〃034

639 39 1
                                    

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya!

❁ཻུ۪۪⸙͎

••●Liana●••

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

• • ━━❪ヾ34. Kantor polisiヾ❫━━ • •

"Kamu kalah!" ucap Satrio membuat Garda tak bisa berkutik lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu kalah!" ucap Satrio membuat Garda tak bisa berkutik lagi

"Sekali lagi main om, please saya yakin kali ini saya menang" pinta Garda dengan tangan memohon

Satrio pura pura membereskan catur nya dan Garda mencegah itu untuk bermain lagi

"Ayolah om, janji deh ini terakhir. Saya pasti menang!" Ucapnya

Ia menatap Garda yang wajahnya dipenuhi oleh keringat serta tangan yang sedikit gemetar, ingin tertawa tapi ia harus terlihat seram tapi ini lucu sekali hahahha

"Oke lah, sekali lagi. Kalau kamu kalah putusin anak saya!"

Glek. "O–oke om, pasti menang!"

Garda menyusun kembali permainan tersebut dan mereka memulainya, ada dua cangkir kopi serta kacang tanah di atas meja itu sebagai teman bermain mereka tapi milik Garda sama sekali belum di sentuh karena saking fokusnya membuat strategi.

Satrio tersenyum senang, melihat Garda yang terlihat serius membuatnya merasa bangga dengan usaha yang dilakukannya. Sebenarnya kalaupun nanti Garda kalah ia tidak akan menentang hubungan antara Garda dan Senja, karena Satrio begitu menyayangi Senja dan tak ingin merusak kebahagiaan putrinya. Ia melakukan ini hanya untuk mengetes keseriusan Garda dalam memperjuangkan hubungannya.

"SKAKMAT!!!"

Satrio menatap papan catur nya, benar. Ini sudah berakhir, ia tidak bisa lagi melanjutkan permainannya dan itu artinya Garda menang.

"OM?! Saya menang!!" ucap Garda dengan wajah yang bangga, "Senja!!!" panggilnya membuat Senja keluar dari dalam rumah

"Kenapa?"

Garda langsung berlari ke pelukan Senja dan memeluk Senja erat, Satrio terkejut akan hal itu, ia segera memisahkan mereka dan menjauhkan Garda dari anaknya.

"Kamu berani peluk senja di depan saya??" tanyanya, tajam

Garda hanya cengar-cengir tidak jelas sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Saya menang om" ucapnya lagi. "Berarti saya boleh lanjutin pacaran sama Senja kan? Ekhem.."

Satrio menggeleng-gelengkan kepalanya, dasar bocah freak.

"Baru sekali menang, saya udah dua kali aja gak sombong ko!" kata Satrio

"Yaa beda lagi dong om. Kan kalo saya menang berarti saya dapet restu dari om, kalau kalah ya.. baru engga kan?"

〃GARDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang