Cemburu

180 9 0
                                    

Dah lama gak up! Akhirnya up juga, wkwk
Kangen gak sama Aren dan Axel?
Tulis username kalian di komentar, nanti author follow deh, tapi janji follback yah ><

Happy reading

Aren apaan sih? Sok akrab banget sama shandy?! Buat apa coba? Awas aja nanti di rumah.
Batin Axel.

Huuu kenape lu liatin gue ha? Iya gue tau gue cangtip! Awas nanti lu di rumah! Gue cincang lu jadiin perkedell!
Aren ikut membatin.

Mereka berdua terjerat dalam sebuah komunikasi mata, netra hitam pekat milik axel bertatapan sengit dengan netra coklat milik aren.

Sangkin sengitnya, seperti tercipta kilatan petir di antara mereka.

"WOE! TATAP-TATAP AE! NGOBROL NAPA?!"

Teriakan maut kenzie menyadarkan Aren dan Axel dari kegiatan absurd mereka.

"Njir! Kaget suu!" geram aren beralih menatap kenzie yang hanya menampakan deretan giginya yang rapi dan putih.

Begitu juga axel yang menatapnya dengan tatapan ingin menerkam kenzie.

Mamposs gue!
Batin kenzie.

Dua makhluk tuhan yang sama-sama mengerikan sedang menatap mangsa yang sangat tamvan dan mavan ini, bantu gue....!
Batin kenzie berteriak.
Tapi percuma tidak ada yang bisa mendengar teriakan nya di sini.

"Awas lo!" ucap Aren.
Sembari tangan mengacungkan garpu ke arah mata kenzie.

Kenzie menelan ludahnya kasar.
"mampusss gue," ucap kenzie sambil tersenyum.

"kasihan ken! Jadi bahan pelampiasan amarah A²!" kata Lula perihatin.

"salah dia juga sih! Ngapain coba kek gitu tadi? Coba aja dia diem, gak bakalan terjadi yang seperti ini!" jawab Deva.

"iya juga sih, hhuuu ken tolol!" ucap Lula yang seketika langsung mengejek Kenzie.

"eh.. Ayang lula, bantuin A'a dong!" ucap kenzie dengan senyum manis lebay miliknya.

"jangan mau la! Najiss" kata Deva.

"haha, siapa juga yang mau?" tanya Lula.

"gak ada," jawab Deva.

"nah, yaudah berarti gak ada,. Rasainn huuu" sorak Lula dan Deva.

"Awas lo semua," jawab kenzie.

Ia beralih menatap devan. "bang dev yang tamvan! Dermawan, dan baik hati! Bantuin dede ken dong bang," ucap ken dengan jurus puppy ayesnya.

Devan hanya diam dan melanjutkan makannya.

"buset! Langsung kacang!" kesal kenzie.

Sedangkan shandy yang masih berada di meja Aren dkk merasakan dadanya berdenyut saat tau aren sedang berselisih tatap dengan axel.
Ia tiba-tiba meminta izin untuk pergi dari sana dengan alasan perutnya sudah kenyang padahal belum makan.

"Abang, duluan yah kelas. Udah kenyang, " kata shandy.

"oh yaudah bang, eh bentar! Abangkan belum makan? Gimana caranya udah kenyang?" tanya aren.

"liat muka aren aja udah kenyang," ucap shandy dengan senyum manisnya.

"anjir! Damage nya gak ngotak!" sahut Lula.

"gass banggg!!" serunya lagi.

Enak aja pengen gas! Aren punya gue!.
Batin Axel seraka.

Terus laura punya siapa?

Axel serakah! Seharusnya ia wajib memilih antara Aren sang isteri dan Laura sang kekasih.

Merasa hawa di sini semakin panas, Aren kembali bertatapan sengit dengan Axel tidak menghiraukan yang lain, seolah kantin milik berdua.
Yang lain hanya ngontrak.

Brakk!

Laura memukul meja dengan keras sehingga tercipta bunyi yang kuat membuat Axel dan Aren kaget, bukan hanya mereka yang lain juga ikut sama apa lagi lula dan Kenzie yang sedang memakan makanan mereka.

Uhuk..uhuk...

"Anj! Siapa sih woe? Ngagetin aja! Kuah bakso gue masuk hidung!!" ucap Lula kuat, mukanya memarah menahan pedas yang menjalar dari muka ke tenggorokan.

"Asuww!! Hidung gue yang mancung terbodai oleh cappuccino!" Kenzie ikut menyahut.

"Woe.. Pelakuorrr..!!!" bentak lula.

"pelakor dodol! Pelakuor dari mana sejarahnya?!" Deva membetulkan ucalapan lula.

"nah iya! Itu maksud gue, heh pelakor! Punya masalah hidup apa sih lo? Udah ngerebut laki orang! Bikin gue jantungan, besok-besok apa lagi? Bikin Aren masuk RS ha?" ucap lula sambil berteriak.

"kenapa harus gue?!" bentak Aren.

"em... Gakpapa sih! Pengen aja nyebut nama lo," kata lula tanpa malu.

Aren geram, kesal dan marah bukan main.

"eh laura! Lo mau apa sih? Belum cukup yang lo lakuin? Nih ya gue kasih tau lo itu gak pantes buat Axel! Secara punya lo udah di masukin sama banyak orang! Jadi gak baik buat Axel! " kata Aren meluapkan kekesalan yang sedari tadi ia pendam.

Laura menahan wajahnya yang memerah marah dan malu.

"Apa mau marah?! Sini gelud! Ayo!" ucap Aren lagi tanpa takut.

"buset bro.. Bini Axel galak banget! Tapi lucu sih marah-marah gitu, jadi pengen bawa balik!" bisik Kenzie pada Devan.

"sadar! Udah jadi bini orang," kata Devan.

"gue dengar!" ucap Axel melihat dari ekor mata elangnya.

"hehe.. Ampun Bosque, gak lagi.. " ucap kenzie menangkup kan kedua tangan di depan dada. Axel tidak memggubris ucapnyanya.

"tapi ya xel! Benar juga kata bini lo! Lo sih gak bersyukur punya bini cantik, pintar masak gitu. Kekurangan aren adalah dia terlalu cangtip! Udah itu aja.. Dan dia cewek bobrok malu-maluin dan galakk, pertahanin yang kek begituan!" ucap Kenzie.

"ngatur-_" sahut Axel.

"lah... Di omongin malah gitu! Gak sehat lo! Udah aren punya gue aja!" kata Kenzie lagi.

"diam! Brisik!" jawab Axel lagi.

Disisi lain Aren dan laura berdebat hebat.
"APA! MAU MARAH SINI WOE, GELUD SAMA GUE! GAK TAKUT GUE SAMA MODELAN KAYAK ELO!" ucap Aren marah.

"GUE JUGA GAK TAKUT SAMA CEWEK MALU-MALUIN KAYAK LO!" sahut Laura.

"YA UDAH AYO BERANTEM!" Aren menjambak rambut panjang laura yang sengaja ia gerai. Sedangkan laura tak bisa berbuat apa-apa.

"Hajar yen hajar! Gue dukung, masuk BK kan kalian, wkwk" temen laknat seperti lula enak di kemana kan?

"enak aja!

TBC!

GIMANA GUYS FEEL NYA DAPAT GAK SIH? GAK TAU JUGA.
AKU BUTUH KRISAN KALIAN (KRITIK DAN SARAN)
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT NYA YAH SIST, GAN.

SELAMAT MALAM DAN SELAMAT MENIKMATI BACAAN.

NOTE : yang mau di follback sama Aku silahkan tulis username nya di kolom komentar atau langsung aja DM yah.

Maaff typo

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang