Chapter 13

13.6K 672 0
                                    

"Terus lo jawab apa prill ?" Tanya milla padaku.

"Gue sih jawab iya. Tapi gue masih bingung. Bagaimana dengan sinta ? Dia mencintai Ali. Gue gak tega kalo harus nyakitin dia. Biar gimana mereka bersama saat gue gak ada" 

"Gak lah prill. Ini namanya cinta. Bisa apa dia kalo cinta uda mihak sama lo. Mau dipaksa gimanapun susah. Cinta itu milik lo. Yang ada kalo lo maksain Ali sama sinta malah bakal nyakitin lo semua nantinya."

Aku terdiam. Memang bener yang di katakan milla. Aku menciba mengalihkan pikiranku.

"Oh ya Gamal gimana ? Semenjak kecelakaan itu gue gak pernah liat dia lagi."

"Mmm prill gue.. jadian sama Gamal." Ucap milla hati hati.

Aku terdiam. Mencerna kata-kata milla. "Oh yaa !!!?? Koq lo gak bilang sama gue ?" Ucapku.

"Gpp kan ?" Tanya milla lagi.

Pertanyaan bodoh yang tidak penting menurutku. Dia pikir aku bakal cemburu apa ?

"Bodoh. Ya gpp lah gue seneng malah. Gamal itu pria yang baik. Cocok banget sama muka lo yang kalem. Hahaha" aku tertawa. Aku bersyukur karena pada akhirnya gamal dan milla bersama. Mereka sangat cocok menurutku.

"Ohh iyaa dong. Gue kan KKM ?"

"KKM ? Apaan tuh?"

"Kalem kalem mematikan. Hahahaha"

Sumpah aku merasa geli dengan ucapan mila barusan. Sejak kapan dia lebay begini. Apa aku koma terlalu lama hingga tak sadar dengan perubahan sahabatku ini.

"Iyuuuwwwhhh alayy banget sih lo hahaha" ucapku..

"Yeeehh biarinn wlee :p"

"Hahahaha"

Kita berdua sama sama tertawa. 

"Terus terus gimana lo sama Ali."

Tanya milla lagi.

"Ya gitu mil. Gue cinta banget sama ali. Tapi saat sama dia gue malah kepikiran.."

"Sinta lagi ?" Potongnya.

Aku mengangguk.

"Prilly dengerin gue. Sekarang saatnya lo dan ali bahagia. Ali nungguin lo selama 2 tahun. Cuma elo prill. Jangan sia siain pria seperti Ali."

Aku mengangguk lagi. Semua orang benar. Aku harus yakin. Aku mencintai ali begitupun ali. Tidak ada yang salah dengan ini bukan ?

"Ya udah yuk gue mau ketemu gamal nih. Lo ikut yah."

"Okeeyy"

_______________

"Ali mau ngelamar prilly mah." Ucap Ali pada ibunya.

"Jangan gila kamu. Prilly sudah meninggalkanmu dulu. Prilly menyakitimu. Kamu pikir mama bisa nerima dia kembali setelah dia membuatmu sakit hati."

"Tapi Ali mencintai prilly mah. Hidup ali adalah prilly. Mama tau kan ali gimana kalo gak ada prilly. Please ali mohon"

"Sinta lebih baik ali." Ucap mamanya.

"Iya ka sinta lebih baik cantik lagi." Ujar kaia ikutan nimbrung.

"Diem lo." Umpat ali pada kaia.

"Mah Ali cuma cinta sama prilly udah. Soal sinta dia itu sodaranya prilly mah. Ali dekat dengan sinta ya karena dia sodara prilly. Masa cuma karena kejadian yang lewat mama jadi ga setuju ali sama prilly."

"Justru karena kesalahan itu. Ali mama hanya mau yang terbaik buat kamu nak. Tidak ada maksud lain."

"Kesalahan itu terjadi karena waktu itu Liza cium ali dan prilly melihatnya. Wajar gak sih prilly marah mah. Makanya dia ninggalin ali. Dan mama liat ali kaya gimana dulu saat prilly gak ada. Sekarang mama lihat juga kan perubahan ali saat prilly pulang dan kembali sama ali. Ali jauh lebih bahagia. Percaya sama ali mah." Ucap ali berusaha meyakinkan ibunya.

Rest Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang