thirteen

5.3K 150 0
                                    

LUCAS POV

"Astaga, kenapa bocah itu sulit sekali dihubungi !" Umpatku saat berusaha menghubungi sekretarisku.

Hampir 30x aku menghubunginya tapi tidak ada satupun panggilan yang dijawab olehnya. Apa dia nekat tidak mau ikut denganku ?

Sepertinya memang aku harus menjemputnya !

Knock...knock!!!

"Laura!!!"

"Sialan ! Jika sekali lagi pintu ini tidak terbuka, aku akan langsung masuk dengan password yang aku minta paksa waktu itu !" Gumamku dalam hati.

Aku menghela nafas lega saat tau bocah itu tidak mengganti password nya. Aku melenggangkan kakiku masuk kedalam apartementnya.

Keadaan didalam apartementnya gelap, tidak ada penerangan yang menyala, apa dia sedang belajar menjadi buta ?

Pintu kamarnya sedikit terbuka, memberikan  cahaya sedikit redup dari kamarnya.

"Astaga apa dia mabuk semalaman, kenapa bau alkohol sangat menyengat didalam kamarnya." Gumamku sambil memandangi kamar gadis yang tengah tidur dihadapanku.

Tirai yang menghalangi sinar matahari perlahan kubuka, dia menggeliat menyadari cahaya mengganggu tidurnya.

"Laura bangun, kita harus segera berangkat. Penerbangan dilakukan lebih pagi dari yang ditentukan sebelumnya" aku menggoyangkan tubuhnya, tapi malah gumaman tidak jelas keluar dari bibir mungilnya.

Aku melihat bahu telanjangnya, apa dia tidak memakai pakaian ?
Aku menelan salivaku saat melihat bagian dadanya sedikit terekspos, karena selimutnya sedikit tersibak oleh tangannya.

"Laura ayolah bangun, sebelum kamu membangunkan sesuatu didalam diriku" kubisikan tepat ditelinganya.

"Arrgghhh" tanpa membuka matanya terlebih dahulu dia meregangkan ototnya sambil terduduk.

"Akhirnya bangun juga" gumamku pelan.

"Sir !! Apa yang anda lakukan dikamarku ?" Matanya membulat menatapku sambil menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan bra pink nya.

"Cepat bersihkan dirimu, kita berangkat setengah jam lagi. Dan jangan tutupi dirimu, aku sudah melihatnya." Aku menunjukan seringaiku.

Beberapa detik kemudian Laura bangkit dari tempat tidurnya, membungkus tubuhnya dengan selimut menuju kamar mandi.

"Sir ini baru jam setengah 7, dan anda dengan sengaja membangunkan saya ?" Ucapnya Laura sambil mengeringkan rambutnya.

"Apakah kamu sudah menyiapkan barang yang akan kamu bawa ? Kita berangkat dari bandara sebelum jam 7"

"What !! Kenapa anda baru mengatakannya sekarang !!"

"Kenapa kamu tidur seperti mayat ? Aku menelponmu, mengirimkan pesan tidak ada satupun yang kamu respon."

"Ohh maaf Sir, anda keluar dari kamar saya sekarang, saya akan segera siap beberapa menit lagi"

Laura menuju lemarinya mengeluarkan beberapa pakaian formal yang sudah tertata rapi dan memasukkannya kedalam koper, juga beberapa heels ikut masuk kedalamnya.

"Ok Sir, bisa kita berangkat sekarang ?"

Mataku membulat ketika menoleh menatap Laura keluar dari kamarnya mengenakan kaos pendek berwarna putih dengan hotpants hw berwarna hitam, sneakers putih berplatform tinggi dan ransel hitam, serta koper berwarna pink magenta ditarik menggunakan tangan kirinya.

"Baiklah, ayo"

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, karena meskipun kami menggunakan jet pribadi perkiraan cuaca hari ini akan sedikit buruk jika kita berangkat pada jam yang sebelumnya ditentukan.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang