Keesokan harinya, seperti biasa Ningning akan pergi ke Sekolah bersama Seokjin. Dan seperti biasa juga, Sahabat-sahabat Ningning akan menunggu kedatangan Ningning di gerbang.
"Selamat pagi, kak! Selamat pagi, Ningning!"-sapa mereka
"Pagi!"-balas Ningning dan Seokjin
"Kalian besok ikut makan malam di Mansion kami ya, di jalan xxx. Datanglah bersama orang tua kalian"-Seokjin mengundang ketiga sahabat Ningning untuk makan malam dengannya besok
"Baiklah, sampai jumpa kak!"-Mereka berempat pun pergi meninggalkan Seokjin dan berjalan masuk ke dalam Sekolah.
Jam istirahat pun berbunyi, Ningning dan ketiga temannya itu pun pergi menuju ke kantin dan memesan makanan seperti biasanya.
"Ningning, kau yang sabar ya. Kita sudah mendengarnya dari kak Minho, kita ada disini bersama mu"-Karina mengelus rambut adik tersayangnya itu
"Hm, baiklah. Kata Kakak, tahun depan aku sembuh. Tapi memang sakit ya aku?"-tanya Ningning
"Benarkah, wahh. Aku akan menanti hal itu!"-Giselle memeluk sayang tubuh Ningning
Mereka pun melanjutkan makannya dan kembali ke dalam kelas, setelah itu kembali mengerjakan tugas-tugas yang diberikan Master teacher mereka.
Jam pulang pun berdentang, Ningning dan sahabat-sahabat nya pun pergi meninggalkan kelas itu. Sudah terlihat dari kejauhan, Minho yang sedang bersandar di mobilnya dengan memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku.
"Selamat siang Tuan Minho!"-sapa Winter kepada Minho
"Ya! Kebiasaan sekali kau memanggilku Tuan, aku masih muda kalau kau lupa!"-cibir Minho
"Iya-iya tuan, Ningning kau sudah dijemput kita pulang dulu ya. Sampai jumpa!"-Winter berpamitan mewakili para sahabatnya
Ningning melambaikan tangannya kepada sahabat-sahabat nya, dan masuk ke dalam mobil.
"Kakak, Coklat!"-ucap Ningning
"Ayo, kita pergi ke kedai Kak Seohoon!"-Minho memutar balik arahnya menuju ke toko coklat Seohoon
Setelah sampai, mereka berdua disambut hangat oleh para pekerja Seohoon. Dan pastinya, Seohoon juga ikut menyambutnya.
"Kak bungkuskan seperti biasa ya, ditambah coklat putih satu kotak"-pesan Minho yang mendapatkan jari jempol dari Seohoon
Setelah Seohoon membungkuskan pesanannya, Minho memberikan Black card yang diberikan oleh Seokjin kemarin kepada Seohoon.
"Terimakasih, oh iya. Ningning ini aku punya sesuatu untukmu"-Seohoon memberikan bingkisan kepada Ningning
"Terimakasih!"-Ningning tersenyum manis
"Terimakasih kak!"-ucap Minho sekali lagi
"Iya sama-sama, kalian hati-hati di perjalanan ya"-ucap Seohoon
"Oke, dada!"-Ningning dan Minho pun keluar dari kedai milik Seohoon dan menuju ke mobil
Diperjalanan, Ningning sangat senang begitu juga dengan Minho. Lagu yang berasal dari radio mobil pun, menambah kebahagiaan mereka.
"Kakak, buka"-Ningning mengambil bingkisan yang diberikan Seohoon kepadanya tadi
Setelah mendapat anggukan dari Minho, Ningning akhirnya membuka paper bag itu dan melihat isinya.
"Wah boneka!"-Ningning pun girang .melihat iso dari paperbag itu
"Nanti kita tunjukkan ke kak Seokjin, oke!?"-Minho pun ikut bahagia
"Oke!"
Sesampainya di Mansion Kim, mereka langsung masuk ke dalam Mansion dan mendapati Seokjin yang tengah melihat acara televisi.
"Kakak!"-Ningning berlari menuju Seokjin
"Eh, adik-adik kakak sudah pulang. Bagaimana sekolahnya?"-tanya Seokjin kepada Ningning dan Minho
"Baik!"-jawab mereka berdua dengan kompak
"Kakak, boneka!"-Ningning menunjukkan paperbag yang dibawanya
"Siapa yang membelikannya?"-tanya Seokjin kepada Ningning
"Diberi kak Seohoon, tadi kami ke tokonya"-ucap Minho menjelaskan
"Benarkah, wah kau bahagia?"-Seokjin menatap kedua mata Ningning dengan senang
"Iya! Aku senang!"-Ningning memeluk tubuh Seokjin yang notabennya lebih besar dari tubuhnya
Ketika sedang asyik-asyiknya berbincang dan tertawa, tiba-tiba bodyguard Seokjin menghampiri dan membisikkan sesuatu kepadanya.
"Suruh mereka masuk!"-tegas Seokjin
"Baiklah tuan"-Bodyguard itu pergi dari hadapan Seokjin
"Siapa kak?"-tanya Minho
"Lihat saja"-Seokjin memiringkan sudut bibirnya
Bodyguard tadi kembali dengan dua orang yang sudah memaki-maki adiknya kemarin, siapa lagi kalau bukan Yeseo dan Yoongi.
"Ada apa kalian kemari?"-Seokjin memasang muka datar nya
"Baiklah, saya ingin langsung ke intinya. Saya ingin meminta ganti rugi, semuanya. Dari mulai yang yang kugunakan untuk perawatan Ningning selama dia sakit, dan uang makan kalian serta uang sekolah Ningning, Minho, Anda, dan sahabat-sahabat Ningning. Saya minta cash"-ucap Yeseo yang membuat rahang Seokjin menegang
"Baiklah, saya akan membayar semuanya! Beoyeol ambilkan uang lima ratus ribu won!"-perintah Seokjin kepada Beoyeol yang berdiri di belakang Yeseo dan Yoongi
Beoyeol membungkuk dan pergi ke salah satu ruangan penyimpanan harta milik Seokjin, dan kembali membawa dua koper berisi uang dengan jumlah yang disebutkan Seokjin.
Beoyeol memberikannya kepada Seokjin, dan Seokjin pun menerimanya. Setelah menerima koper itu, ia pun melemparkannya didepan Yeseo dan Yoongi.
"Terimakasih atas waktunya telah bersusah payah datang menagih uang kepadaku, saya mohon kalian pergi dan jangan menginjakkan kaki di Mansion ku lagi. Bodyguard usir mereka!"-Seokjin memerintahkan para bodyguard nya untul mengusir Yeseo dan Yoongi
Dengan ditarik paksa oleh Bodyguard Seokjin, Yeseo dan Yoongi pergi.
Ningning yang tidak bisa berbicara apa-apa pun hanya bisa menunduk, tidak dipungkiri bagaimana Sakit nya ia disiksa oleh Ayahnya sendiri.
Tbc.
Puncak masalah mulai timbul, yey!
Share ke teman-teman kalian ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Autism Sister [END]
القصة القصيرةThe Autism Sister [BTSxJenNing] "Hei, cacat! Lo sengaja ya numpahin susu di baju gua, ha?!"-hina Yoongi "Yoongi! Stop bilang adikmu cacat, ini bukan kesalahannya!"-bentak Yeseo "Dia bukan adikku! Adikku hanya Jennie"-balas Yoongi . . . Update setia...