Telatkan...

196 12 0
                                    

"pak bukain gerbangnya dong" pinta Aren dengan memelas.

"karena kamu terlambat saya akan panggilkan bu jasmin terlebih dahulu" kata pak satpam.

"ya allah pak bukain gerbang aja susah banget sih pake acara panggil bu jasmin segala!" kesal Aren menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"memang seperti itu peraturan nya, kamu tunggu di sini" sarkas pak satpam berlalu meninggalkan Aren yang berdiri di depan gerbang.

"Ck!satpam sialan" decak Aren kesal ia menghentakan kakinya kesal.

Datang lah bu Jasmin dengan pak satpam bu jasmin memberi tatapan tajam pada Aren, Aren yang di tatap seperti itu menundukkan kepalanya takut melihat bu Jasmin.

"buka pintunya pak" pinta bu Jasmin pada pak satpam dan pam satpam menuruti.

"Bawa mobil kamu keparkiran lalu kamu kembali kesini lagi" kata Bu Jasmin dengan sinis.

"baik bu" jawab Aren masih menunduk.

Dalam hatinya ia merutuki bu Jasmin dan pak satpam.

Aren selesai memarkirkan mobilnya dan ia menghampiri bu Jasmin di pos satpam.

"kamu tahu kesalahan kamu Caren?" tanya Bu Jasmin pada Aren.

"Iya bu"

"lalu kenapa kamu bisa telat seperti ini?"

"kesiangan bu"

"kenapa bisa kesiangan?"

"kemaleman tidur bu"

"sudahlah ibu tidak mau mendengar alasan apapun lagi dari kamu, kamu ibu hukum berdiri di lapangan utama di depan tiang bendera sampai jam istirahat kedua"

"What? Bu jangan ngadi-ngadi bu, itu lama banget"

"tidak ada penolakan! Lakukan sekarang"

"bu jangan dong, Aren janji gak bakalan telat lagi bu janji deh"

"ibu tidak menerima janji kamu itu hanya sebagai Alibi saja"

"Aren janji bu kalo aren gak nepatin janji maka Aren akan kembali berjanji" kata Aren tak tahu malu.

"enak saja kamu, sudah lakukan hukuman kamu!ingat sampai jam istirahat kedua ibu akan memantau kamu"

"Baik bu,"

"jahat banget sih! Ini semua gara-gara Axel!awas aja lo xel" gerutu Aren dalam hati. Kakinya melangkah lesu ke lapangan utama, bayangkan hukuman berdiri di bawah matahari yang terik dan sangat lama kira-kira 5 jam kurang lebih seperti itu.

Aren sudah berdiri di tengah lapangan sambil mengangkat satu tangannya membentuk hormat.

"Ck!gini amat sih!"

"gak ada toleransi apa?"

" capek tau bu, panas bisa-bisa kulit Aren terbakar kalo lama-lama di sini!"

"Aaaaa!!!!"
....

Keringat membasahi wajah Aren dengan derasnya, mukanya memerah karena sinar matahari yang menyengat di kulitnya yang putih.

Bel istirahat pertama berbunyi mebuat Aren menghela nafas pelan sudah di pastikan ia menjadi bahan cemooh an murid SMA GELITA.

Tring.. Tring...

Riuh dari semua siswa keluar dari kelas, bagitu juga kelas Axel dkk dan Aren dkk.

"lo yakin Aren gak sekolah?"tanya Deva pada Lula tapi lula menggeleng.

MY DILAPIDATED WIFE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang