Jika saja ada cara untuk mengungkapkan perasaan bahagia yang dapat dilihat secara nyata, maka Kim Namjoon akan memperlihatkannya hari ini juga. Pernah lihat bagaimana orang bijak dan cerdas sedang jatuh cinta? Tentu saja, dia bahkan terlihat menjadi bodoh sekarang.
Namjoon masih duduk manis di butik tempat pemilihan gaun pengantin. Ia seperti orang dongo yang memperhatikan sekitar, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Sudah hampir duapuluh menit ia menunggu, tapi sang calon istri belum juga menampilkan lekukan tubuhnya--ralat dirinya. Katanya mau mencoba gaun pengantin, setelah berhasil memilih selama sejam yang lalu tadi. Tapi sekarang malah lama tidak muncul.
Harusnya tadi Namjoon saja yang membantu memakaikannya tidak usah meminta bantuan karywan disini. Harusnya begitu agar dirinya juga mendapat bonus plus plus nantinya. Oke Joon, kantongi dulu otak kotormu untuk sekarang. Karena Soyeon sudah membuka sebagian tirainya. Hanya mendongakan kepalanya untuk bertanya pada Namjoon.
"Namjoon-ssi... Are u ready?"
Namjoon menaikan sebelah alisnya. Apa-apaan itu. Kenapa Namjoon jadi bersemangat dan penasaran setengah mati.
"Let's show me, baby"
Soyeon yang mendengarnya hanya terkekeh, mengangguk malu sekaligus takut jika nantinya Namjoon kurang menyukai gaunnya.
Oke.. Sejak kapan mereka menjadi sedekat ini? Sejak kapan Soyeon menjadi selembut itu pada Namjoon, sejak kapan Namjoon berhasil meluluhkan hati Han Soyeon? Tentu saja itu tidak mudah bung...
Perjungannya setelah pulang dari cafe dengan perdebatan mereka kemarin, Namjoom merasa dirinya melayang ketika mendengar Soyeon menerima lamarannya.
Namjoon berusaha sangat keras memperlakulan sang gadis dengan baik dan lembut. Tentu bukan Kim Namjoon namanya kalau gagal meluluhkan hati seorang Han Soyeon dalam waktu seharian saja.
Cara pandang mereka juga berubah sedikit demi sedikit. Yang tadinya saling memandang seperti kucing dan tikus, sekarang sudah berubah menjadi hamster dan kelinci. Setidaknya lebih lembut dan enak dipandang kan..
Soyeon mulai membuka tirainya melangkah sedikit ke depan agar lebih jelas terlihat oleh pandangan Namjoon.
And walaaaa...
See how her looks
Bisakah Namjoon mendefinisikan seorang bidadari sekarang? Atau seorang malaikat? Tidak itu tidak perlu. Karena wanita di depannya adalah calon istri sekaligus bidadarinya. Kenapa sangat indah ciptaan tuhan. Bisakah Tuhan menciptakan satu lagi untul adiknya. Kasihan sekali Kim Taehyung, sungguh malang hanya mengurung diri di dalam kamar. Enggan untuk keluar melihat sepasang insan yang akan segera membangun rumah tangga.
"Are u kidding, Queen?"
Soyoen memutar bola matanya. Semacam apa-apan reaksi itu. Apa Soyeon terlihat bercanda?
"Kim, serius. Bagaimana? Cocok atau tidak? Kalau tidak biar kuganti dengan yang lain"
"Apa aku pernah mengatakan ini sebelumnya? Kau sangat cantik saat memakai pakaian apapun, Seo"
Tidak. Jangan sekarang. Soyeon harus menjaga imagenya jangan sampai melompat-lompat kegirangan. Ia baru tau bagaimana rasanya hidup dengan seutas pujian. Ini pujian pertamanya yang membuat jantungnya berdegup kencang. Kim Namjoon dalangnya.
"J-jangan bercanda. Ayo sekarang giliranmu yang mencoba pakaian tadi"
Namjoon berdiri lalu mengangguk. Mengambil pakaian yang sudah di pilihnya tadi, bukan Namjoon tapi Soyeon yang memilihkannya.
"Kau sangat cantik"
Namjoon tidak akan melewati Soyeon begitu saja saat melangkah ke ruang ganti. Tentu saja ia harus mengungkapkan apa yang memang harus di ungkapkan. Melangkah perlahan dengan bisikan lembut tepat di telinga Soyeon. Sangat santai dan tenang Namjoon melanjutkan langkahnya masuk ke ruang ganti.Jangan tanya bagaimana keadaan Soyeon sekarang. Tentu saja masih berdiri tegak dengan meremat gaun indahnya. Jantungnya benar-benar tidak sehat sejak sedetik yang lalu.
Ternyata tidak butuh waktu lama, tidak selama Soyeon saat berganti pakaian tadi. Hei.. Tolong bedakan pria dan wanita saat bersiap-siap. Tau kan apa bedanya.
Apa perlu sekali lagi untuk mendefinisikan bagaimana tampannya seorang Kim Namjoon? Masih ada yang tidak tau? Ckckck... Jangan sampai kalian melewatkan karisma seorang Kim Namjoon, cepat cari tau sekarang juga jika belum mengetahuinya.
"Apakah cocok dengan gaunmu?"
Lagi,lagi Namjoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Ini sudah kesekian kalinya Namjoon melakukan hal bodoh itu. Ia terlalu gugup untuk melakukan fitting pakaian apalagi ini pertama kalinya dengan seorang gadis cantik pujaannya. Dasar Kim, sejak kapan dia menjadi sebucin ini.
"I-iyaa.. Sangat cocok. Kau juga tampan, Namjoon-ssi"
Oke Namjoon please stop menggaruk kepala seperti itu terus. Apa kepalamu ada kutunya? Apa ini pujian pertamamu dari seorang gadis?
"Benarkah? Baiklah, kurasa kita juga memang sangat cocok"
Kalimat itu berhasil membuat beberapa karyawan disana tersenyum. Entah karena malu atau lucu melihat pasangan yang masih terlihat canggung juga menggemaskan ini.
Mereka sempat duduk saling menukar percakapan sambil menunggu beberapa hal yang harus di selesaikan dengan pakaiannya tadi. Tidak lama, hanya sekitar sepuluh menit.
Semuanya telah selesai, membuat Namjoon dan Soyeon bergegas pulang untuk beristirahat setidaknya merebahkan badan sejenak.
Tepat ketika Namjoon membukakan pintu mobil untuk Soyeon, kalimat yang membuat Namjoon menjadi sedikit sensitif akhirnya terlontarkan.
"Namjoon-ah.. Apa kau tidak mengkhawatirkan Tehyung?"
Tbc...
Cocokan mana nihh mereka pakek black and white or white and white yuhuuuu
Tapi emng dari sononya pada bening" siii 🙂
Thank u for reading guys, jgn lupa tinggalkan jejak sebelum ada yang sah besok ahahaha
Luv uuu 💜💜💜✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me? [Kim Namjoon]
Fanfic"Hey! Don't do that!" "Just-- Marry me?!" "Kau gila Tuan Kim..." ..................................................................... ON GOING STORIES ❗ Slow Update ~