Tiga hari berlalu sangat cepat bagi dua insan yang sedang dimabuk asmara.
Selama tiga hari itu pula Lucas menginap diapartemen Laura, meskipun Dipagi hari ia harus pergi ke kantor tapi ia selalu pulang kembali ke apartemen Laura disore hari.
Lucas ingin memastikan sendiri bagaimana keadaan Laura.
"Sudah siap ?" Lucas memandangi Laura dari atas sampai bawah yang sudah mengenakan setelan formal dengan heels yang tidak terlalu tinggi.
"Yes Sir."
Mereka berdua keluar dan memasuki lift bersama menuju basemen.
"Kamu mau kemana ?." Lucas menarik tangan Laura yang berjalan berbeda arah dengannya.
"Ke mobil."
"Buat apa dari tadi saya nungguin kamu dandan kalau akhirnya kita berangkat sendiri-sendiri."
"Kan saya nggak nyuruh."
"Pokoknya kamu harus ke kantor bareng sama saya."
"Ish nggak mau. Nanti diliatin sama orang kantor."
"Emang kenapa kalau dilihatin ?"
"Ntar saya dikira ngapa-ngapain sama kamu."
"Kan kita emang ngapa-ngapain hahaha." Lucas tertawa dengan perkataannya sendiri.
"Ih bisa diem nggak itu mulut !" Kata Laura gemas.
"Cium dulu baru mau diem." Lucas menunjuk bibirnya sendiri.
"Nggak !" Ketus Laura galak.
"Ya udah kalau kamu nggak mau nyium saya, biar saya yang nyium kamu." Lucas langsung melumat bibir Laura dan memeluknya posesif.
"Mmmpphh..." Laura memukuli dada Lucas agar melepaskan ciumannya.
"Jangan tiba-tiba nyium gitu dong, kalau ada yang lihat gimana ?"
"Ya biarin aja."
"Gila !"
"Udah ayo berangkat nanti telat." Lucas menarik tangan Laura masuk kedalam mobilnya.
Xavier corp.
Laura berjalan mendahului Lucas agar tidak mendapat tatapan tatapan aneh dari staff staff yang bekerja disana.
Laura masuk ke dalam divisinya, beberapa orang yang sudah datang menyambut hangat kedatangan Laura.
"Welcome back Laura." Teman divisinya memeluk hangat Laura.
"Thanks kak."
"Udah sembuh Ra ?" Celetuk yang lain.
"Udah mendingan kok kak."
"Syukurlah."
Laura mulai mengerjakan pekerjaannya yang sudah mulai memenuhi mejanya.
Memang satu divisinya itu tidak pernah tanggung-tanggung kalau memberikan pekerjaan untuknya.
Jam istirahat sudah tiba, Laura tidak menyadarinya dan masih saja berkutik dengan tugas-tugasnya.
Drrtt..Drrtt
"Ra, lo dimana ?"
"Masih diruangan, kenapa rose ?"
"Makan woyyy, lo magang disini bukan kerja rodi bege !"
"Iya gw turun, pesenin sekalian buat gw."
Laura menutup panggilannya dan segera menuju kantin.
"Pelan-pelan woy kalau makan, buset berapa hari lo ngga makan Let ?" Laura.