Sinar matahari masuk melewati celah jendela. Raina yang sedang terlelap sedikit terusik karena cahaya yang menerpa wajahnya. Ia membuka matanya perlahan, "Ini bukan kamar gue...." gumamnya
Raina mendudukkan dirinya, sesekali memegang kepalanya yang sedikit pusing. Ia menatap seseorang yang sedang berbaring disebelahnya, "Rainhard?" ucapnya. Dengan cepat, iapun membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
Raina membulatkan matanya. Mengapa ia memakai kimono? Dimana dress yang ia kenakan semalam? Raina mengerang frustasi, ia tidak bisa mengingat apa-apa.
Tidak lama kemudian, rainhard terbangun dari tidurnya. Ia menatap raina yang sedang duduk dengan wajah paniknya, "Lo udah-"
Sebelum rainhard menyelesaikan ucapannya. Tiba-tiba raina menatapnya sedikit ketakutan. Raina tidak percaya apa yang ia lihat saat ini, rainhard memakai kimono yang sama sepertinya? Bagaimana bisa?
"Ke-kenapa gue bisa ada disini? Dimana dress gue?"
Mata rainhard langsung tertuju kepada lantai. Raina melihat dress dan barang-barangnya yang berserakah dilantai. Nafasnya memburu, ia memukul kepalanya. Berharap, ia dapat mengingat semuanya.
"Dimana raindra?"
Hati rainhard sedikit sakit. Bahkan dalam keadaan seperti ini, raina masih mencari raindra?
"Raindra dibawa sama eric semalam"
"Terus kenapa gue bisa sama lo? Semalam engga terjadi apa-apa kan?"
Belum sempat rainhard menjawab. Raina terlebih dahulu bangkit dari kasur, ia mengambil tasnya yang terletak tidak jauh darinya. Rainhard membantu raina mengambil barang-barangnya yang berada dilantai.
Raina memegang kepalanya yang sedikit pusing, ia tidak mampu menahan tubuhnya. Tangannya refleks memegang lengan rainhard yang sedang berdiri disebelahnya. Rainhard yang kurang sigap, langsung terjatuh menindih tubuh raina diatas kasur.
Ceklek
Pintu kamar terbuka. Terlihat wajah marvel, salsa, lucky, dan nayla yang sedikit terkejut dengan apa yang mereka lihat. Rainhard menjauhkan dirinya dari raina, ia berusaha bersikap tenang supaya orang tuanya dan orang tua raina tidak salah paham.
"K-kalian...."
Belum ada jawaban dari raina maupun rainhard. Nayla menghampiri raina yang masih duduk terdiam diatas kasur. Iapun mengambil dress raina yang berada tidak jauh dari kakinya.
"Ini apa?" tanya nayla sambil memperlihatkan noda berwarna merah di dress milik raina.
"I-itu...."
"Papah minta kalian jujur sama kami semua. Apa kalian berbuat sesuatu di pesta tristan semalam?" tanya lucky dengan wajah tegasnya.
Raina menatap papahnya yang sedikit berbeda dari biasanya. Ia harus menjawab apa? Sementara ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam.
"Raina sama rainhard engga-"
"Papah minta kamu jujur raina!"
Raina tersentak kaget, baru kali ini ia dibentak oleh papahnya. Ia bingung harus menjawab apa. Sesekali ia menatap rainhard yang berdiri didepannya.
"Rainhard, papah harap.... Kamu bisa jujur setelah melihat ini" ucap marvel sambil memperlihatkan handphone miliknya. Terlihat sebuah video dua orang yang sedang berciuman.
Jantung raina terpompa begitu cepat. Apa orang itu adalah dirinya dengan rainhard? Raina masih tidak percaya apa yang ia lihat. "Om, itu bukan aku kan?" tanya raina
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRaina Putri Aurelia, wanita yang jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain kecuali dengan sahabat laki-lakinya. Ia sering sekali dilibatkan oleh berbagai masalah karena sahabatnya itu. Tanpa ia sadari, teman laki-lakinya dimasa lalu hadir dengan...