Four

10K 197 0
                                    

Lucas POV

Suasana club kali ini sangat ramai, bahkan room VIP pun penuh malam ini. Aku duduk didepan meja bar bersama dua orang temanku,  Jonathan dan Jack.

"Jo, ada apaan sih rame banget disana ?"

"Mana gw tau, kan gw juga baru datang" ketus Jo.

"Lo juga ngga tau luc ?" Aku hanya menggeleng.

"Hei Brian, tolong satu gelas wine untukku" pesanku pada bartender.

"Wine mu Luc" pesananku sudah tersedia.

"Lagi ada acara apa kok rame banget disana ?" Tanyaku pada Brian.

"Oh tadi ada pelanggan cowok nantangin minum pelanggan cewek disini"

"Cowok nantangin cewek ? Ngga salah ?" Heranku yang hanya dibalas anggukan oleh Brian si bartender.

Aku mengedarkan pandanganku, menatap beberapa orang yang sedang berkerumun. Ada tiga cewek yang duduk diantara kerumunan itu. Salah satu diantaranya sepertinya aku pernah melihat.

Mataku terpaku pada salah satu wanita yang sedang duduk dengan tenang ditengah kerumunan. Ketika semua bersorak sepertinya permainan sudah selesai. Wanita itu berdiri membuka beberapa kancing kemeja bagian atasnya lalu berjalan menuju dance floor.

Saat pinggul wanita itu dirangkul oleh pria didekatnya dia tidak bereaksi sama sekali, bahkan sepertinya ia menikmatinya. Wait wait ! Bukankah itu anak magang dikantorku tadi !! What the hell !! Aku tertipu muka polosnya, sialan !!

Dibalik wajah polosnya ternyata dia peminum yang handal dan penggoda yang mahir, tadinya ku pikir dia masih SMA. Aku segera menyeretnya keluar dari club, dan dia langsung pulang mengendarai mobilnya sendiri. Aku tidak yakin jika gadis sepertinya mempunyai SIM.

Author POV

Matahari sudah menampakan dirinya, menyinari setiap sudut salah satu kota terpadat di Amerika.

Laura, gadis yang sampai sekarang masih berada diatas kasur tidak beranjak sama sekali, bahkan waktu sudah menunjukkan pukul 09.00.

Tepat pukul 09.30 Laura membuka matanya, sedangkan tubuhnya masih saja menempel dengan kasur.

Laura POV

Hari ini biarkan saja aku bersantai di apartemenku. Beres beres sedikit boleh kan ya ? Atau sedikit mengacaukan dapur sepertinya akan seru.

Setelah selesai mandi aku langsung menuju dapur melihat persediaan makananku. Mulai membuat spaghetti bolognese, dengan beberapa bahan yang ada. Bahan bahan sudah siap dan aku siap membuatnya, berguru dengan YouTube adalah jurus andalanku hehe.

Spaghetti bolognese buatanku dan orange juice sudah siap, aku menyantapnya sendirian. Rasanya lumayan untuk pemula sepertiku.

Author POV

Weekend kali ini terasa begitu singkat, bahkan pagi ini sudah hari Senin. Berbeda dengan Rose dan Letica yang sangat enggan untuk masuk kekantor, Laura terlihat biasa saja bahkan seperti tidak terjadi apapun mengingat mereka bertiga atau lebih tepatnya Laura bertemu dengan atasannya diclub.

"Mari, saya antarkan ke divisi kalian masing-masing" Miss Chaterine mengantarkan mereka bertiga menuju bagiannya masing masing.

Ketika telah sampai ke ruangan yang dituju, Miss Chaterine menyuruh mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Yang terakhir adalah divisi perencanaan, tempat Laura akan menjalani tugasnya.

Laura mendapatkan tempat yang paling dekat dengan pintu, tidak terlalu luas tapi terlihat nyaman untuk bekerja meskipun hanya terhalang sekat yang tingginya tidak mencapai bahu Laura.

Setelah merapikan beberapa barang dimejanya, tugas untuk Laura mulai berdatangan. Satu persatu tugas diselesaikan oleh Laura meskipun sesekali dia menanyakan apa yang tidak ia ketahui kepada bilik tetangganya.

Laura yang terfokus dengan pekerjaan nya hingga lupa jika sudah memasuki waktu istirahat.

Drrrrrt..drrtt

"Aku menunggumu di cafetaria, cepat kemari !"

"Ok Rose" Laura menutup panggilan dari Rose dan bergegas menuju cafetaria.

"Hai"

"Makan cepetan ! Lama banget sih Lo"

"Hehe sorry kak Rose yang cantik"

Laura melirik makanan rose dan Letica yang tinggal sedikit, ia melahap makanannya sendiri sedikit tergesa.

"Lo mau bunuh diri ?" Sarkas Letica

"Uhuk uhuk, sialan Lo!" Laura yang mendengar kata mutiara dari Letica seketika tersedak makanannya.

"Cara makan Lo kayak orang susah tau nggak !"

"Anjing Lo Let, udah ah kenyang gw dengerin Lo ngomong doang." Ketus Laura

"Apaan sih kalian berantem mulu, nggak kasian apa sama gw."

"Lo kenapa Rose ?" Tanya Laura heran dengan wajah rose yang terlihat seperti habis menangis.

"Sialan gw lihat dipostingnya temen gw yang lagi liburan di Miami ternyata ada Derren pacar gw, padahal Derren bilang ke gw kalau dia lagi ada kerjaan disana." Rose bercerita tanpa menatap wajah sahabatnya.

"Mungkin kerja sekalian liburan Rose" jawab Laura santai.

"Iya mungkin Rose" lanjut Letica.

"Sialan kalian ! Nyantai banget jawabnya. Lihat nih fotonya !" Gertak Rose sambil menunjukan foto yang ada diponselnya.

"Haha anjing emang tuh cowok" Laura terbahak. Letica dan Rose saling bertukar pandangan.

"Apanya yang lucu ? Lo sakit ?"

"Sialan Lo malah ngatain gw ! Udah Rose ganti aja nggak usah dipikirin"

Rose dan Letica hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Laura.

"Ntar malem ke club yuk, gw yang traktir deh !" Ucap Laura lagi.

"Nggak ah gw takut ntar ketemu Mr Lucas lagi"

"Ganti lah jangan diclub yang kemarin !"

"Ogah gw nurutin bocah kayak Lo !" Sarkas Rose.

Setelah istirahat mereka kembali menuju ruangan mereka masing-masing.

"Laura, tolong antarkan dokumen ini keruangan Mr Lucas" suara lelaki yang ternyata dari kepala bagian.

"Baik pak" Laura menerima dokumen tersebut dan langsung menuju ruangan atasannya.

Knock..knock !!

"Masuk"

"Selamat siang Sir, dokumen dari bagian perencanaan" ucap Laura setelah masuk keruangan.

"Bawa kesini !" Laura berjalan mendekat ke arah Mr Lucas.

"Ini Sir"

"Kemarin kamu selamat sampai rumah ?" Tanya Lucas tanpa menatap Laura.

"Maksudnya Sir ?"

"Hei, kamu waktu itu minum segitu banyaknya emang selamat sampai rumah ?" Mr Lucas menyentil dahi Laura.

"Hahaha anda meragukan kemampuan saya Sir ?" Laura terbahak-bahak mendengar pertanyaan atasannya itu.

"Hei kecilkan suaramu !" Lucas menarik daun telinga Laura.

"AW AW AW, sakit sir lepasin !" Laura mencubit kecil lengan Mr Lucas.

"Kamu dulu lepasin tangan kamu !"

"Anda dulu Sir !" Teriak Laura.

Lucas melepaskan telinga Laura, tetapi tidak dengan Laura, ia semakin mencubit Lucas dengan membabi buta mencubit Lucas. Lucas yang tidak mau kalah menarik ikatan rambut laura hingga terlepas.

Lucas menelan salivanya ketika rambut Laura terurai sempurna. "Cantik" ucapnya dalam hati.

Laura yang melihat Lucas menatapnya tanpa berkedip seketika mengacak acak rambut Lucas dan segera kabur dari ruangan Lucas.

So, don't forget like and comment guys !

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang