ARENN!!

195 14 2
                                    

..
..

Seseorang keluar dari mobil dan langsung menghantam kedua penjahat itu dengan brutal dan ganas.

Bugh

Bugh

Dugh

Krek

Aghhhh.

Bugh

Srett

"Axelll" teriak Aren berlari menghampiri Axel yang memegangi lengannya yang terkena sayatan pisau lipat milik orang itu.

"Axell hiks.. Lo gak papakan?" panik Aren.

Bugh..

Bugh..

Dugh!

"Haha mampus kan lo!" teriak Kenzie bangga.

Ia tak henti memukul, menendang bahkan mematahkan tangan salah satu dari mereka.

Devan juga tak ingin ambil pusing, ia juga memukul orang itu dengan brutal. Membuat mereka pergi terbirit-birit.

"Aren, Axel kalian gak papakan?" Panik Lula menangis.

"Xell lengan lo berdarah hiks.. Maafin gue yang nyusahin" tangis Aren menahan darah yang terus keluar dari lengan Axel, Axel hanya tersenyum melihat Aren yang khawatir padanya. Sejujurnya itu tidak terlalu sakit hanya luka kecil biasa bagi Axel.

Tangan Axel terulur untuk mengacak rambut Aren. "makanya jadi istri jangan bandel" ucap Axel yang membuat hati Aren mencelos.

"Maaf" lirih Aren.

"sini peluk" Axel menarik tubuh Aren dalam rengkuhannya yang hangat, Aren kembali menangis dalam pelukan Axel.

"Andai cinta sama kasih sayang lo seutuhnya milik gue Xel, mungkin gue adalah istri yang paling bahagia di dunia" _Caren Adela Aloysius.

"Hiks.. Lula baper.. Deva peyukk" rengek Lula sukses membuat Kenzie menertawakannya.

"Sini cayang peyuk Aa aja" ucap Kenzie merentangkan tanganya.

"Ogah!" Sinis Lula lalu memeluk Deva yang masih termangu menatap Aren dan Axel.

"Balik" Beo Devan.

"Angin malam gak baik buat kalian" ucapnya lagi.

"Sejak kapan Bang Dev care sama cewek?" goda Kenzie.

Devan hanya menatapnya jengah tanpa ekspresi sedikit pun.

"Anterin ambil mobil" ujar Lula menunduk.

"Naik mobil kita aja" ujar Kenzie dan mereka menyetujui.

"Axel ayo pulang" Aren melerai pelukan mereka.

"Biar gue yang bawa mobil" ujar Aren lagi ia membantu Axel berdiri karena Axel banyak terkena pukulan dari orang tadi.

...

Di dalam mobil.
Aren fokus menyetir tanpa menoleh sedikitpun pada Axel, sedangkan Axel ia sedari tadi mencuri-curi pandangan dari Aren.

Jujur saat ia memeluk Aren jantung nya berdebar begitu cepat. Axel juga hendak menanyakan kondisi Aren setelah sama di cekik oleh orang tadi, tapi karena gengsi menyerang ia urungkan.

"Axel gak nanyain kondisi gue apa?iss gak peka banget sih" dumel Aren dalam hati.

"gak tau apa gue hampir kehabisan nafas, kalo sampai gue habis nafas beneran gue mati dong, kalo gue mati Axel jadi duda, aghh gak boleh!"Aren Frustrasi dalam hatinya.

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang