Chapter 7

14.1K 835 6
                                    

Ali menatap prilly dari layar handphonenya.

"maaf prill. Sudah saatnya aku melupakan kamu. Aku sudah menyerah sekarang. Semoga kamu bahagia." Ucap ali parau. Kemudian ali menghapus semua photo dirinya dan prilly dari handphonenya.

Ali memutuskan untuk melupakan prilly dan menerima sinta. Kali ini ali terlihat benar-benar yakin.

Mata Ali beralih pada bingkai photo dekat tempat tidurnya. Ali menggenggamnya kuat. Melihat senyuman prilly membuat hati ali merasa tersayat...

Handphone ali berdering. Ali menoleh ke arah handphone itu hendak mengangkat panggilan. Namun dengan tidak sengaja bingkai photo yang di genggamnya jatuh dan pecah. ali mengerutkan bagaimana bisa dia menjatuhkan benda itu padahal benda itu sedang dia pegang erat.

Ali berjongkok memunguti pecahan beling di sekitar kakinya. Dan tiba tiba salah satu beling itu melukai jari ali.

"Aw.. shit !!!" Lenguhnya. Darah segat mengalur keluar dari luka di jari ali. Tetesan darah itu kini terjatuh tepat di wajah prilly dalam gambar.

Seketika jantung ali berdebar.

"Prilly !!!" Pekik ali.

__________________________

"prilly bangun …..” ucap gamal.

Dia menggoyangkan tubuh prilly yang terbaring tanpa sadarkan diri di ruang ICU rumah sakit, sekilas gamal menatap milla yang sedang menangis, matanya memancarkan pertanyaaan harus berbuat apa mereka agar prilly bangun.

Milla mengahampiri  tubuh prilly dia menggenggam tangan sahabatnya,

“prilly bangun !! lo harus kuat gue butuh lo prill..” ucap milla terisak..

Tak lama dokter masuk keruangan dimana prilly terbaring “ dokter bagaimana keadaanya ?” Tanya gamal .

“ saya belum bias memastikan kondisi  pasien saat ini. Kita tunggu hasil lab beberapa jam lagi, maaf pasien membutuhkan istirahat,” ucap dokter itu memerikasa kondisi  prilly.

 Gamal dan milla keluar dari ruangan prilly melepas baju berwarna hijau yang biasa digunakan para penjenguk.

“emang kejadiannya gimana sih mal , sampe prilly bisa kaya gini ?”

"gue gatau jelas mil. Gue janjian sama prilly di taman tadinya pas gue sampe ternyata ada orang yang nabrak dia,”

“terus penabraknya ?”

“dia lari mill. Uda kita gak usah mikirin itu, yang terpenting adalah prilly sekarang.”

“sinta ? Apa sinta tau soal ini ?” Tanya milla lagi,

Gamal menggelengkan kepalanya. "sinta belum tau sepertinya ? gue belum ngabarin siapa siapa lagi selain elo mil.”

Milla mengotak ngatik handphonenya dia menekan nomor sinta dan menghubunginya

“hallo sinta, lo dimana ?” Tanya milla terburu buru

“di rumah mil, kenapa ?”

"Lo ke rumah sakit pondok Indah sekarang. Prilly kecelakaan. Gue uda hubungin ali tapi dia gak angkat."

"Apaaa ? Prilly kecelakaan ? Terus gimana keadaanya sekarang ? Gue kesana sekarang " ucap sinta panik.

Sinta berjalan setengah berlari memasuki lorong-lorong rumah sakit. Dia mencari ruang ICU.

"Millaaa gimana ?" Seru sinta menghampiri milla. Milla memeluk sinta dengan menangis. Sinta sekarang menangis. "Mil jawab gue prilly dimana ? Gimana keadaannya?" Tanya sinta begitu khawatir.

Rest Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang