〃015

1.3K 64 1
                                    

Semua punya kisah cintanya masing-masing.

❁ཻུ۪۪⸙͎

••●Carol's●••

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

• • ━━❪ヾ15. Kisah cinta anak Carol'sヾ❫━━ • •

"Jeha! Lo jadian sama Saga?!" tanya Pandu ketika mereka berada di lorong sekolah yang cukup sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeha! Lo jadian sama Saga?!" tanya Pandu ketika mereka berada di lorong sekolah yang cukup sepi.

Jeha yang berada lebih depan mesti membalikkan badannya menghadap Pandu

"Lo jadian sama Saga?" ulangnya

"Kenapa? masalah buat lo?" kan, jawaban yang membuat pandu geram.

"Jawab pertanyaan gue Jeha! Lo jadian sama Saga?"

"Engga Pandu! puas Lo?!"

"Kalo gitu kenapa deket banget?.. Jangan deket-deket sama Saga, dia cowok brengsek"

Jeha menghela nafasnya "kalo cowok baik-baik kaya Saga aja dibilang brengsek, terus apa kabar sama Lo Pandu?!!"

"Lo gak tau aslinya Saga kaya gimana Je!"

"Terus definisi 'cowok baik-baik' itu kaya gimana si menurut Lo?!"

Kini Pandu yang menghela nafasnya dan berusaha sabar menghadapi Jeha

"Nurut sama gue apa susahnya si?"

"Siapa Lo berani ngatur-ngatur hidup gue?" Jeha menyilangkan kedua tangannya didepan dada

"Lo mau di benci satu sekolah cuma karena deket sama Saga yang notabenenya musuh sekolah ini?!"

"Siapa si yang musuhan? itu cuma Lo sama temen-temen Lo yang gak jelas itu kan? yang lain engga tuh, biasa aja!"

"Jeha-"

"Gue ga mau di atur, dan lo!? ga usah ikut campur sama kehidupan gue!" ucap Jeha dengan tegas dihadapan Pandu. Setelah itu ia pergi meninggalkan Pandu sendiri dengan emosinya.

"Argggh!!"

"Askar sholat dulu sana udah adzan juga!" ucap Anggi sembari mengelus rambut kobra yang tengah berbaring di pahanya

"Hem?"

"Sholat."

"Selesain ini dulu" kobra memang tengah bermain mobile legend di handphone nya.

"Cepetan. Nanti selesai sholat mau ada yang aku omongin sama kamu" kobra replek berhenti dan menatap wajah Anggi dari bawah

"Apa?"

"Makannya sholat dulu. Biar lebih tenang" kobra pun keluar dari permainannya walaupun sebentar lagi timnya akan menang.

"Kita lagi engga ada masalah kan?" tanya kobra, ia benar-benar takut ada masalah yang diperbuat tanpa sadar. Apalagi senyuman Anggi yang terkesan manis tapi membuat hati kobra tak tenang.

"Udah kamu mending sholat dulu! Tuh bareng sama Garda dan Acil!" Anggi menunjuk garda dan Acil yang akan pergi ke mushola sekolah.

"Ya udah aku sholat dulu. Kamu jangan kemana-mana, jangan tepe-tepe!" peringat kobra

"Iyaaa udah sana.."

"Sama satu lagi! jangan respon kalo ada cowok gatel!"

"Iya Askar, udah cepet sana nanti ketinggalan!" Kobra mengangguk dan pergi meninggalkan Anggi.

Disini ada juga yang nonis, contohnya Asep yang beragama Budha serta Baron yang beragama Kristen.

Anggi menundukkan kepalanya menatap sepatu yang ia gunakan.

"Gi?" Anggi kembali menegakkan tubuhnya dan menatap Baron yang baru saja memanggilnya

"Lo kenapa?" tanya Baron

"Eum gapapa ko, cuma pusing sedikit" jawab Anggi diakhiri dengan senyuman disudut bibirnya

"Mau gue beliin obat?"

"Eh engga usah. Gapapa ko hehe"

Baron mengangguk "kalo kenapa-napa bilang aja. kita gak mau disalahin sama kobra karena dikira gak peduliin lo"

"Iya makasih ya, tapi gue beneran gapapa ko" Baron kembali mengobrol dengan Asep dan Anggi pun kembali melamun, menunggu kehadiran kobra dari mushola.

Beberapa menit kemudian kobra baru tiba dan langsung duduk dihadapan Anggi.

"Jadi?? mau ngomong apa?" tanya kobra to the point

"Iiii pasti sholat nya gak khusu yaa?" Kobra hanya menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih

"Ayo cepet aku udah gak sabar"

Anggi kembali tersenyum dan mengelus rambut kobra lagi

"Kalo semisal aku nikah sama orang lain gimana?" ucapnya berhasil membuat senyum kobra menghilang. Teman kobra yang lain tidak mendengar pembicaraan mereka karena jaraknya yang cukup jauh ditambah lagi suasana bising.

"Apaansi, gaada kaya gitu! kamu cuma boleh nikah sama aku! Askar Pandawa! Titik." jawab kobra

"Tapi aku dijodohin" kobra menatap dalam mata Anggi

"Sama siapa?" Anggi menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu "kamu itu milik aku, gak akan aku izinin satu orang pun rebut kamu dari aku!"

"Terus gimana? apa yang bisa aku lakuin sekarang?" tanya Anggi yang tanpa sadar sudah meneteskan air matanya

"Kamu gak usah nangis. Nanti malam aku datang ke rumah kamu buat minta Restu ayah dan ibu kamu!"

"Kamu gila?!"

"Aku mau seriusin kamu!!"

"Kita beda agama Askar!!" ucap Anggi lantang, dan itu berhasil membuat semua orang menatap kearah mereka. Bahkan Askar lagi-lagi tertampar dengan kenyataan itu. "Kamu lupa?"

"Gi tapi gak harus menyerah juga dong. Masih ada pilihan lain kan??" Kobra memegang pundak Anggi

"Apa? Askar dari awal kita pacaran aja udah salah. Ujung-ujungnya pasti bakalan kaya gini"

"Ya pasti bisa diusahain ko gi!"

"Aku mau ke kelas" Anggi berdiri namun tangannya dicekal oleh kobra

"Jangan pergi pas masalah belum selesai!"

Kringgg kringg...

"Udah bel! lepasin" kobra pun akhirnya melepaskan tangannya dan membiarkan Anggi untuk masuk kedalam kelas.

"LDR paling berat itu ketika kita punya agama yang berbeda hM" sindir Asep.

"Bacot Lo jomblo!!"

〃GARDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang