Ali meletakan setangkai bunga mawar merah di samping tempat tidur prilly.
"Pagi cantik. Liat nih aku bawa bunga buat kamu." Ucap ali mengecup kening prilly.
Ali berjalan menuju jendela kamar untuk membuka gorden agar cahaya masuk kedalam kamar rawat prilly.
"A..li. " seseorang memanggilnya dengan lemah. Ali menoleh berlari kearah prilly tak percaya. "Sayang...kamu udah sadar ?" Ali melihat prilly yang masih terpejam. Tapi ia sangat yakin suara tadi adalah suara prilly. Ali tak berhenti menunggu. Hingga akhirnya prilly kembali menggerakan jari jarinya. Dengan cepat ali menggenggam tangan prilly.
Prilly mulai mengerjap ngerjapkan matanya. Dia mencoba membuka matanya. Ali memperhatikan wajahnya tersenyum bahagia.
"A..li..." panggil prilly lirih.
"Sayang kamu sadar. Iyaa aku disini sayang. " ucap ali lagi tersenyum.
Prilly membalas senyumannya. Ia senang kali ini ia berhasil bangun dan orang pertama yang prilly lihat adalah ali.
"Tunggu yah. Aku panggil dokter." Prilly menganggukan kepalanya.
"Dokterr dokterrr " teriak ali girang.
Dokterpun datang dan memeriksa prilly.
Ditemani ali yang memperhatikan.
"Gimana dok."
Dokter menggelengkan kepalanya tidak percaya. Lalu ia tersenyum "selamat pak. Keadaan pasien sudah membaik. Ini sangat luar biasa. Dengan cepat pasien sudah bisa siuman. Kita tunggu hasil lab selanjutnya"
Dokterpun berlalu. Ali menghampiri prilly yang masih terbaring. Tersenyum kearah ali.
Ia membuka selang oksigen yang menutupi hidungnya.
"Ali...." ucap prilly lagi.
Ali memeluk prilly. "Aku kangen banget sama kamu prill." Ali melepaskan pelukannya mengusap rambut prilly. "Kamu mau apa ? Mau makan ? Mau minum ?" Tanya ali.
"Sinta mana ?" Tanya prilly. Wajah ali berubah. Ia takut prilly akan menjauhinya lagi.
"Sinta di rumah. Sama mama papa kamu. Sebentar lagi mereka datang." Ucap ali.
Prilly tersenyum "sinta tau ?"
Ali menganggukan kepalanya. "Sinta tau semuanya. Tidak ada masalah, aku mohon aku cinta banget sama kamu. Jangan peegi lagi prill. Aku tak sanggup."
"Iyaaa engga." Ucap prilly santai. Membuat ali membelalakan matanya tak percaya. Ia tertawa. "Makasih sayang. Makasih banget. Aku sayang kamu." Ucap ali antusias.
Prilly tak menjawab dia menatap ali dalam. "Kenapa koq diem ?" Tanya ali bingung.
"Aku laper..." ucap prilly.
"Okee tunggu disini aku akan minta suster nganter makan buat kamu." Ali berlalu untuk mengambil makanan.
____________
Ali kembali membawa nampan berisi bubur pemberian suster. Dilihatnya sinta dan orang tua prilly sudah duduk mereka terlihat bahagia.
"Pagi om tante, sin" ucap ali sopan.
"Pagi li." Jawab sinta.
Sedangkan orang tua prilly hanya tersenyum. Mereka senang prilly telah mendapatkan kembali kebahagiaannya.
Ali mendekat ke arah prilly. Tersenyum "sekarang waktunya makan. Katanya ada yang laper om. 3 hari gak makan. Kerjaannya tidur terus." Ucap ali yang Prilly tertawa. Begitu pula orang tua prilly beserta sinta.
"Nih aku suapin yaa.. Aaa." Ali menyuapi prilly.
Twrlihat jelas sekali kebahagian pada mereka semua. "Jadi kapan aku boleh pulang ? Aku gak betah disini aku pengen pulang" Tanya prilly pada ali.
"Eh koq pulang sih. Sabar dulu yah kamu kan baru sadar. Nanti nunggu dokter dan hasil lab kamu dulu." Ali mengusap pipi prilly. Ali sangat bahagia saat ini. Tidak ada rasa malu lagi untuk ali menunjukan kasih sayangnya pada prilly di depan orang tua prilly.
"Udah ah kenyang." Ucap prilly padahal dia baru makan sedikit.
"Loh koq udah sih. Ini masih banyak. Kamu harus makan biar gak lemes. Nanti kita jalan jalan." Ucap ali membujuk prilly seperti anak kecil.
"Bener yaahh...?"
"Iyaa sayangku..."
"Tante om kita makan yuk. Aku jadi laper liat illy makan" ucap sinta. Rasa cemburu sekaligus bahagia bersarang dalam hatinya saat ini.
"Ya udah om juga belum sarapan" ucap ayah prilly.
"Li om sama tante tinggal dulu yah. Om titip prilly"
"Iya om" ucap ali tersenyum.
Ali menatap prilly. "Sayang kamu udah makan ?" Tanya prilly.
Ali seperti tak percaya prilly memanggilnya dengan panggilan sayang. Kebahagiaannya seperti mimpi. Ali masih terdiam. Dia tersenyum menatap prilly
"Kamu kenapa ?" Tanya prilly lagi.
"Aku gpp. Aku lagi seneng banget. Sayang coba deh kamu cubit pipi aku yang keras ya."
Prilly mencubit pipi ali sekuatnya. "Aaawww awwww sakitlah. Koq kenceng banget sih ?" Omel ali.
"Tadi kan kamu bilang yang keras. Sekarang malah marah"
"Ya engga maksud aku tuh ya gak segitu juga lagian kamu baru sadar tapi tenaga nya uda gede aja."
Prilly terdiam. Ia pura pura menangis seperti anak kecil yang di omeli oleh orang tuanya.
"Eh eh koq nangis. Engga sayang becanda. Hehehe. Elus dong..." ali memegang tangan prilly membawanya ke wajahnya dan diusapnya sendiri.
"Aku lagi seneng sayang. Akhirnya kita bisa kembali kaya dulu. Aku janji bakal ngebuat kamu selalu buat aku."
"Iyaa li. Aku juga seneng. Maafin aku yaah. "
Ali menggelengkan kepalanya. "I love you prilly."
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Rest Of My Life
RandomSaat aku berdiri disini, di hadapan wanita pujaanku, Tak bisa aku tahan air mataku Bagaimana mungkin aku bisa begitu beruntung, pastilah telah Aku lakukan sesuatu yang benar. Dan aku berjanji akan mencintainya seumur hidupku. "Rest of my life"