I miss you

11.7K 533 11
                                    

Aku terdiam sejenak memegang stir mobil. Menatap kosong ke arah luar. Begitu aku merindukannya. Tidak ada yang aku rasakan lagi karena semuanya adalah rasa sakit bagiku. Kecuali gadis kecil yang tersenyum bahagia bersama ibunya di dalam foto yang sengaja aku gantung di spion mobilku.

Wajah polos gadis kecilku begitu mirip dengan ibunya. Putih, cantik dan menawan.

Aku tersenyum getir lalu segera beranjak keluar dari mobilku.

Dengan langkah yang selalu berat dan penuh kesakitan aku berjalan menuju satu pusara yang sudah ada dalam pandanganku sejak aku datang.

Prilly. Wanita yang selalu aku cintai sampai detik ini terbaring tenang didalam sana.

Aku melangkah mendekat berjongkok disisi pusara milik istri tercintaku, meletakan bunga mawar merah serta Lili disana. Ku lirik sekilas namanya dalam batu nisan

" Prilly L. Syarief "

Dadaku kembali sesak. Rasa rindu yang sudah berada di puncaknya membuatku menangis kembali. Aku memegang nisannya erat, menyalurkan perasaan rinduku dan berharap dia juga merasakannya disana.

Aku tersenyum dalam tangisku.

"Saking kangennya aku sama kamu sampe lupa nyapa kamu." Ucapku berbicara pada makam Prilly.

"Sayang kamu apa kabar ? Aku sama Sisi kangen banget sama kamu, sekarang Sisi udah besar, dia sangat mirip dengan kamu Prill. Cantik, lembut dan lucu. Bentar lagi dia masuk sekolah. Andai kamu masih bersama kita Prill, kita akan bersama-sama mengantarnya pada hari pertama ke sekolah." Aku berhenti sejenak. Air mataku mengalir lagi.

"Prilly aku kangen. Sumpah aku pengen banget ketemu kamu sayang. Setiap hari, setiap menit bahkan aku tidak pernah lupa sama kamu. Apa yang harus aku lakuin ? Semua tanpa kamu benar-benar sulit. Kalau tidak ada Sisi rasanya aku tidak akan sanggup melalui ini, aku sangat lelah hidup tanpa adanya kamu Prilly. Tapi kamu tenang aja. Aku tidak akan menyerah, karena aku tahu kamu tidak ingin aku menyerah demi kamu dan demi Sisi anak kita, hanya dia satu-satunya yang aku punya. Aku janji akan selalu menjaganya." Aku tertunduk dan kembali menangis.

"Hai Ali. Hei.." aku mendongak mendengar suara yang begitu aku rindukan. Dan alangkah terkejutnya aku melihat istriku tersenyum menatapku dengan wajah cantiknya.

"Prill-"

"Ssssttt..." dia mengacungkan jari telunjuknya di depan bibirku.

"Hai suamiku yang hebat. Aku juga kangen banget sama kamu sama anak kita. SISI. kamu tenang aja, aku udah bahagia sekarang. Dan aku harap kamu juga akan selalu bahagia bersama sisi." Ucapnya padaku.

"Prilly. Aku butuh kamu. Sangat butuh kamu sayang." Ucapku yang dibalas anggukan dan senyuman Prilly.

"Kamu tenang aja. Karena aku selalu ada. Disini." Prilly menyentuh dadaku dengan telunjuknya.

"Aku percaya. Kamu bisa menjaga sisi kita untukku sayang. Dan kamu harus tahu, aku selalu mencintai kamu dimanapun aku sekarang." Prilly semakin mendekat. Aku merasakan tubuhnya menempel dengan tubuhku. Aku memejamkan mataku saat merasakan bibir istriku bersentuhan dengan bibirku singkat.

"I love you Ali. Always."

Aku terkejut dan membuka mataku lebar saat merasakan tanganku di tarik-tarik oleh sebuah tangan mungil milik putri kecilku dan dengan suaranya yang melengking memanggilku "papa.."

Aku menoleh dan tersenyum padanya. Rasa tenang menyelemutiku saat melihat wajahnya yang polos.

"Papa jangan tidur." Ucapnya lucu.

"Maaf sayang papa ketiduran." Jawabku mengelus rambutnya.

"Yuk kita udah sampai." Aku keluar dan mobil dan membuka pintu untuk putri kecilku dan menggendongnya menuju suatu tempat.

Aku menurunkan sisi dan berjongkok meletakan beberapa helai bunga mawar dan Lili di makam istriku.

"Hai sayang. Kami datang." Ucapku tersenyum lalu menoleh ke arah sisi yang menatapku dengan senyum.

"Sini sayang." Ajakku memangku gadis kecilku.

"Sapa mamanya dong sayang." Perintahku.

"Hallo mama. Mama apa kabar? Sisi kangen mama." Ucapnya.

"Sisi bener sayang. Kita berdua sangat kangen sama kamu. Kamu apa kabar disana ? Semoga kamu selalu tenang ya sayang. Kita disini bahagia. Aku bahagia dengan anak kita. Kamu wanita paling istimewa Prilly. Semoga kamu selalu bahagia disana sampai kita bisa sama-sama berkumpul kembali. Dan terima kasih sudah menjadi ibu serta istri yang sangat sempurna untuk kami. Juga terima kasih kamu udah hadir dalam mimpiku. I love you too Prilly. Always."

.

.

.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rest Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang