"Aku akan memesan makanan untuk makan malam kita." ucap Lucas yang baru saja masuk kedalam apartemen Laura.
"Kamu saja, aku tidak lapar." Laura berlalu ke kamarnya.
Lucas mengekori Laura, tapi Laura langsung masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya.
Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur milik Laura yang wanginya persis seperti pemiliknya. Sedangkan tangannya terus bergerak memilih makanan apa yang akan ia dan Laura makan malam ini.
Laura keluar dari kamar mandi hanya mengenakan bathrobe, berjalan melewati Lucas tanpa menoleh kearahnya.
"Apa terjadi sesuatu ?" Lucas memeluk Laura dari belakang.
"Tidak ada."
"Lalu apa yang membuat mood mu sangat buruk seperti ini ?"
"Entahlah, mungkin aku hanya lelah."
"Kalau begitu setelah makan malam kamu harus langsung istirahat, aku akan pulang agar tidak menggangu istirahatmu."
Laura mengangguk dan meminta Lucas untuk keluar dari kamarnya karena ia malas kembali kekamar mandi hanya untuk memakai pakaiannya.
Makan malam mereka sudah datang, mereka menghabiskan makan malamnya dengan hikmat tanpa pembicaraan.
Lucas lebih dulu menyelesaikan makan malamnya, setelah mencuci piringnya ia pamit pulang.
"Aku akan pulang sekarang, hubungi aku jika butuh sesuatu atau terjadi sesuatu." Lucas mengelus surai Laura dengan lembut.
Laura diam tidak menjawab apapun perkataan Lucas. Tapi saat Lucas hampir membuka pintu untuk pergi, ia berlari memeluk tubuh Lucas dari belakang.
"Jangan tinggalkan aku sendirian." suara Laura terdengar sangat menyedihkan.
Lucas membalikan badannya dan membawa Laura kedalam pelukannya.
"Aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu."
"Promise ?" Laura mendongakkan kepalanya agar bisa menatap lawan bicaranya.
"I promise you." Lucas mengecup lembut kening Laura.
"Ayo selesaikan makanmu, setelah itu aku akan menemanimu tidur."
Setelah menyelesaikan makannya dan membersihkan meja, Laura masuk ke kamarnya menuruti perkataan Lucas tadi.
Keduanya telah merebahkan tubuh diatas kasur. Laura menatap kosong langit-langit kamarnya.
"Kenapa ?"
"Tidak ada."
"Tidurlah, aku tau kamu sangat lelah."
Laura menatap Lucas yang menariknya kedalam pelukannya.
"Kamu bau, jangan memelukku."
"Ah iya aku belum mandi." Lucas memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Pantas saja dari tadi aku seperti mencium bau daging busuk, ternyata kamu." Laura menutup hidungnya.
"Astaga mulutmu kejam sekali."
"Memang ! Sana mandi, sebelum aku membuangmu ketempat sampah."
Lucas mendengus kesal menuju kamar mandi meninggalkan Laura yang masih tertawa diatas tempat tidurnya.
Hanya membutuhkan 10 menit Lucas sudah menyelesaikan mandinya.
"Apakah ada bajuku yang tertinggal disini ?"
"Sebentar aku ambilkan." Laura meletakkan ponselnya.
Setelah mengenakan pakaian, Lucas kembali merebahkan tubuhnya disamping Laura yang sedang terduduk. Laura menatap intens Lucas disampingnya.