Bel pulang sudah berbunyi, kini semua siswa SMA Sanjaya sudah dibubarkan. Raina berjalan menyusuri koridor dengan wajah yang sangat kesal. Jangan lupakan, sedari tadi ada seorang laki-laki yang berjalan dibelakangnya sambil mengoceh tidak jelas.
Raina yang sudah pusing dengan ocehan orang itu, iapun menghentikan langkahnya ditengah lapangan. "Cukup!"
Orang itu mengerucutkan bibirnya dan berdiri didepan raina, "Raina cantik jangan marah ya" ucap orang itu sambil memelaskan wajahnya.
Raina memutar kedua bola matanya malas, "Udah ya, kasih gue waktu sehari aja buat istirahat. Gue cape, setiap hari kena masalah mulu. Mohon pengertiannya Raindra Xavier!"
Setiap hari raina selalu saja mengeluh dengan sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan Raindra Xavier. Cowok yang selalu melibatkan raina dengan berbagai masalah. Tetapi raina tidak bisa berbuat apa-apa, karena ia juga selalu dilindungi oleh raindra.
"Raina... Maafin gue ya"
Raina sudah muak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Akhirnya ia menyerah, "Gue maafin. Tapi lo harus beliin gue es krim yang banyak"
"SIAP TUAN PUTRI!" teriak raindra sambil hormat kepada raina dilapangan. Ia tidak perduli jika semua siswa menatapnya, yang penting sahabatnya itu bahagia.
•¤•¤•¤•
Pukul 18.15, raina baru saja sampai dirumah. Ia berjalan memasuki rumahnya dengan tangan yang membawa banyak sekali bingkisan. Saat ia melewati ruang tamu, seseorang mengagetkannya dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
"Kamu dari mana aja?" tanya seorang wanita dewasa sambil melipat kedua tangannya. Wanita itu melihat bingkisan yang sedari tadi dipegang oleh raina, "Itu apaan? Es krim?"
Raina hanya tersenyum, iapun memberikan satu kotak es krim kepada wanita itu. "Nih buat mamah"
Wanita itu adalah mamah raina yang bernama Nayla. Tidak lama kemudian, papah raina yang bernama Lucky Christian datang menghampiri mereka. "Anak papah abis jalan-jalan ya sama raindra?"
"Hehe papah tau aja. Papah mau es krim?"
"Buat kamu aja. Lain kali jangan sering minta beliin es krim sama raindra. Kalau mau minta aja sama papah"
"Iya-iya pah"
Raindra sudah cukup akrab dengan keluarga raina. Orang tua rainapun senang karena raindra selalu menjaga raina jika dalam kesulitan. Lain halnya dengan raindra, ia belum memperkenalkan raina kepada keluarganya.
"Yaudah, raina masuk kamar ya" ucap raina yang langsung dibalas dengan anggukan oleh orang tuanya. Iapun berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarnya yang bersebelahan dengan kamar orang tuanya.
Butuh waktu 30 menit raina membersihkan tubuhnya, setelah itu iapun merebahkan tubuhnya diatas kasur. Saat ia terdiam sejenak, banyang-banyang beberapa kejadian yang ia alami terlintas dipikirannya. Raina teringat sewaktu kelas 10, saat ia sedang kesulitan dimasa orientasi siswa, raindra yang selalu menolongnya.
*Flashback on
Pukul 07:10, raina baru saja sampai disekolah. Saat ia ingin memasuki barisan dilapangan, tiba-tiba ada kakak kelas yang menegurnya.
"Nama kamu siapa?"
"Raina putri aurelia ka"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRaina Putri Aurelia, wanita yang jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain kecuali dengan sahabat laki-lakinya. Ia sering sekali dilibatkan oleh berbagai masalah karena sahabatnya itu. Tanpa ia sadari, teman laki-lakinya dimasa lalu hadir dengan...