Chapter 17

12.8K 658 9
                                    

Seminggu berlalu. Dan seminggu itu pula prilly belum bertemu dengan Ali. Handphonenya tak pernah bisa di hubungi. Prilly sering ke rumahnya tapi tak ada siapapun. Prilly juga mencari ke kantor Ali tapi percuma dia sudah tak menempati kantor itu lagi sekarang. Ia mulai khawatir. Apa yang sebenarnya terjadi. Prilly mulai ingin menangis. Pernikahannya hanya tinggal 3 minggu lagi. Tapi kemana ali ? Kemana lagi prilly harus mencarinya. Apa dia akan meninggalkannya sekarang.

"Mil gue bisa ketemu lo ?" Tanya prilly dalam telepon pada milla.

"Jelas bisa lah prill. Kita ketemu dimana ?"

"Gue ke rumah lo deh."

"Okee gue tunggu yaa."

Prilly mengemudikan mobilnyaa.. dia mendadak memberhentikan mobilnya saat melihat orang yang sangat prilly kenal masuk kedalam metromini. Prilly mengikutinya sampai pada akhirnya orang itu turun dan mulai berjalan menuju salah satu gang. Prilly keluar dari mobilnya dan mengejar Ali..

"Ali tunggu." Teriak prilly yang berlari sampai di depan Ali sekarang. Dan ali berusaha pergi. "Ali tunggu." Prilly menahan tangan ali.

"Kenapa kamu menghindar dari aku sayang ?" Tanya prilly.

"Maaf prill.." belum selesai ali bicara prilly langsung memeluk Ali. "Aku kangen banget sama kamu sayang. Aku terus coba cari kamu. Jangan pergi aku mohon."

Alipun melepaskan pelukan prilly.

"Prilly kamu lihat aku sekarang ? Aku miskin. Mamaku mulai sakit sakitan. Kaia berhenti kuliah. Aku uda ga punya apa apa ?"

"Bodoh. Aku itu mencintai kamu lebih dari segalanya. Segini doang perjuangan kamu buat aku ?"

"Tapi prilly.."

"Cukup Ali. Lihat aku. Aku disini sekarang. Kita akan menikah dan berjuang sama sama Ali."

Ali menggelengkan kepalanya "maafkan aku prilly. Permisi." Ali lalu berlari meninggalkan prilly yang kini menangis.

"Denger aku li. Sejauh apapun kamu pergi aku akan selalu ngikutin kamu kemanapun. Sekarang adalah waktunya aku yang berjuang." Ucap prilly dalam hati.

__________________________

Prilly berjalan menuju ruangan tempat kerja Ali yang kini telah di tempati oleh liza.

"Liza kita perlu bicara ?" Ucap prilly tanpa basa basi pada liza.

"Oh ada tamu rupanya." Ucap liza tersenyum remeh.

"Aku serius !!!"

"Really baby ? Oke baik lah. Apa yang perlu lo bicarain ?"

"Aku mau kamu kembalikan saham Ali."

"Hahahahaha gadis malang. Gue bakal nurutin kemauan lo kalo Ali mau menikah sama gue"

"Itu tidak mungkin liza. Aku mohon. Sampe sekarang Ali masih bertahan untuk hidup miskin ? Sekarang aku tanya apa kamu mencintainya ?"

"Bukan urusan lo !!!"

"Jelas itu urusanku. Karena aku mencintainya. Aku tak bisa membiarkannya hidup menderita seperti sekarang. Ali sangat berarti untukku. Aku rela melakukan apapun untuknya. Demi kebahagiaannya."

"Kalo gitu serahin ali sama gue."

"Ali bukan barang liza. Sampe sekarangpun dia bertahan. Ikut aku sekarang jika kamu ingin tahu bagaimana hidup ali sekarang"

Lizapun berpikir sejenak dan mengikuti prilly. "Pake mobil gue." Ucap liza antisipasi.

"Okee" prilly dan liza pun pergi ketempat dimana ia bertemu Ali. Sebuah pasar yang kumuh. Liza memarkirkan mobilnya dan prilly mengajaknya turun.

"Kita kemana ?"

"Aku tidak tau dimana rumah Ali sekarang. Kemarin aku melihatnya disini. Kita tunggu di sini." Ucap prilly.

Cukup lama meeeka menunggu dengan kepanasan membuat liza geram.

"Lo mainin gue ?" Tanyanya kesal.

"Sabarlah liza. Nanti kalo kita lihat Ali kita ikutin dia."

Tak lama liza melihat Ali turun dari metromini dan berkeringat.

"Ali ?" Pekik liza.

Ali tak melihat mereka ia pun dengan lesu berjalan menuju rumahnya.

Dia masuk kesebuah gang di ikutin diam diam oleh prillly dan liza.

Disana terdapat rumah kontrakan yang hanya satu ruangan dengan satu kamar mandi di luar. Terlihat kotor dan sumpek.

"Asalamualaikum mah." Ucap ali.

"Walaikumsalam sayang."

Ali berlutut di hadapan ibunya menangis. "Maafin ali mah." Ucapnya di kaki ibunya.

Prilly menutup mulutnya dengan tangannya dan ikut menangis. Prilly dan liza sekarang mematung di depan pintu rumah Ali.

"Ali." Teriak liza yang membuat ali dan mamanya menoleh.

Rahang ali mengeras melihat siapa yang memanggilnyam

"Ngapain lo kesini ?uda puas lo sekarang.?" Tanya ali.

"Ali" panggil prilly.

"Kamu juga ngapain kesini ?" Tanya ali lebih lembut pada prilly.

Liza kini menangis dia berlari pergi dari rumah ali sedangkan prilly hanya mematung menatap ali yang juga menatapnya.

"Boleh aku masuk."

Ali mengangguk. Resi meninggalkan mereka berdua. "Mama ke dalam ya li." Ucapnya.

"Iya mah."

Hening.

"Kenapa ?" Tanya prilly mulai memcah keheningan.

Ali tetap diam. Ia bingung harus seperti apa ?

"Apa salahku Ali. Dengar. Aku tidak memandang kamu dari kekayaan kamu. Aku mencintai kamu tulus. Banyak perjuangan yang kita lewatin sama sama. Dan itu tidak mudah. Lihat aku. Aku disini Ali. Sebentar lagi adalah hari pernikahan kita." Ucap prilly menatap Ali.

"Lupakan pernikahan kita. Tidak akan terjadi sama sekali pernikahan prilly. Denganku yang keadaan seperti ini. Aku tak bisa."

"Semua sudah siap Ali. Sekarang gitu aja kamu batalin pernikahan kita ?" Tanyanya

Ali tak menjawab dia hanya menatap prilly.

"Dengerin aku baik baik. Aku gak akan nerima gitu aja keputusan kamu. Kecuali kamu bilang kamu udah gak cinta sama aku."  Ucap prilly berharap.

Ali menundukan kepalanya enggan menatap kekasihnya itu.

"Aku tau kamu cinta kan sama aku. Please aku disini aku mencintai kamu tulus." Ucap prilly menggenggam tangan Ali

"Prilly maaf aku butuh waktu. Kamu bisa pergi sekarang." Usir ali yang membuat hati prilly mencelos.

"Baiklah" ucapnya mulai menitikan air mata "aku akan pergi. Tapi bilang ke aku kalo kamu udah gak cinta sama aku" ancam prilly. Peilly sangat yakin ali nya masih mencintainya.

Ali menggeleng " aku tak bisa prilly please pergi dari sini." Ucapnya parau.

"Kenapa ?" Prilly mulai menaikan suaranya. "Kenapa disaat aku sekarang ada di samping kamu. Kamu gitu aja .." perkataan prilly terpotong karena ali dengan lantang bilang. "Gue udah gak cinta sama lo !!" Teriaknya tanpa menatap prilly.

Prilly kini menangis jelas sekali ia mendengarnya

"Okee ali." Akhirnya prillypun pergi dari rumah ali.

___________________________________________

Haiiii maafya acak acakan. Aku mulai males nulisnyaa. Tinggal satu atau dua part nih.

Baca ceritaku yang satunya yaa judulnya I love you my bestfriend.

Thank you

Di tunggu comment dan votenya

Racelia

Rest Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang