SIALAN

168 12 7
                                    


"Sialan sialan sialan"

"Axel! S I A L A N"
"Bisa-bisanya dia ciuman di depan gue sama Laura! Dia gak mikir apa? Sakit hati gue!! Dia gak mikir kalo udah punya Istri cantik! Anjing lah! "

"Gak ngotak sumpah!" sahut Lula mengepalkan tangannya.

"Udahlah Yen, pisah aja lah dari pada lo makan hati terus" usul Deva.

"Cerai bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah, bukan itu Cara yang terbaik" Kata Lula dengan kebijakannya yang baru muncul itu.

Mata Aren memanas menahan tangis yang hendak pecah kapan saja, ia meremas sisi Rok nya kuat-kuat, kakinya sudah gatal sekali ingin jalan ke sana dan tangan nya sudah sangat panas untuk menampar Axel dan Laura.

Ia memutuskan untuk pergi saja dari sana, " Ayo ke kelas" Ajak Aren pada kedua sahabatnya.

"Ayo," kompak Lula dan Deva.

Di perjalanan menuju Kelas, Mereka berpapasan dengan Kenzie dan Devan, mungkin kedua Curut itu sedang mencari keberadaan Axel.

"Eh.. Lula, dari mana mau kemana?" Tanya Kenzie menghentikan aktivitas jalan mereka.

"Dari mergokin pelakor dan mau ke kelas" Jawabnya dengan nada tekan pada kata Pelakor.

"pelakor?" Tanya Kenzie lagi.

"Udah, bukan urusan lo" Sahut Deva yang juga sebal dengan topik ini.

Aren? Ia sudah jalan terlebih dahulu, rasanya sangat malas untuk meladeni mereka, ia sekarang hanya ingin pulang ke rumah saja.

....

Di kantin, seperti biasa Aren dkk memesan makanan yang sama dengan minuman yang sama juga,, mereka berbincang-bincang ria seperti biasa, Aren juga sangat pandai menutupi kekesalan nya tadi dengan cepat.

"Eh lo pada tau gak?" tanya Lula.

"gak tau, apa tuh?" kompak Aren dan Deva.

"kemaren gue ngeliat di sinetron Suara Hati Istri, itu si PELAKOR wah parah banget!" Lula sangat antusias bercerita dengan nada kuat membuat banyak pasang mata dan telinga mendengarkannya. Termasuk Axel dkk dan tak lupa Laura yang di samping Axel.

Perlu kalian ketahui, Laura sudah tau yang sebenarnya antara Axel dan Aren.

"wah! Gimana tuh?" Tanya Deva tak kalah antusias nya dengan Lula.

"Si PELAKOR godain suami rival nya itu, beuh! Sangat terkesan seperti Bitch! Selalu ganggu kemesraan dan waktu berduaan mereka, dan parahnya lagi si SUAMI GAK NGOTAK ITU nerima aja dia di gimpalin sama si PELAKOR padahal dia udah punya istri CANTIK, GLAMOR, ADUHAI, hedehh kurang apalagi coba?" Lula kembali cerita dengan keseriusan dari mimik wajahnya sambil meneka setiap kata yang sangat pas untuk menyinggung Axel dan Laura, entah kedua orang iru sadar atau tidak.

"Wah wah wah... Parah emang si PELAKOR sama si SUAMI! Sama-sama gak ngotak ya, udah tau itu RIVAL nya istri tapi malah mau di godain, isshh kalo seandainya gue jadi istrinya udah gue minta CERAII dari pada makan hati!" Sahut Deva tak kalah menyinggung.

Mereka kaya lagi nyinggung Axel sama Laura deh. Batin Kenzie menerka.

Axel sadar gak ya kalo dia yang mereka singgung?.
Batin Aren bertanya.

Au ah bodo! Pasti dia gak sadar! Dasar cowo gak pekaa!

Umpat Aren dalam hati.

"hoy! Bengong ae lu! Mikirin apa? " tanya Lula penasaran.

"kek lu gak tau aja la! Ya mikirin cowo gak peka, gak punya hati dan perasaan itu lah! " sindir deva.

"ah iya paham gue, iya njir gak peka, gak punya hati dah lah yang buruk-buruk tuh kedia semua! Bisa-bisanya aren nempel ke dia ya? Herman gue," ujar lula dengan menggelengkan kepalanya.

Pletak.

"heran! Bukan herman! Paham gak?" Deva membetulkan ucapan Lula.

"nah itu maksud gue!" cengir Lula dengan watadosnya.

"punya sahabat gini amat, " Aren bersuara.

" gak ada kita lu juga sepi tolol! Ya gak dev? " tanya Lula.

" iya sejutu! " sahut Deva.

"Setuju!" Ucap Lula sambil menjitak Deva balik.

"udah-udah debat aja terus sampai perut lu pada keroncongan," kata Aren.

" gak sadar makanan udah dingin! Gara-gara tuh cowo sih! Bikin kezel sampai rahim!" ujar Lula lagi.

" no bacot! Kalo mau makan ya makan! " kata Aren.

"iya ndoro ayu.. " ucap Lula.

"iss apaan dah!" Aren merasa jijik di panggil ndoro ayu oleh Lula.

Skip..

......


Mungkin benar yang di katakan Aren dkk jika tingkat kepekaan milik Axel itu di bawah rata-rata.
Sampai sekarang cowok itu sama sekali tidak bergeming.

"awas lu! Gue santet! Tau rasa! " umpat Aren sambil menatap Axel garang.

"hi boleh gabung gak? " Bariton itu membuyarkan kemarahan aren dan kebengongan lula dan deva.

Mereka kompak menoleh ke sumber suara. " boleh kok ." jawab mereka.

"oke makasih" shandy pun ikut duduk tepat di samping aren.

Hmm bagus bang! Kek gini aja dulu biar tuh manusia gak peka langsung kebakaran jenggot!

Batin Aren tertawa.

"kalian pesan apa nih?" tanya Shandy.

"pesan CINTA KU PADAMU !" ucap Aren kuat agar Axel mendengar.

Axel terkejut sampai ia tersedak makanan nya.

Uhuk-uhuk!

Syukurin! Mampus kan! Main-main sama Aren!
Batin Aren menjulidi Axel.

.....

Next gak nih?
Spam next




MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang