Jam menunjukan pukul 11 siang, Laura baru saja bangun dari tidurnya.
Pemandangan yang ia lihat adalah wajah tampan kekasihnya yang masih tidur sangat nyenyak.
Laura turun dari ranjangnya dan berjalan dengan tidak nyaman menuju kamar mandi.
Lebih dari 30 menit Laura keluar dari kamar mandi menyelesaikan ritual mandinya.
Laura mengambil ponsel Lucas yang berada diatas nakas untuk memesan beberapa makanan melalui online.
"Sayang bangun.." Laura menepuk pelan pipi Lucas.
"Mmmhh..."
"Ayo dong bangun, udah siang ini." Laura mulai menggoyangkan tubuh Lucas sedikit keras.
"Cium dulu dong." Lucas memanyunkan bibirnya.
"Ihh ngga mau, kamu masih bau naga." Laura menutup hidung serta mulutnya.
"Yaudah aku ngambek." Lucas mempoutkan bibirnya.
"muaah muuah.." Laura mencium singkat kedua pipi Lucas.
"Mandi sana cepetan." Laura.
"Iya iya." Lucas berjalan lemas menuju kamar mandi.
Laura menyiapkan baju ganti untuk Lucas, dan menaruhnya diatas ranjang.
Bel apart Laura berbunyi, mungkin pesanannya sudah sampai.
Setelah membayar pesanannya, Laura berjalan kedapur dan menyiapkan sarapan plus makan siang untuk dirinya dan Lucas.
Tapi belum sampai dapur bel berbunyi kembali.
"Iya, sebentar." Teriak Laura, meletakan makanannya diatas meja, lalu berlari kecil menuju pintu.
Tanpa melihat dulu siapa yang datang, Laura langsung saja membukakan pintu.
"Klek.." pintu terbuka.
Dua orang yang berhadapan, saling memandang dengan sorot mata yang berbeda.
Sorot mata kosong menghias diwajah Laura, dan sorot mata menyesal tergambar diwajah milik kakak Laura.
"Laura.." suara william terdengar serak.
Laura masih diam ditempatnya, tetapi matanya tidak lagi menatap kakaknya.
"Ada tamu sayang ?" Suara berat Lucas memecah keheningan kakak beradik didepannya.
"Lucas.." gumam William.
"Pe-perkenalkan, kak ini Lucas, dan Lucas ini kakakku kak William." Laura.
"Bugh !!" Satu pukulan mendarat mulus dipipi kanan Lucas.
"Lo ngapain disini bangsat !" Will.
"Nemenin adek lo, kasian ngga ada yang nemenin." Jawab Lucas santai.
"Bugh !!" Giliran Will yang mendapat sentuhan hebat dari Lucas dipipi kanannya.
"Lo juga ngapain anjing kesini gangguin orang pacaran aja !" Lucas.
"Kak udah kak, please stop.." Laura mencoba memisahkan.
"Nggak punya rumah lo, sampe nginep di apart cewek lo !" Will.
"Minta dibeliin rumah lo sama gw !" Lucas.
Laura memilih menyerah untuk memisahkan dua orang pria yang sedang berkelahi di apartemennya. Ia berjalan mengambil kembali makanan yang ia pesan tadi dan membawanya kedapur.
"Makan kok ngga ngajak aku sih ?" Rajuk Lucas, dan duduk disamping Laura.
"Udah berantemnya ?" Laura.