〃008

1.5K 80 2
                                    

Hanya ingin bersantai dan tidak khawatir tentang suatu hal.

❁ཻུ۪۪⸙͎

••●Senja Zerlina●••

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

• • ━━❪ヾ08. Laparヾ❫━━ • •

Sejak tadi pagi Senja selalu diam didalam kelas, tak ada niat untuk pergi ke kantin walaupun perutnya terasa lapar, itu karena dirinya merasa malu pada semua teman sekolahnya, berita bahwa Senja berkencan dengan Garda sudah menyebar ke seluruh pen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi pagi Senja selalu diam didalam kelas, tak ada niat untuk pergi ke kantin walaupun perutnya terasa lapar, itu karena dirinya merasa malu pada semua teman sekolahnya, berita bahwa Senja berkencan dengan Garda sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah, sekarang Senja mendadak menjadi bahan pembicaraan. Bahkan followers Instagram nya pun tiba-tiba melonjak naik sampai-sampai ia harus memprivasikan akun karena merasa risih dengan semua komen yang menghujatnya.

"Ini semua gara-gara ka Garda!!" Senja menggebrak mejanya pelan, ini sudah masuk jam istirahat kedua jadi kelas sepi dan hanya ada dirinya seorang. "Laper.. tapi malu, takut.. hiks"

"Senja?? Lo kenapa nangis??"

Senja mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang ada di dekat pintu dan menghampirinya.

"Ka Arka..."  Arka– teman lesnya sejak SMP

"Lo kenapa hm? cerita sama gue!" Seseorang yang bernama arka itu menarik bangku sebelah untuk duduk didekat Senja.

"Hiks.."

"Cup cup cup cup.."

"Senja– Senja laper ka aaaaa..." ucap senja sambil mengeluarkan air matanya.

Melihat itu arka malah tertawa keras dan membuat Senja kesal sekaligus bingung.

"Ahahaha Lo?! Lo lucu banget sii?" Arka terpaksa menghentikan tawanya karena tak tega saat melihat wajah senja yang tertekan.

"APA??!"

"Kalo laper tu makan, bukan nangis. aneh Lo?!" Arka mengacak-acak rambut Senja gemas

"Iiihh ka!!! Kakak tu ga tau apa yang lagi Senja rasain!"

"Iya iya.. terus sekarang mau apa?"

"Siomay ka.. tapi–"

"Yaudah ayo" Arka bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan pada Senja

Senja sempat berpikir sejenak, kira-kira jika ia keluar apa yang lain sudah berhenti menatap dirinya?  begitulah pikiran senja, alasan ia tak pergi ke kantin dengan shanum pun sama.

"Yaudah deh. " Senja menerima uluran tangan Arka dan berdiri.

Arka tersenyum, ia mengeratkan genggamannya dan berjalan beriringan.

"Eh liat deh, itu kan pacarnya ka Garda. Ko malah gandengan sama ka Arka??"

"Anjir Sasimo"

"Lonthe!"

"Gila sih, ceweknya cabe"

"Kasian Garda.."

Senja memejamkan matanya ketika melewati segerombolan murid-murid yang membicarakan secara terang-terangan.

"Gapapa, gausah di denger" bisik Arka membuat Senja menoleh padanya.

Sampai di kantin suasana mendadak hening, semua mata tertuju pada Senja dan Arka.  Tiba-tiba jantung Senja seperti berhenti beberapa detik, pandangannya melihat kearah pojok kantin ini, dimana Garda dkk juga tengah menatap kearah mereka berdua.

Berbeda dengan Senja, Arka malah bersikap santai seolah itu bukan hal yang mengerikan. Ia menarik tangan Senja ke tukang siomay.

"Engga pedas kan?"  tanya Arka, Senja mengangguk dengan cepat

"Mang! Dua ya, satu pedas satu engga"

"Siap a"

"Duduk dulu yuk" Arka masih setia menggenggam tangan Senja hingga ia duduk bersama Shanum.

"Tadi gue ajakin katanya ga mau" kata Shanum yang tengah memakan satu mangkuk mie ayam

"Takut sha.."

Shanum tersenyum kecil dan melanjutkan acara makannya. Ia sudah tahu fakta sebenarnya tentang Senja dan Garda tadi malam, sementara Arka ia tau tentang gosip itu tapi ia masih belum mempercayainya.

Sedang asik mengobrol sembari menunggu siomay pesanan mereka datang tiba-tiba seseorang menghampiri meja mereka dan menarik tangan Senja untuk berdiri.

"Eh eh eh?!" Senja berdiri dengan terkejut.

'ka Garda?!'

"Lepasin tangan Senja!" Arka ikut berdiri dan menarik tangan kiri Senja

"Dia pacar gue!! Lo yang seharusnya lepas!" Senja kembali ditarik hingga menubruk dada bidang Garda.

"Aaaaa sakit!!" Senja mengelus-elus keningnya, seketika semua orang menghentikan kegiatannya hanya untuk melihat hal itu, Arka dan Garda melirik Senja sebentar lalu kembali bertatapan dengan tajam, ralat hanya Garda yang menatapnya tajam sementara Arka hanya menanggapi dengan santai.  Shanum? dia masih fokus menyantap makanannya!

"Kalo emang benar Lo pacarnya, harusnya Lo peka dong kalo cewek Lo lagi laper" ucap Arka santai, Shanum mengangkat jempolnya setuju sembari mengangguk-angguk dalam makannya.

"Kalo dia laper dia bisa jalan sendiri untuk cari isi perut! harus banget ya nyusahin cowok?!"

Arka menarik sebelah bibirnya ke atas "Lo gak liat tatapan fans alay Lo itu bikin Senja risih dan gak nyaman?! atau Lo cuma pura-pura gak liat dan ngebiarin .pacar. Lo itu merasa tersiksa?!" kata Arka lagi bahkan ia sengaja menekankan kata pacar.

Garda melirik sekitar dan saat itu juga semua orang pura-pura kembali melakukan kegiatannya. Lalu Garda melirik Senja yang tengah memegang perut.

"Lo kenapa?" Senja mendongakkan kepalanya menatap Garda, Senja lapar!!!

Wajah Senja pucat.

Bertepatan dengan itu amang siomay datang membawa dua mangkuk siomay pesanannya tadi. Garda segera mengambil alih siomay milik Senja dan membawa Senja ke tempatnya yang dihuni oleh teman-temannya.

"Kak?!!" Senja memberi kode pada Garda bahwa ia tak ingin makan disini

"Nurut aja kenapa si? susah banget" ucap Garda

Senja memanyunkan bibirnya, bukan disengaja tapi itu biasa terjadi jika Senja sedang kesal atau ngambek.

'lucu banget si?!'

"Iya! ni nurut!!" Senja memakan siomay itu dengan perasaan kesal.

"Syut syut" Asep mengkode pada Acil dan temannya yang lain otomatis mereka menoleh

Mulut Asep seakan berbicara "liat si Garda!! senyum!!" walau tanpa suara mereka paham dan langsung melirik Garda. Benar!! Garda sedang mati-matian menahan senyum dan pandangannya terfokus pada Senja disampingnya yang tengah memakan banyak siomay di mulutnya

Asep menaik turunkan alisnya ketika Garda menoleh, dan saat Garda melihat kearah temannya yang lain mereka hanya tersenyum menampilkan deretan giginya. Seketika Garda tak berminat untuk tersenyum lagi.

'kampret!'

TBC

〃GARDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang