Restaurant

295 31 16
                                    


Kaya biasanya ya Baca dulu baru Vote dan komen yang menurut kalian bagus di komenin.

Caby nerima krisan gaes.
Selamat membaca.

.
.
.
.
.
.
.
.


"Elo" Kompak mereka saling menunjuk.

"wah, apa kalian sudah saling kenal?" tanya kedua nyonya.

"Tidak!"kompak mereka lagi.

"kalian selalu kompak,mungkin kalian memang berjodoh" ucap Mama Axel senang.

Kedua anak muda itu terdiam asik dengan pikiran masing-masing.

"apa, Aren? Calon istri gue? Aren?! Astaga gimana gue ngadepin sikap aren yang bobrok dan manja itu? " batin Axel merinding.

"ha? Axel? Axel pacarnya nyai loreng? Pacar laura? Ya allah gimana nih? Masa iya gini alurnya dia pacaran sama nyari loreng si laura terus nikah nya sama bidadari syurga kaya Aren sih?!" batin Aren berteriak kesal.

"kalian saling tatap gitu, ihh romantis deh" ucap mama Axel dan sontak kedua remaja itu tetsentak dan memutuskan kontak mata mereka.

"Ayo duduk lagi sayang" ajak Mama Aren, dan aren menuruti bertepatan ia duduk di depan Axel yang menatapnya penuh Arti.

"kapan pernikahan di langsung kan?" Tanya Paa Aren.

"secepatnya besan" jawab Mama Axel.

"gimana kalau lusa saja, kebetulan sekali kan lusa libur jadi saya bisa mengundang para kerabat" ucap Mama Axel.

"saya setuju jeng" ucap mama Aren

"Apa?! Lusa? Gak kecepetan?"kompak Aren dan Axel.

"Wah kompak lagi nih" goda mama Aren.

"Lo sih ikut-ikutan" Mulut Aren bergerak mengatakan itu tanpa suara.

"lo juga" Axel melakukan hal yang sama.

"tidak ada yang keberatan?"tanya papa Aren.

"Ad-" ucapan Aren dan Axel di potong.

"Tidak ada kan nak?" tanya Mama Axel.

"hehe, iya ma " jawab Mereka ragu.

"Syukurlah kalau begitu. Axel besok jemput Aren buat Fighting baju pengantin di butik langganan mama ya nak" Ucap Mama Axel dan Axel menganguk patuh.

"yaudah habiskan makanan kalian" ucap papa Axel.

Mereka berdua makan dengan kebisuan lain hal nya dengan kedua nyonya dan tuan itu yang sibuk sendiri.

"Aren gak rela ngambil milik orang ya allah, aren gak mau berdosa" batin Aren menangis.

"kenapa harus Aren sih? Kenap gak laura aja?!" Batin Axel.

"sayang kenapa kalian diam aja?" tegur mama Aren.

"jeng mungkin mereka belum terbiasa saja" Ucap Mama Axel.

"Oh mungkin begitu ya" mama Aren mengerti.

...

Acara makan sudah selesai dan mereka juga sudah berbincang.

"Mama, Aren mau pulang" Ucap Aren manja.

"Tapi sayang mama sama papa masih bahas tentang pernikahan kalian" ucap mama nya mengelus pundak Aren.

"Jeng gak apa apa Aren pulang mungkin dia lelah, saya akan menyuruh Axel mengantarnya" Ucap mama Axel.

"eh gak usah ma, Aren bisa pulang pake taxi kok" ucap Aren menolak halus.

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang