Kehilangan

189 9 7
                                    


Halo guys, caby come back...
Udah siap sama next partnya My dilapidated wife? Siap dong yah!!!
Ayoo bacaaa...
Jangan lupa Vote dan Comment nya yah.

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Axel sudah berada di rumah, rumah tampak sepi seperti tidak ada kehidupan.
Tidak ada suara cempreng Aren menghias ruang tengah.

Ia masuk dan langsung merebahkan diri di sofa.
"Aren," panggil Axel.
"Ren," lagi, tak ada sahutan dari Aren.

"belum pulang? Udah jam segini, " ucap Axel sembari melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganya.

Axel beralih melihat dapur, tidak ada sosok Aren di sana.
Lalu kembali ke depan melihat kamar aren yang gelap, dan ia menyalakan sakelar lampu. Ruangan yang awalnya gelap kini menjadi terang kembali.

Nihil, aren tidak ada di sana.
"kemana dia?" tanya Axel pada dirinya.

Axel keluar kamar Aren dan kembali ke ruang keluarga. Ia menekan salah satu nama di keyboard handphone nya.

*Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi..*

*Nomor yang anda tuju tida dapat di hubungi.. *

*Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi.. *

Tiga kali panggilan di nomor telepon Aren.
Hasil Nihil.

Axel berfikir positif, mungkin Aren di rumah mama maura. Jadi, ia tidak mempermasalahkannya, ia mengira aren marah padanya dan sementara tinggal di rumah ibu mertuanya.

.....

Kenzie is calling

Halo xel, lo dimana?

Di rumah.

Ada aren?

Gak ada

Lah kemana?

Gak tau

Dih, ditanya gak tau, bini lo gak ada dan lo gak tau, payah.

Kira-kira Aren kemana yah, apa dia cari selingkuhan?

Ngadi-ngadi

Lah gue bener, kali aja aren kesal sama lo yang khianati dia, dan dia balas dendam. Rasain mampus lo

Gak percaya gue,tujuan lo apa?

Gak ada, kita cuma pengen main ke rumah lo.

Yaudah pergi aja

Oke kita gass nih.
Jangan lupa siapin makanan.

Enak aja

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang