Part 9

50 7 0
                                    

Begitu tenang raina menjalankan pernikahan. Kini, ia sudah berada di apartemen milik rainhard. Sesekali ia menatap rainhard yang sedang sibuk menaruh barang-barang miliknya. Saat rainhard ingin membuka kopernya, rainapun dengan cepat mencegahnya.

"Gue aja yang rapihin"

"Oke"

Rainhard yang sedikit lelah memutuskan untuk duduk disofa. Ia memperhatikan raina yang sedang merapihkan bajunya.

"Engga usah liat-liat! Gue mau ngeluarin barang berharga"

Rainhard membelalakkan matanya, tentu saja ia tahu maksud dari ucapan raina. Iapun bangkit dari sofa dan berjalan keluar kamar.

Beberapa menit kemudian, rainhard kembali masuk kedalam kamar dengan penampilan yang sangat rapih. Ia melihat raina yang sedang berbaring ditempat tidur.

"Kalo lo butuh sesuatu telepon gue"

"Lo mau kemana?"

"Keluar bentar. Mau ikut?"

"Engga"

"Yaudah, gue berangkat sekarang"

Raina bergumam kecil. Setelah rainhard keluar apartemen, ia memutuskan untuk melihat-lihat seisi apartemen. Terlihat bersih dan barang-barang tertata dengan sangat rapih. Setelah beberapa menit ia memeriksa kondisi apartemen, tiba-tiba perutnya terasa lapar.

Didapur, sudah ada beberapa bahan makanan. Raina baru saja teringat satu hal ia tidak bisa memasak. Ia memeriksa kulkas, berharap ada makanan disana. Tapi hasilnya nihil.

Pintu apartemen terbuka. Rainhard yang baru saja datang langsung menghampiri raina yang sedang berada didapur.

"Lo mau masak?"

"Engga. G-gue cuma liat-liat bahan makanan aja ko...." gugup raina dan langsung pergi menuju kamarnya.

Raina menutup pintu kamar dengan perlahan. Sebenarnya ia lapar, tapi jika ia memberitahukan hal ini kepada rainhard, pasti rainhard akan menyuruhnya untuk memasak. Raina yang sedikit lelah akhirnya memutuskan untuk tidur. Berharap, saat ia bangun, mamahnya akan mengantarkan makanan untuknya.

•¤•¤•¤•

Raindra menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan yang kosong. Ia berada didalam kamarnya sudah hampir 2 jam. Setelah menyaksikan acara pernikahan raina dan rainhard, ia dilibatkan beberapa pertanyaan yang mampu membuatnya sedikit merasa tidak nyaman.

Setelah raina menikah, apa raina mempunyai sedikit waktu untuk pergi bersamanya? Apa raina akan selalu ada jika ia mempunyai masalah? Sepertinya itu mustahil. Karena sekarang raina mempunyai suami, pasti rainhard tidak akan membiarkan raina untuk pergi bersama cowok lain.

"Gue nyesel. Kalau aja gue engga mabuk saat itu, pasti raina engga akan menikah sama rainhard"

Setelah mengucapkan kalimat itu. Raindra memutuskan untuk masuk kedalam kamar mandi. Mungkin saat ia berendam, ia akan melupakan keganjalan dihatinya, dan sedikit melupakan hal-hal aneh yang selama ini ia pikirkan.

•¤•¤•¤•

Jarum jam menunjukkan pukul 19:00. Sedari tadi, rainhard menunggu raina di ruang tamu. Tetapi orang yang ia tunggu tak kunjung keluar dari kamarnya. Apa mungkin raina kabur? Rainhard yang sedikit curiga akhirnya memutuskan untuk mengecek langsung kedalam kamar raina.

Tok tok tok

Belum ada jawaban. Rainhard menempelkan telinganya dipintu kamar raina. Begitu sunyi, tidak ada suara apapun didalam.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang