30. Chapter Newt - JOURNEY Of Life

167 12 6
                                    

Newt's Secret

Rahasia-rahasia ini tidak pernah terungkap kepada siapapun kecuali Thomas.
Tentang perasaan yang bahkan sangat susah untuk Newt ucapkan melalui bibirnya.

Sampai susah rasanya untuk memulai.
Fakta dimana Newt yang sok kuat ini juga rapuh adanya.

Perasaan gagal sebagai seorang kakak juga membekas di hatinya.
Itu juga menjadi alasannya benci dengan Dawney setengah mati.

Awal-awal mereka menemukan planet Hat, Newt tidak bisa tidur. Dia memikirkan Sonya dan juga sempat terpikirkan soal Thomas yang harus kehilangan seseorang. Ada sedikit penyesalan di dalam hatinya karena terlalu memaksakan kehendaknya.

"Hei, you okay?" Thomas duduk di sebelah Newt. Pikirannya tak kalah kacau dari Newt.

Newt membalas seadanya, "Menurutmu?"

"Kau harus istirahat, kantung matamu menghitam. Aku ngeri lama-lama bola matamu akan ikut menghitam." Thomas mengingatkan sekaligus berusaha mencairkan suasana.

"Kau sendiri?" Newt berbicara tanpa menatap mata Thomas.

Tidak ada jawaban dari Thomas.

Saat Newt berpaling, dilihatnya Thomas sudah mengatupkan matanya.

"Bisa-bisanya kau tidur duduk." Newt menggampar pelipis Thomas pelan membuat kepalanya sedikit oleng dan tersadar.

Thomas mengucek matanya yang sudah kelewat berat lalu pergi begitu saja untuk tidur. Sedangkan, Newt tidak berkutik dari tempatnya bersandar di kursi.



"What have I done.." Newt menghela nafasnya panjang. Dia mengusap wajahnya dan menyisir rambutnya ke arah belakang menggunakan jarinya.

Untuk menyegarkan pikirannya dia memilih berdiri jauh dari tempat mereka melandaskan roket. Sambil mengulum permen coklat dia meneropong ke manapun sembarangan.

Kekacauan pikirannya lumayan teralih saat melihat-lihat berbagai bentuk benda langit.

Berhentilah dia saat menemukan seorang gadis remaja yang juga sedang meneropong.

Dia melihatnya meneropong di atas permukaan bumi seolah-olah ruang angkasa yang tiada batasnya ini hanya miliknya sendiri.

Newt juga tidak sadar sejak kapan jadinya dia hanya memperhatikan orang yang sedang  memperhatikan hal lain. Senyumnya terangkat melihat perempuan itu senang dengan dunianya sendiri seperti tidak ada masalah sama sekali padahal ini adalah hari pertama manusia pergi dari permukaan bumi.

Pelik dunia dan beban meninggalkan tempat tinggal tidak terlihat sama sekali dari gerak gerik perempuan itu. Hanya bahagia yang kelihatan.

"Perempuan yang duduk di bulan itu orang yang kau kenal?" Suara datang dari belakang Newt sedikit mengejutkannya. Ternyata Minho ikut meneropong. Newt mengambil paksa teropongnya.

"Tidurlah. Sudah semakin larut." Ucap Newt eggan menjawab pertanyaan tersebut.

"Terima kasih." Minho menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena agak canggung untuk berterima kasih.

"Untuk?" 

"Yah, untuk menyelamatkanku. Padahal kau tak kenal aku sama sekali tapi mau membantu aku tanpa pamrih. Aku tidak tau apa aku masih hidup kalau tidak sengaja bertemu dengan kau di bumi." Sebenarnya hanya perbuatan sederhana untuk mengucapkan terima kasih tapi rasanya suasananya canggung. Entah karena mereka saling canggung atau karena Minho merasa mengganggu waktu Newt karena tadi sedang asik melihat-lihat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hug Me Interstellar [Newt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang