Laura dan Lucas memutuskan untuk berjalan-jalan ke mall. Lucas dengan baju casualnya terlihat sangat serasi berdampingan dengan Laura yang juga memakai outfit ala anak mudanya.
"Mau nonton ?" Lucas.
"Nanti aja ah, jalan-jalan dulu aja." Laura.
Lucas mengajak Laura untuk masuk kedalam salah satu butik dimall tersebut.
Beberapa pegawai terlihat terpesona oleh ketampanan Lucas. Meski begitu Lucas sama sekali tidak menghiraukan, bahkan melihat saja tidak. Ia malah semakin memperlakukan Laura dengan mesra, merangkul pinggulnya dengan erat.
Laura mengedarkan matanya, banyak gaun gaun cantik disini, tapi untuk apa Lucas mengajaknya kesini.
Lucas dan Laura mengikuti salah satu pegawai yang memilihkan beberapa baju yang cocok untuk Laura.
"Silahkan dicoba terlebih dahulu." Pegawai tersebut menyerahkan beberapa baju intuk dicoba Laura.
Semua baju terlihat cocok cocok saja ditubuh Laura, tapi tidak semua baju disukai Laura. Beberapa gaun memiliki potongan terlalu rendah dibagian dada, yang membuat Laura juga sedikit risih, karena beberapa kissmark dari Lucas terlihat jelas saat mencoba gaunnya.
Lucas menahan tawanya melihat Laura yang dengan susah payah menutupi kissmark ditubuhnya tapi tetap saja masih terlihat dengan jelas.
"Jangan ditutupin gitu dong." Lucas mencoba menggoda Laura.
"Apa sih, udah ah aku ngga mau yang ini." Laura.
"Kenapa ? Padahal aku suka banget loh." Lucas.
Tanpa memedulikan Lucas, Laura kembali keruang ganti untuk memakai kembali baju yang semula ia kenakan.
Laura memilih 3 baju yang menurutnya paling cocok diantara 7 baju yang ia coba tadi.
Setelah sampai dikasir, Laura melihat sepertinya tidak hanya dua baju yang dimasukan ke paper bag oleh kasir.
"Kok kayak banyak banget sih tadi yang dimasukin ?" Laura.
"Iya." Lucas.
"Buat siapa ?" Laura penasaran.
"Buat kamu." Lucas menarik pinggul Laura agar menempel dengannya.
"Masak ?" Laura.
"Bawel banget sih." Lucas mencubit pipi Laura gemas.
"Makan yuk ?" Lucas.
"Laper lagi ?" Laura.
"Iya sayang, yuk." Lucas.
Mereka berdua menuju salah satu restaurant didalam mall tersebut.
Tidak terlalu banyak orang direstaurant, tapi beberapa pengunjung sepertinya sedang ada masalah, 3 orang laki-laki dengan 1 perempuan berdiri terlihat saling menatap dengan tajam.
"Itu Will kan sayang ?" Perkataan Lucas mengalihkan pandangan Laura dari buku menu didepannya.
"Iya itu kak Will, dan itu jessy." Laura menatap aneh.
"Ada apaan sih ?" Lanjut Laura.
"Ngga tau sayang. Mau nyamperin kesana ?" Lucas.
"Ngga usah, kita nguping aja dari sini." Laura.
"Dasar tukang nguping." Lucas meledek Laura.
Empat orang termasuk will masih saling beradu tatap.
"Katanya nganterin mamah kamu berobat ke singapore ? Kan kemarin udah aku transfer semua biaya pengobatannya." Will terlihat santai saat mengucapkannya.