twenty-three

3.5K 121 1
                                    

Pagi ini tepat setelah Laura sarapan dokter memeriksa keadaan Laura yang semakin membaik. Paling cepat besok pagi Laura sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Ra, pokoknya ntar kalau lo udah boleh pulang lo harus traktir gw." Nathalie.

"Iya iya, matre banget sih lo jadi temen."

"Bangsat, lo kaya tapi pelit banget sih."

"Sialan lo Nath. Yang kaya bokap nyokap gw kali Nath."

"Bodo, yang penting gw kangen jalan-jalan sama lo."

"Iya iya ntar kita quality time bareng deh pokoknya."

"Tapi kan lo juga harus balik ke California Ra ?"

"Astaga iya gw lupa."

"Kenapa lo ?"

"Gw udah berapa hari sih disini ?"

"Ya mana gw tau."

"Kayaknya kita nggak jadi jalan-jalan deh Nath."

"Why ? Lo jatuh miskin Ra, sampai nggak bisa ngajak jalan-jalan gw ?"

"Heh mulut lo mau gw catok biar lurus ! Gw harus balik ke California bego !"

"Kapan ?"

"Setelah semua pekerjaan gw disini selesai."

"Yahh batal deh."

"Hehe jangan sedih gitu dong Nath, baper ni gw."

"Sialan malah jijik gw kalau lo baper gitu."

"Haha muka lo Nath, ngeselin banget sum-" perkataan Laura terhenti saat 3 orang memasuki ruangannya.

Laura mengerutkan dahi bingung, 1 orang perawat, 1 orang dokter dan 1 orang pria yang menjadi saudara kandungnya.

"Kak Will ?"

Perawat yang baru saja datang melepaskan saluran infus dari tubuh Laura. Lalu membantu Laura untuk duduk di kursi roda yang tadi dibawa oleh perawat tersebut.

"Kak, Laura mau dibawa kemana ?"

"Kita pulang sekarang."

"Emang Laura udah boleh pulang ?" Laura memperhatikan perawat yang sedang mengemasi barang-barang Laura.

"Udah sayang, kita pulang ke rumah sekarang ya. Daddy sama mommy udah nungguin kamu dirumah."

Tubuh Laura menegang mendengar ucapan dari kakaknya.

Bukan Laura tidak senang bertemu orangtuanya, hanya saja ia takut Jack akan menghukumnya kembali karena perbuatan Laura saat itu.

"Nath gw pulang dulu, tolong sampain ke bos gw sama temen-temen juga." Ucap Laura sebelum keluar dari ruangan.

Nathalie menatap iba Laura yang tiba-tiba saja dijemput oleh kakaknya.

"Jangan lupa telfon gw Ra kalau udah nyampe rumah lo."

"Pasti Nath !" Laura melambaikan tangannya ke arah Nathalie.

Nathalie masih setia duduk disofa ruangan tempat Laura dirawat.

"Nath, lo kenapa ?"

"Gw nggak papa Mark." Lamunannya buyar saat mendengar pertanyaan Mark yang baru saja datang.

"Laura mana ?"

"Laura udah pulang tadi dijemput kakaknya." Raut wajah Nathalie berubah sedih.

"Pulang ? Emang Laura udah sembuh ?" Johnny menatap bingung ke arah Nathalie.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang