Fitnah Yoongi

233 30 0
                                    

Pagi ini, tak terlihat seperti biasanya. Hari ini, seluruh Rumah di sibukkan dengan kegiatan pencarian sepaket perhiasan milik Yeona.

Flashback

Yeona bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai mandi ia berdandan seperti biasa dan mengenakan perhiasan miliknya.

Ketika ia hendak mengambil perhiasan nya di dalam lemari khusus, ia terkejut dengan letak perhiasannya yang tidak beraturan. Ia pun langsung berteriak kepada sang suami, agar masalah ini cepat selesai.

"Yeseo! Perhiasan ku hilang!"-teriak Yeona yang berhasil membuat Yeseo gelagapan

"Cari dengan benar"

"Sudah, siapa yang mengambilnya?"-Yeona pun pergi menuju ke lantai bawah dengan tergesa-gesa

Sesampainya di lantai bawah, ia berteriak memerintahkan seluruh Maid dan Bodyguardnya berkumpul dan tak lupa juga anak-anaknya ia perintahkan untuk berkumpul.

"Diantara kalian siapa yang tahu dimana perhiasan saya, jawab dengan jujur!"-teriak Yeona yang berhasil membuat seluruh orang menunduk takut

Yoongi yang mendengarnya hanya tersenyum miring, dan membatin apa yang sedang terjadi.

'rencanaku berhasil'- ucapnya dalam hati

"Bodyguard check semua ruangan dan temukan perhiasan milik istriku, cepat!"-perintah Yeseo tegas

Semua bodyguard pun pergi menyusuri setiap ruangan, dan mencari barang yang sedang menjadi topik pencarian.

Salah satu bodyguard yang masuk ke dalam kamar Ningning keluar, dan membawa sesuatu di tangannya. Sebuah kotak persegi panjang dengan ukuran sedang, dan berwarna merah marun.

"Ini tuan, nyonya"-bodyguard itu menyerahkan sepaket perhiasan itu kepada Yeseo

"Kau temukan dimana!?"

"Di kamar nona muda, tuan"-ucap bodyguard itu

"Ningning!? Kau yang mengambil!?"-bentak Yeseo

Ningning yang dituduh hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu ia tertunduk seperti menahan sesuatu pada dirinya.

"Sudahlah, Pah. mana ada maling yang mau mengaku?"-tanya Yoongi

Plakk

"kau tidak mau mengaku sekarang?"-ucap Yeseo setelah menampar Ningning

"dia tidak mungkin melakukannya!"-Seokjin meninggikan nada suaranya hanya untuk membela Ningning

"diam kamu!!"

Berat rasanya bagi Minho yang melihat Ningning dipukul seperti itu, ingin rasanya ia membelanya tapi ia sadar bahwa disini dia hanya menumpang hidup.

"sudahlah, pah. Usir saja dia!"-Jennie menimpali

"Jennie! kalau belum terbukti kau jangan menuduh sembarangan!"-Jungkook ikut membela

"bisa saja, orang yang benci dengan Ningning yang tega menjebaknya"-pinta Taehyung dengan menaikkan sebelah bibirnya

"apa yang kau maksud?"-sanggah Yoongi

"kenapa? kenapa kau marah, jika kau marah berarti kau yang menjebak adikku kan?"-Jimin menambahi

Yoongi terdiam mendengar ucapan Jimin, sementara Jimin memandang rendah kepada Yoongi

"sudahlah, usir saja si beban ini. Dia tidak penting ada disini"-pinta Jennie

Yeseo yang terlewat emosi pun kembali menampar Ningning hingga menyisakan bekas merah dipipinya, dan menyeretnya menuju rooftop Mansion Min.

Sebelumnya Yeseo menyuruh salah satu bodyguardnya untuk mengambil rotan kebesarannya, setelah tongkat itu ada di tangannya. Dengan teganya Yeseo memukul Ningning berkali-kali, walaupun teriakan dari Ningning menggema ia tidak mendengarkannya.

"Cukup!"-teriak Seokjin yang seperti teriris hatinya

Yeseo pun memberhentikan aksinya memukul Ningning, dan menatap mata anak sulungnya itu.

"Kau membelanya lagi!? Dia harus dihukum dengan seberat-beratnya, dan aku baru sadar. Mempunyai dia hanyalah mimpi buruk bagiku, dasar beban keluarga!"-teriak Yeseo

Bughh

Satu pukulan dari Seokjin berhasil mengenai rahang tegas milik Yeseo, dengan terus mengatur nafasnya. Seokjin menatap marah kepada sang Papa, persetan jika dia akan durhaka.

"Kau tak pantas mengatakan hal itu kepada adikku tuan Yeseo!"-tegas Seokjin

"Dasar anak kurang ajar, kau berani memukul Papahmu sendiri!?"

"Sekurang ajarnya saya, saya tidak pernah mencela seseorang yang tidak bersalah! Anda akhir-akhir ini dibutakan oleh harta, dan meluapkan semua kepada adik saya"-Seokjin pun bertambah emosi kepada Yeseo

"Jaga omong kosong mu Min Seokjin!"-bukan Yeseo melainkan Yeona

"Sudahlah Yeona, mereka tak pantas di beri marga Min. Bahkan aku sudah jijik membagi margaku kepada anak cacat itu"-ucap Yeseo yang lagi-lagi membuat Seokjin tersulut emosi

"Baiklah, saya dan adik saya juga tidak berharap akan menjadi anakmu kau tahu. Ayo Ningning kita pergi! Akan kuurus dirimu, kita tunjukkan seberapa rendahannya mereka nanti"-Seokjin menarik tangan Ningning menuju ke arah kamar Ningning, untuk mengemasi barang-barang Ningning.

"Kak, aku ikut!"-suara Minho memberhentikan langkah Seokjin

"Baiklah kemasi barang-barangmu, kita akan segera angkat kaki dari Rumah ini"-titah Seokjin

Minho pun pergi mengemasi barang-barang miliknya, dan pergi menuju ke dalam kamar Ningning.

"Kak, kita akan kemana?"-tanya Minho

"Kita akan pergi ke Mansion milikku, kau jaga Ningning. Aku akan mengemasi barang-barang milikku juga"-Seokjin keluar dari kamar Ningning

Ningning yang sedari tadi diam, kini menangis di pelukan Minho.

"Ningning kau tenang ya, kita akan melindungi mu dari siapapun"-Minho mengangkat tangannya untuk mengusap lembut rambut Ningning

Setelah hampir sepuluh menit Seokjin pergi, akhirnya ia kembali dengan membawa beberapa koper.

"Ayo, aku tidak mau Ningning terus disakiti seperti ini"-Seokjin memberi tahu kepada Ningning dan Minho

Mereka pun pergi ke arah mobil milik Seokjin dan dengan dibantu oleh beberapa Maid yang membawa koper mereka, tidak lupa sebelum mereka pergi Seokjin menembakkan peluru tepat di kaca jendela rumahnya.

Tbc.

Seru g?

The Autism Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang