thirty-seven

2K 60 2
                                    

"Mari kita selesaikan ini." Angel berjalan menghampiri Laura yang berdiri tidak jauh darinya.

"Maksudmu ?" Laura.

"Ambil apapun yang menurutmu bisa membuatmu bertahan." Angel.

"Apa lagi yang akan kamu lakukan ?"

"Ambil pistol dibawahmu Laura !!"

"Allright, so ?" Laura telah memegang pistol ditangannya.

"Sebelum Lucas sampai, kita selesaikan ini secepat mungkin."

Laura memandang heran Angel dengan dahi berkerut.

"Menurutmu apa Lucas akan diam saja setelah tau, kamu ditanganku sekarang."

"I don't know."

"Ikuti saja perkataanku jika ingin cepat pergi dari sini." Perkataan Angel mendapat anggukan dari Laura.

Angel menjelaskan bagaimana mereka akan mengahiri semua ini.

Mereka berdua berdiri saling membelakangi, dan berjalan maju 10 langkah dengan arah yang berlawanan.

"One, two, three, four, five, six, seven, eight, nine, ten.." ucap mereka berdua bersamaan.

Setelah itu mereka memutar badannya untuk saling berhadapan dengan jarak 20 langkah mereka.

Angel dan Laura sama sama mengangkat tangannya yang sudah memegang pistol dan telah siap menembakan pelurunya.

"Kita hitung sampai tiga bersama-sama." Angel.

"One, two, three..."

"Dor !! Dorr !! Dorr!! Dorr !!"

Empat tembakan lolos dari pistol mereka berdua.

Satu peluru dari angel tidak mengenai tubuh Laura sedangkan satu peluru lainnya mengenai paha kiri Laura.

Sedangkan dua tembakan dari Laura mengenai dada dan lengan Angel.

Angel dan Laura sama sama terjatuh setelah mendapatkan lukanya masing masing.

Darah mengalir begitu saja dari tubuh mereka berdua.

Beberapa detik berlalu, keheningan diruangan tersebut mulai terusik kembali.

Terdengar suara berkelahi dari luar ruangan.

Laura yang masih memiliki kesadaran hanya menyangka mungkin saja para penjaga diluar yang sedang berkelahi entah apa yang mereka perebutkan.

Tiba-tiba saja Laura mendengar seperti suara pintu terbuka. Karena sudah terlalu banyak kehilangan darah, kesadaran Laura juga semakin menghilang.

                               ********

Lucas berlari ke arah Laura melewati beberapa orang yang sudah menjadi mayat atau akan menjadi mayat yang berserakan.

"Laura !!" Teriak Lucas sambil menggoyangkan tubuh Laura yang sudah tidak sadarkan diri.

"Bertahanlah Laura.." gumam Lucas sembari mengangkat tubuh Laura yang penuh darah ke dalam mobilnya.

"Ke rumah sakit secepatnya !!" suruh Lucas pada supirnya.

Lucas terus memeluk tubuh Laura sambil menahan bagian yang tertembak agar darah yang keluar tidak semakin banyak.

----------

Laura telah ditangani beberapa dokter, setelah operasi selesai Laura masih ditempatkan dikamar recovery room dengan pengawasan yang sangat ketat.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang