Terang. Sangat-sangat terang.
Minho hanya melihat cahaya putih yang terang.
"Jadi ini surga?" Dia berbicara dalam hatinya.
Dia mengusap matanya.
Ia terbaring di atas.. di atas rumput?
Sudah sangat lama dia tidak berpijak bahkan menyentuh rumput semenjak pergi meninggalkan permukaan bumi yang berwarna hijau dan biru.
Dia duduk dari rebahnya mencoba menghalangi matanya dari cahaya matahari dengan tangannya.
Tempat itu terlihat sangat aneh. Tertutupi oleh dinding yang super tinggi di sekelilingnya.
Minho melihat ke kiri dan kanan. Hanya ada pohon-pohon hijau dan rumah-rumah kayu yang menurutnya sudah jauh dari kata layak pakai.
Dia mencoba berjalan mendekati tembok tinggi yang terbuka itu.
Seperti sebuah labirin yang sangat besar ternyata.
Minho bergidik ngeri melihatnya. Dia tidak mau masuk ke sana tapi badannya ingin.
Dia memaksa dirinya untuk berbalik.
Dia mendapati Clara di ujung, sangat jauh dari tempatnyanya berdiri.
"Clara?!" Seru Minho sekencang-kencangnya.
Minho berjalan mendekatinya, lalu mulai berlari.
Entah kenapa rasanya Clara malah semakin menjauh dan kakinya semakin berat seakan tenggelam di dalam lumpur seperti kita bermimpi dikejar monster raksasa tetapi berlari dalam kecepatan yang sangat lambat.
"Minho!"
Dia mendengar ada yang memanggilnya dari belakang membuat dia menoleh dan berbalik ke arah belakang.
Newt. Ada Newt disana berdiri tegak bagai patung.
Lalu, muncul dari belakang Newt, Frypan dan Thomas.
Keduanya melambaikan tangan tapi tanpa ekspresi.
Kepalanya sangat pening membuatnya tak mampu menopang badannya untuk tetap berdiri.
Akhirnya, badan Minho roboh.
Alih-alih terhentak ke tanah dengan rerumputan ia sekarang berada di dalam laut biru.
Biru tanpa ujung sama sekali.
Dia mencoba untuk menggapai cahaya matahari yang masih bisa masuk ke dalam air.
Menggerakkan seluruh tubuhnya untuk keluar dari air.
Kakinya seperti ditarik, membuatnya tidak bisa naik ke permukaan air.
Dia melihat kakinya yang sudah digerogoti oleh banyak tangan yang tak tau datangnya dari mana.
Semakin gelap dan semakin dalam ia ditarik ke dalam.
Tetapi, di menit berikutnya dia sudah pindah ke tempat lain lagi.
Seperti sebuah rubanah dengan pencahayaan lampu yang minim. Minho melihat ke dinding yang terbuat dari batu bata.
Lalu, dia berlari menyusuri tempat itu yang memiliki banyak sekat-sekat.
Dia sendiri bahkan tidak tau sedang berlari dari apa.
Dia ketakutan dan panik.
Berlari secepat yang ia bisa.
Nyatanya badannya menolak. Kakinya tidak bisa digerakkan.
Keringatnya bercucuran antara karena takut atau karena berlari.
Badannya tertarik ke atas, punggungnya menempel di bagian atas rubanah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Interstellar [Newt]
Science Fiction! 𝗦𝗘𝗗𝗔𝗡𝗚 𝗗𝗜𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜 ! | Tahun 5004 sudah tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Masa jaya mobil terbang dan kereta bawah air pun sudah ketinggalan zaman. Bahkan, generasi 500 tahun lalu telah siap meninggalkan bumi karena rotasi pla...