Prilly membuka matanya. Sinar matahari pagi masuk melalui celah jendela kamarnya.
Dua hari berlalu sekarang sudah hari senin. Dan dua hari ini juga prilly tidak bertemu Ali karena ingin bersama sinta.
Handphonenya berdering dia berusaha menggapainya dan melihat nama Ali di layar handphonenya.
"Hallo..." sapa prilly
"Pagi sayang. Uda bangun kamu ?" Sapa Ali lembut. Membuat prilly melebarkan bibirnya tersenyum.
"Udah dong sayang. Kamu siap-siap gih. Kan harus ke kantor."
Ali sedikit terkekeh "iya sayang. Aku udah siap koq. Ini aku uda di bawah rumah kamu sayang" ucapnya santai.
Prilly membelalakan matanya. Dia melihat jam di atas nakas. Ternyata dia telat.
"Ka..kamu ngapain disini ?" Tanya prilly terbata.
"Kangen. Hehehe. Ya udah mandi sana. Aku lagu sarapan sama sinta nih di bawah."
"Hh iyaa sayang. Bentar ya."
Prilly beranjak dari tempat tidurnya. Namun baru saja dia berdiri kepalanya terasa berat. Rasa sakit yang teramat mulai kerasa dibagian belakang kepala prilly. Memang dua hari belakangan ini prilly lumayan sering sakit kepala. Rasa sakit itu sembuh hanya tiga jam setelah dia minum obat. Namun sayang obatnya hari ini habis.
Prilly menyerer kakinya berusaha berjalan kearah kamar mandi. Menahan rasa sakit itu sekuat tenaga.
Ali dan sinta sarapan bersama di meja makan sambil menunggu prilly bersiap. Kali ini sinta mulai merasa terbiasa melihat ali walaupun hatinya masih merasakan cinta untuk ali.
"Makasih ya sin." Ucap ali
"Buat ?" Tanya sinta heran.
"Buat kamu yang udah mau ngalah demi prilly."
Sinta tersenyum "Uda seharusnya gue ngelakuin ini, illy uda banyak berkorban buat gue" ucap sinta
"Gue ?" Tanya ali heran sinta tidak terbiasa menyebut dirinya gue di depan ali bahkan dari pertama ketemu.
Sinta hanya menatap ali. Menaikan satu alisnya. Membuat ali mengerti.
"Okee. Teman !" Ucap ali mengangkat tangannya mengajak sinta ber-tos dengannya. Sinta tersenyum dan membalasnya.
Prilly yang melihat sekilas tersenyum melihat mereka sudah kembali seperti biasa. Prilly menghampiri mereka.
"Pagiii... asik banget nih kayanya. Masak apa nih ?" Tanya prilly
"Gue masak nasi goreng ayam dong" ucap sinta.
Ali tersenyum menatap prilly pagi ini.eski ia sadar wajah prilly sedikit pucat tapi ia tetap melihat kecantikan alami dari prilly.
"Kamu makan dulu sayang." Ucap ali pada prilly. Prilly menatap ali tersenyum.
"Waahhh enak nih kayanya" ucap prilly. Prilly menggeser kursi untuk duduk namun lagi lagi kepalanya terasa sangat sakit. "Ehm.." prilly meringis refleks prilly memegang kepalanya bagian belakangnya.
"Kamu kenapa sayang ?" Tanya ali mulai khawatir. Ainta kini melihat prilly curiga.
Tapi prilly menggelengkan kepalanya.
"Engga aku gpp ?" Prilly sekarang telah duduk.
"Kamu yakin gpp ?" Tanya ali memastikan
"Illy koq pucet banget ?" Ucap sinta yang sudah mulai sadar wajah prilly sudah sangat pucat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rest Of My Life
SonstigesSaat aku berdiri disini, di hadapan wanita pujaanku, Tak bisa aku tahan air mataku Bagaimana mungkin aku bisa begitu beruntung, pastilah telah Aku lakukan sesuatu yang benar. Dan aku berjanji akan mencintainya seumur hidupku. "Rest of my life"