Sepulang sekolah, seluruh murid kelas 12 sedang berkumpul di aula. Edgar Sanjaya, selaku bapak kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah ini sedang menyampaikan informasi kepada mereka.
"Saya mengundang kalian semua untuk datang ke acara pesta ulang tahun putra saya. Acara akan diadakan besok malam, dirumah saya sendiri"
Tidak butuh menghabiskan waktu yang lama, kini semua murid sudah pergi dari aula. Sedari tadi, tristan menyuruh rainhard untuk mendampinginya membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk acara esok.
Pukul 16:30, mereka baru saja sampai dirumah tristan. Rainhard yang sudah sangat lelah, memutuskan untuk pulang. Saat ia ingin menaiki motornya, mamah tristan yang bernama silvia datang menghampiri mereka.
"Rainhard, udah lama banget tante engga ketemu kamu. Gimana kabar kamu?"
"Alhamdulillah sehat tante"
"Mamah sama papah kamu?"
"Mereka juga sehat. Tante, rainhard balik ya. Udah sore juga, takutnya mamah sama papah khawatir"
Tristan menatap rainhard bingung, "Bukannya lo tinggal di apartemen sendiri ya?" tanyanya meyakinkan.
Rainhard mencubit lengan tristan pelan, terdengar suara ringisan disebelahnya. "Tante maaf, rainhard engga bisa lama-lama... Rainhard pulang ya"
"Iya, hati-hati dijalan"
Setelah berpamitan, rainhard menjalankan motornya dan keluar dari pekarangan rumah tristan. Dipertengahan jalan, rainhard melihat seseorang yang sedang berdiri dipinggir jalan dekat pohon yang lumayan besar. Ia merasa seperti mengenali orang itu. Dengan rasa penasaran, iapun menghampirinya.
"Raina...."
"Rainhard? Lo ko bisa ada disini?"
"Gue abis dari rumah tristan. Lo lagi nunggu taxi?"
"Iya nih, dari tadi belum lewat"
Rainhard mengambil helm didalam jok motornya. Iapun memberikan helm itu kepada raina, "Ayo gue anter lo pulang"
Belum sempat raina menjawab. Dengan cepat, rainhard memakaikan helm itu dikepala raina. "Ayo cepetan naik" perintah rainhard yang langsung dituruti oleh raina.
30 menit berlalu, merekapun sudah sampai didepan rumah raina. Belum sempat raina mengucapkan terima kasih, mamah raina datang menghampiri mereka.
"Raina, kamu lama banget pulangnya. Mamah khawatir sama kamu, jangan diulangi lagi! Apalagi kamu berangkatnya engga bareng raindra" ucap nayla tanpa memberi waktu raina untuk menjelaskan semuanya. Ia menatap rainhard yang sedari tadi diam, "Kamu.... Bentar deh. Tante kaya pernah ngeliat muka kamu..."
"Aku rainhard tante"
"Rainhard?! Ini beneran kamu? Tante kangen banget sama kamu... Apa kabar? Kamu semakin perfect!"
Rainhard hanya tersenyum mendengar ucapan nayla. Berbeda dengan raina yang masih terdiam menatap mereka secara bergantian. Mereka saling kenal? Sejak kapan?
Raina memberi jarak antara mamahnya dengan rainhard, "Tunggu deh. Mamah kenal sama rainhard?" tanya raina kepada nayla yang sedari tadi menatap kagum ke arah rainhard.
"Ya ampun raina... Kamu engga ingat? Ini rainhard, teman kecil kamu"
Bagai tersambar petir, raina mematung seketika. Apa benar yang dikatakan mamahnya? Rainhard, teman kecilnya? Kenapa ia muncul saat raina sudah mempunyai penggantinya. Kemana ia saat raina mengalami kesulitan dalam memilih teman? Padahal rainhard sudah berjanji kepadanya, ia akan selalu ada jika raina mengalami kesusahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRaina Putri Aurelia, wanita yang jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain kecuali dengan sahabat laki-lakinya. Ia sering sekali dilibatkan oleh berbagai masalah karena sahabatnya itu. Tanpa ia sadari, teman laki-lakinya dimasa lalu hadir dengan...