2. Marry me ?

304 42 0
                                    

Hawa ruang yang pengap dipenuhi suara ketikan keyboard komputer dengan berkas-berkas yang menjadi penghuni meja kaca dan si pemilik ruangan yang tiada hentinya mengerjakan sesuatu dengan titik fokus yang luar biasa.

Pendingin ruangan sudah tidak memberikan efek apapun. Otak dan pikirannya sudah meluap, bergantian memperhatikan komputer dan beberapa tumpukan berkas-berkas memuakkan. Jika bukan karena menyangkut reputasi perusahaannya, dia tidak akan perlu repot untuk bertapa di ruangan pengap penuh kertas ini.

"Sialan. Kapan selesainya kalau begini"
Gumamnya sambil menjambak kasar rambut yang semulanya tertata rapi.

Namjoon menghembuskan nafas kasar, menghempaskan dirinya di atas kursi empuk yang selalu menjadi teman sandarannya setiap kali berjuang dengan berkas-berkas penuh teori dan misteri. Ia memejamkan matanya mencari sensasi ketenangan untuk mendinginkan otaknya yang sudah sangat mendidih.

"Hyung?!"

Suara teriakan yang disusul dengan gebrakan pintu yang cukup keras berhasil membuat mata Namjoon terbuka dengan sempurna. Sangat sempurna ketika yang ia lihat sekarang adalah adikknya dengan tatapan wajah yang serius.

"Taehyung! Can't you be polite?!"
Namjoon tidak peduli dengan ekspresi apapun yang Taehyung sematkan sekarang. Ia sangat butuh ketenangan, namun selalu saja Taehyung datang merenggut seluruh ketenangan dari dirinya.

"No! I can't! Bahkan setelah mendengarnya kau juga tidak akan bisa bersikap sopan, Brother"

Taehyung masih berdiri di ambang pintu, tidak berniat untuk masuk ke dalam. Karena ia tahu, berita yang ia bawa akan menyebabkan emosi dan darah tinggi yang memuncak. Setidaknya bagi kakaknya.

"What do you want to talk about?"
Namjoon masih santai di kursinya. Menaikkan kaki ke atas meja sambil menatap adiknya dengan pandangan tajam. Bahkan dia saja sedang bersikap tidak sopan sekarang. Bukan begitu?

"You will get married soon, Bro"
Taehyung menatap Namjoon serius. Ia yakin ini adalah berita yang tidak menyenangkan untuk kakaknya.

"Seriously?"
Ucap Namjoon dengan santai.

Taehyung menyerngitkan dahinya, ia tidak menyangka kalau kakaknya hanya merespon seperti itu. Tidak seperti waktu-waktu lalu. Ketika Ayah dan ibunya meminta Namjoon cepat-cepat menikah dan menjodohkannya maka yang di dapatkan hanya Namjoon yang murka dan pergi meninggalkan rumah selama beberapa hari. Taehyung pikir Namjoon sudah sedikit waras kali ini. Atau mungkin kakaknya sudah punya calon? Wahh itu juga sangat masuk akal.

"Ada apa denganmu Hyung? Kau tenang sekali. Biasanya juga kau akan kabur dari rumah setiap mendengar kabar ini"

Taehyung berbicara sedikit meremehkan. Menahan tawa adalah salah satu hal yang tersulit, tapi kali ini sepertinya ia harus menahannya sebentar. Karena Namjoon terlihat cukup serius.

"Tenang saja. Kali ini aku tidak akan kabur. Kurasa cara kali ini lebih ampuh agar eomma dan appa tidak memaksaku menikah terus"

Namjoon berdiri dari kursinya, sedikit meregangkan tubuh yang mungkin sudah sangat terkoyak habis setelah tak bergerak selama beberapa jam belakangan.

Di sisi lain Taehyung terlihat seperti orang bodoh yang kebingungan. Ia masih berusaha mencerna ucapan kakaknya. Ternyata Taehyung salah, ia kira kakaknya sudah berubah lebih dewasa tapi kali ini ia rasa cara Namjoon cukup membahayakan. Dengan cepat Taehyung memutar otaknya untuk menemukan cara menghentikan Namjoon.

"Aku pergi dulu. Bilang saja pada eomma dan appa tidak usah mencariku. Semakin di cari aku akan semakin nekat"

Namjoon melangkah melewati Taehyung yang masih termangu di ambang pintu. Belum sempat melontarkan kalimat, lagi-lagi Namjoon mendahului berucap dengan santai.

Marry Me? [Kim Namjoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang