Part 14

28 5 0
                                    

Raina dan rainhard baru saja sampai di apartemen. Jam menunjukkan pukul 18:45, mereka pun memutuskan untuk masuk ke kamarnya masing-masing. 30 menit telah berlalu, raina berjalan menuju ruang tamu, lalu duduk disofa sambil menyaksikan acara di televisi.

"Raina, beresin barang-barang lo" ucap rainhard yang baru saja keluar kamar dengan wajah paniknya.

"Ada apa?"

"Mamah mau nginap disini"

"Hah?! Mamah siapa?"

"Mamah salsa. Udah ayo cepetan, mamah udah dijalan sama papah"

Dengan cepat, raina langsung masuk kedalam kamarnya dan diikuti rainhard. Mereka memindahkan barang-barang raina kedalam kamar rainhard. Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka merapihkannya, barang-barang milik raina tidak terlalu banyak, jadi mereka tidak kesulitan.

Rainhard berjalan menuju pintu apartemen, menunggu kehadiran kedua orang tuanya. Sementara raina, ia memilih untuk kembali duduk disofa sambil menyaksikan acara ditelevisi.

"Raina sayang...."

Suara salsa terdengar sedikit keras. Raina bangkit dari sofa dan memeluk salsa yang sudah berstatus sebagai ibu mertuanya.

"Apa kabar sayang? Baik? Rainhard engga kasar kan sama kamu?"

"Sejak kapan rainhard kasar?" cibir rainhard lalu memutar kedua bola matanya malas.

"Diam kamu! Jangan mentang-mentang udah punya istri, perilaku kamu jadi mirip dengan suami saya"

Raina tercengang mendengar ucapan salsa. Sepertinya ada banyak hal yang belum ia ketahui dari keluarga rainhard. "Mah, rainhard engga kasar ko sama raina" ucapnya

"Serius? Kamu jangan takut, bilang aja sama mamah kalau rainhard nakal. Nanti mamah marahin dia. Kalau engga, kamu suruh dia tidur diluar aja"

Sungguh mengejutkan! Jadi selama ini apa yang ia pikirkan salah telak? Ia pikir mamah dan papah rainhard mempunyai sifat yang dingin seperti anaknya.

"Udah mah, emangnya mamah lupa? Rainhard kan pendiam, mana mungkin dia berbuat kasar" ucap marvel

"Sedingin-dinginnya manusia. Pasti akan berbuat kasar seiring berjalannya waktu. Apalagi rainhard udah punya istri, pasti merasa dirinya bisa mengendalikan pasangannya"

Sudah cukup. Rainhard muak mendengar ocehan mamahnya. Ia yang sedikit malu karena mamahnya menjelek-jelekan dirinya didepan raina langsung mengalihkan pembicaraan.

"Mamah tumben nginap, ada apa?"

"Perusahaan papah kamu yang di paris ada sedikit masalah, dia mau berangkat nanti malam"

"Mamah engga ikut?"

"Engga. Mamah mau istirahat, lagian papah kamu cuma 3 hari disana"

Marvel menatap arloji ditangan kirinya, "Mah, papah berangkat sekarang ya" ucapnya

"Yaudah, hati-hati pah" ucap salsa lalu mengecup pipi kanan suaminya.

Setelah marvel keluar dari apartemen, rainhard membawakan koper mamahnya kedalam kamar raina. Salsa yang merasa lelah pun memutuskan untuk tidur lebih awal.

Berbeda dengan salsa yang sudah terlelap dikamar. Kini, raina dan rainhard duduk di kasur dengan perasaan canggung. Raina sesekali melirik rainhard dengan tangan yang memegang selimut, sementara rainhard terfokus kepada jam dinding yang berada didekat pintu.

Suasana semakin canggung, raina pun memberanikan diri untuk memulai pembicaraan. "Lo engga tidur?"

"Gue belum ngantuk. Lo tidur duluan aja"

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang