Minho memukul permukaan meja melampiaskan kekesalannya yang sudah memenuhi hatinya sejak tadi mencari informasi tentang WASP, "Kutu loncat! Kalau begini rambutku keburu memutih. Kita biarkan saja orang-orang WASP dan om tua itu."
"Tolong diam, aku sedang fokus." Balas Thomas santai.
Jujur kalau rasa ingin marah, semuanya juga ingin melampiaskan amarah. Mereka semua juga mencari informasi sampai kurang tidur, bukan hanya Minho.
"Lagi pula untuk apa kita ingin menghancurkan WASP? Bukannya hanya tak mampu tapi kita juga bukan pahlawan."
"Setidaknya kita berusaha supaya tidak ada korban percobaan lagi kan?" Frypan menggerakkan kepalanya membuat suara di antara tulang lehernya.
"Maksudku, kau tidak lihat bumi sedang mengalami hal aneh? Berputar seperti tidak seharusnya. Aku rasa kita harus memprioritaskan sesuatu yang lebih penting." Ucap Minho sekali lagi.
Mendengar hal itu Newt jadi terpecah pikirannya, "Semuanya penting."
"Kita sedang apa sekarang? Sebenarnya apa yang kita lakukan?" Minho mengepalkan tangannya. Rasanya tujuan mereka sebagai RUNNER semakn jauh.
Yang tadinya mereka pergi ke Hat untuk membangun tempat layaknya SPACER dan membuat inovasi baru, harus digantikan dengan datangnya masalah WASP dan keanehan pergerakan bumi.
Apa yang harus diprioritaskan? Bumi? Keselamatan manusia dari WASP? Atau RUNNER sendiri?
Susah untuk memutuskan segalanya dalam satu waktu yang sama dan terus berjalan seperti ini.
Keputusan Newt untuk mencari tentang WASP rasanya sekarang jadi bimbang. Pertanyaan yang sama terus muncul di kepalanya ; hal apa yang harus dia perbuat terlebih dahulu.
Newt memutar-mutar bolpen yang ada di sela-sela jarinya.
---
"Pak Jenkins bagaimana perkembangan bumi? Apakah ada invasi alien atau semacamnya?" Tanya Clara di skylab SPACER bersama pak Jenkins dan orang lainnya.
"Belum ada perkembangan. Kami akan mengirim alat ke permukaan bumi." Pak Jenkins menulis di atas tab kecil miliknya.
Kalau misalnya ada pemikiran bahwa bumi tidak perlu lagi diperbincangkan, hal itu agak salah di mata Clara. Karena, walaupun manusia sudah tidak tinggal di bumi tapi ada orang yang dia cari di bumi, yaitu ayahnya.
Dia ingin mencarinya tanpa alasan. Mungkin itu hanya kasih sayang seorang anak kepada bapaknya.
"Pak, apa aku bisa ke bumi?" Tanya Clara.
"Tidak bisa. Dan tidak boleh juga. Kau tau kan kalau bumi berputar tidak seperti normalnya maka akan menghilangkan keseimbangan, tekanan dan-"
"Apa kau yakin tidak ada EARTHER yang tersisa sama sekali?" Tanya Clara sekali lagi menunduk, melihat ujung sepatunya.
Pak Jenkins yang mengerti kenapa Clara menanyakan hal itu jadi ikut terdiam. Masalahnya dia tak mau terjadi hal yang tidak diinginkan.
"I don't know, Clara." Ucap Jenkins sejujur-jujurnya.
"Aku bisa mencari tau. Bagaimana kalau aku yang ke bumi. Jadikan aku percobaan untuk pergi ke permukaan bumi." Kata Clara seperti seorang sukarelawan yang mau dijadikan kelinci percobaan.
"Tidak, Clara. Kami tidak akan menggunakan makhluk hidup. Lebih baik kau keluar dan menyegarkan pikiranmu kembali. Aku rasa kau kelelahan." Jenkins mendorongnya pelan ke arah pintu keluar.
Clara menggeleng-gelengkan kepalanya, "Mungkin aku memang capek." Katanya kepada diri sendiri.
"Clara!" Seru seseorang dari kejauhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Interstellar [Newt]
Fiksi Ilmiah! 𝗦𝗘𝗗𝗔𝗡𝗚 𝗗𝗜𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜 ! | Tahun 5004 sudah tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Masa jaya mobil terbang dan kereta bawah air pun sudah ketinggalan zaman. Bahkan, generasi 500 tahun lalu telah siap meninggalkan bumi karena rotasi pla...