fourty two

926 17 2
                                    

Pukul delapan pagi tepat, suasana kamar Laura masih gelap dengan penghuni yang juga belum terlihat ingin menyudahi tidurnya.

Pintu kamar diketuk tidak sabar dari luar.

"Knock.. konock.. knock knock.."

"Ganggu tidur gw aja sih !" Laura berusaha mengabaikan, tapi suara ketukan pintu seperti ingin menjebol pintu kamarnya.

Beranjak dari tempat tidur dengan tergontai Laura membuka pintu kamarnya.

"Bangun woy ! Ada paket nih buat lo." Will.

"Dari siapa ?" Laura.

"Dari suggar daddy lo !" Will.

"Apaan emang isinya ?" Laura melihat tas yang sedang ditenteng Lucas.

Sebuah ponsel keluaran terbaru.

"Rejeki anak soleh nih pagi pagi udah dapet ginian." Laura merebut tas yang ditenteng Will.

Laura menyalakan ponsel barunya. Ponsel tersebut sudah terisi simcard yang siap untuk dipakai. Ada beberapa notif masuk setelah ponsel dinyalakan.

Baru saja Laura ingin membaca isi pesan yang masuk, ada panggilan video masuk dengan nama kontak husband.

Laura tertawa, ternyata pacarnya punya sifat narsis juga, menamai dirinya sendiri dengan nama husband diponsel baru Laura.

"Selamat pagi my wife." Suara Lucas terdengar semangat saat Laura sudah mengangkat panggilannya.

Lucas terlihat sudah rapi dengan setelan jas yang sangat pas ditubuhnya.

"Baru bangun ?" Lucas.

"Yes baby." Jawab Laura meringis.

"Mandi sayang." Lucas.

"Sebentar lagi." Laura.

"Sekarang." Lucas.

"Baiklah, bye. Aku mandi dulu sayang." Laura melambaikan tangannya.

"Siapa bilang kamu boleh mematikan panggilan ?" Lucas.

"Ha ?" Laura cengo.

"Bawa ponselnya mandi sayang.." Lucas.

"Nanti basah."

"Apanyaa ?" Lucas.

"Hpnya lah." Laura.

"Kirain itunya.." Lucas.

"Mesum mulu otaknya !" Laura.

"Tapi kamu suka kan ?" Lucas.

"Berisik ! Udah ah aku mau mandi, bye !" Laura.

"Jangan ditutup dulu please.." Lucas.

"Apa lagi ?" Laura sedikit jengah.

"Nanti malam aku jemput jam 8 malam diapart kamu, pake salah satu gaun yang kemarin kita beli, okay ? Oh ya jangan lupa dandan yang cantik sayang.. bye. Muaah.." Lucas memonyongkan bibirnya.

"Hm." Laura memutuskan panggilan.

Laura berbohong saat berkata akan mandi, pada kenyaataannya dia kembali melanjutkan tidurnya.

Pukul 12, Laura kembali bangun dari tidurnya. Duduk sambil merentangkan tangannya, Laura berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Cacing diperut Laura sudah berdemo kelaparan, ia beranjak menuju dapur sambil memainkan ponselnya. Apartnya terlihat sangat sepi, mungkin Will sudah pergi saat ia tidur kembali tadi.

Laura teringat akan pembicaraanya dengan Lucas tadi pagi ditelefon.

Laura menscroll sosial medianya, mencari akun milik sahabatnya Rose dan Letica.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang