Bobrok

194 12 4
                                    

"gak"

Aren tidak jadi makan malam karena ia malu padahal perutnya sudah sangat keroncongan minta di isi, tapi karena malu pada Axel ia menahannya.

Semoga Axel peka, hikss. Batin Aren sambil berjalan ke kamarnya setelah memberi Leo makan.

Aren melompat di kasurnya dengan perasaan berkecamuk apa lagi saat ini ia sangat lapar. Ia meneliti setiap sudut kamar mencari jika ada snack atau apapun tapi tidak ada sama sekali.

"nasib gue buruk amat" gumamnya memukul bantal guling dengan keras.

Ia berebahkan badanya dan menutup mata perlahan, "Axell laparrr" ucapnya sambil memegangi perut.

"makanya makan dulu."

"suaraa itu.... Gue kaya kenal... " kata Aren masih menutup matanya.

Axel mendekati Aren dan duduk di ranjang sambil membawa makanan untuk Aren.

Merasa ada yang menuju ke arahnya dan kasur bergerak Aren membuka matanya, dan pada saat ia wajah Axel dan dirinya sangat dekat.

"mau ngapainnn!" kata Aren kaget, matanya melolot menatap Axel.

"makan dulu katanya lapar" bisik Axel pelan membuat Aren geli dan menjauhkan Axel dari tubuhnya.

"gak"

"yakin? Gak mau? Kasih ke leo aja deh" ancam Axel.

Aren menatapnya tajam membunuh, "sini" ia merampas piring itu dari Axel.

Punya istri kek anak kecil, mudah ngambek, bobrok, banyak maunya. Batin Axel berkata.

Aren menyantap makanan nya dengan lahap sampai mulutnya belepotan,"makan kek anak kecil" tegur Axel sambil membersihkan bibir Aren yang belepotan.

Aren menatapnya lekat, bisa romantis juga. Batin Aren.

"suka-suka gue dong mau kek gimana" balas Aren tak mau kalah di katai Axel.

"udah gede, udah punya suami, udah mau bikin baby sikapnya di rubah" kata Axel sukses membuat Aren bersemu merah, Wajahny seperti kepiting rebus sangat merah apa lagi mendengar kata baby yang di ucapkan oleh Axel.

"kalo mau istrinya berubah, suaminya harus berubah juga dong" Aren menyerang balik.

Axel mengangkat satu alisya, "Apa?"

"Ck! Gak peka banget sih! " kesal Aren menatap Axel jengah.

"Beruba juga dong, kan udah punya istri yang paling cantik! Gak usah punya selingkuhan, hargain perasaan istri dong, Sakit tau gak!" kata itu lolos begitu saja dari mulut mungil Aren membuat Axel kalah telak.

"lo gak tau aja si lampir itu gimana Xel! Dia itu jalang di club mala-"

"Hustt.. Tau dari mana?" langsung di potong oleh Axel. Ia masih tidak percaya pada Aren.

"Is... Kalo gue ngomong jangan di potong! Gue tau Dari Lula! Kalo gak percaya tanya aja Lula sana" kata Aren lagi dan kembali menyendokan makanan ke mulutnya.

Axel diam memikirkan omongan Aren, apa benar Laura seperti yang dikatakan Aren?.

"lo cinta sama Laura?" tanya Aren sambil fokus pada nasinya.

Axel kembali menatap Aren, "kenapa nanya gitu?" Axel balik tanya.

"jawab Aja"

Sebenarnya Aren hanya ingin memastikan saja, ia takut nanti cinta yang ia miliki untuk Axel sudah terlalu dalam dan malah menyiksa dirinya nanti.

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang