari Ningning

Mereka pun memutuskan langsung pulang, sesampainya di Mansion Kim. Mereka langsung beristirahat di kamar masing-masing.

"Kenapa mereka bertiga tidak menungguku, Ceuya"-Ningning mengajak bicara ikan hias kesayangannya yang ada di akuarium kamarnya

"Aku sudah sembuh, tapi aku sedih. Sahabat ku tidak menungguku sampai selesai"

"Ada apa dengan mereka?"

Ceklekk

Pintu kamar Ningning pun terbuka, menampilkan Minho yang membawa makan dan minum untuk Ningning.

"Ningning, ayo makan. Hari ini aku akan menyuapimu"-Minho berjalan menuju ke arah Ningning dan pastinya dengan membawa nampan

"Aku tidak berselera"-Ningning menghembuskan nafasnya

"Ada apa denganmu? Kau memikirkan sahabat-sahabat mu ya?"-tanya Minho yang mendapatkan anggukan dari Ningning

"Kau tidak mau menelepon mereka?"-tanya Minho yang memandang handphone milik Ningning di nakas sebelah tempat tidur

"Hm, baiklah aku akan meneleponnya"-Ningning berjalan menuju nakas dan menyalakan handphonenya serta memencet log panggilan grup dari sahabat-sahabat nya

Tutt.. tutt

Sudah beberapa log panggilan dari Ningning, tapi telepon dari Ningning tidak satupun ada yang mengangkat.

"Bagaimana?"-tanya Minho yang menyadari raut menyerah dari Ningning

"Mereka tak menjawab"-Ningning meletakkan kembali handphonenya di nakas, dan memutuskan untuk makan dengan disuapi oleh Minho

Tbc.

Oke ini aku up sama yg hari Senin kemarin, y!

And guys, aku up random harinya ya mulai sekarang. Soalnya sering g punya kuota. Hehe.

The Autism Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang